 |
| Sejumlah saksi di lokasi kejadian menyebutkan, selama ini Windi dikenal dekat dengan Agus, tetangganya di Banyuwangi. Agus sering main ke kos Windi. Bahkan, Selasa (13/1) sore kemarin, Santi sempat melihat Agus main ke kamar Windi.Gbr Ist |
DENPASAR - Tangan kanan Santi masih menutup hidungnya. Seolah ia masih mencium bau busuk yang menyengat di kosan di Jalan Tukad Yeh Aya 9 No. 58, Banjar Renon Kelod, Kelurahan Renon, Kamis (15/1) petang. Beberapa jam sebelumnya, Santi lah yang kali pertama mengetahui jika di kamar nomor dua terdapat mayat Windi Pallela sudah dalam kondisi membusuk.
Ia katakan, saat mencium bau busuk itu, dia memanggil pemilik kos untuk melihat kamar nomor dua yang jaraknya satu kamar dari kamar dia. "Karena pintu kamar terkunci, kami melihat dari jendela kamar. Tampak kaki besar dan tidak bergerak," ujarnya.
Setelah kamar dibuka, bau menyengat semakin menebar. Sementara itu, tubuh perempuan asal Banyuwangi yang menghuni kamar tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa. Ia ditemukan dalam kondisi terlentang, kaki tertekuk seperti orang hendak melahirkan. Sementara muka sudah kondisi membengkak dan ada bercak darah. Sebuah kain putih tampak berada di mulutnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat perempuan yang ditengarai bekerja di sebuah cafe ini.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko menyatakan, polisi masih terus mendalami kasus ini. Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Windi tersebut.
Polisi membentangkan police line di lokasi kejadian. Selain itu, polisi juga membawa sejumlah barang, seperti kaleng bekas minuman susu, bantal, celana pendek hitam, dan kaus.
"Korban dikenal dengan panggilan Windi. Kami masih mengembangkannya. Soalnya data masih minim, dan kamar kos juga banyak yang kosong," ujar Nanang.
Sejumlah saksi di lokasi kejadian menyebutkan, selama ini Windi dikenal dekat dengan Agus, tetangganya di Banyuwangi. Agus sering main ke kos Windi. Bahkan, Selasa (13/1) sore kemarin, Santi sempat melihat Agus main ke kamar Windi.
sumber : tribun
