 |
| Namun, sekitar pukul 10.00 wita ketika bangun tidur, ia kaget Istri sirinya yang sebelumnya satu kamar dengannya pun sudah tak ada disampingnya.Ia pun segera bergegas, dilihatnya ruangan kamar villanya satu persatu. Ia tambah kaget ketika dua orang anaknya hasil perkawinannya dengan istri pertamanya juga tak berada di tempat semula."Saya kaget benar, terlebih kunci kendaraan dan pasport dua anak juga hilang. Waktu itu, saya langsung curiga istri saya yang membawa lari anak saya," ujarnya. Gbr Ist |
MANGUPURA - Nicholas Jean Marc Frederic Charbrilliat (42) tampak panik, saat berada di ruang SPK Polres Badung, Mengwi, Badung, Senin (9/3/2015).
Kepanikan pria berwarga negara Perancis ini muncul, setelah kedua anaknya yakni Chabrilliat Djamila dan Chabrilliat Ezzeina dibawa pergi oleh istri sirinya, Chutima Sereeku (40) pada Senin (2/3/2015) lalu.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia cukup lancar, ia menceritakan awal kejadian yang menimpa dirinya ini. Menurutnya saat itu ia sedang tidur di sebua villa yang berada di Jalan Raya Canggu No 88, Banjar Tiying, Mengwi, Badung.
Sebelum kejadian, ia mengaku tidak curiga, hubungannya dengan sang istri siri tersebut memang berjalan cukup baik, dan tak ada masalah.
Namun, sekitar pukul 10.00 wita ketika bangun tidur, ia kaget Istri sirinya yang sebelumnya satu kamar dengannya pun sudah tak ada disampingnya.
Ia pun segera bergegas, dilihatnya ruangan kamar villanya satu persatu. Ia tambah kaget ketika dua orang anaknya hasil perkawinannya dengan istri pertamanya juga tak berada di tempat semula.
"Saya kaget benar, terlebih kunci kendaraan dan pasport dua anak juga hilang. Waktu itu, saya langsung curiga istri saya yang membawa lari anak saya," ujarnya.
Ia pun menduga perempuan yng mrmbawa lari kedua anaknya tersebut sudah lari ke luar Bali. Sebab untuk tinggal di Bali rasanya tidak mungkin. "Ya saya tidak tahu pastinya," ujarnya.
Karena itu ia pun kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Namun pelaporan ini tak berlangsung mulus. Ia sempat ditolak laporannya di dua polsek.
"Saya tidak tahu alasannya. Di sebuah polsek bahkan saya disuruh biasa saja. Di polsek lain juga tidak diterima, sebab bukan menjadi wilayah hukum mereka," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Serse Polres Badung AKP Wisnu Wardana mengatakan saat ini pihaknya akan mempelajari laporan korban terlebih dahulu. "Kita akan cek terlebih dahulu," ujarnya.
sumber : tribun
