 |
| Penjambret akhirnya bisa membawa tas kain warna coklat milik Talita yang berisi dompet kulit biru dengan uang tunai Rp 600 ribu, tiga buah kartu ATM, KTP, SIM A dan C, dan Handphone Samsung Galaxi S4. Setelah penjambretan Talita ternyata tidak langsung melaporkan. Baru kemarin siang ia datang ke Mapolresta untuk laporan guna mengurus lagi surat-surat dia yang hilang. Gbr Ist |
DENPASAR - Made Talita Suryaningsifi Pinatih (24) akhirnya datang ke Mapolresta Denpasar, Senin (9/3). Ia melaporkan aksi penjambretan yang dialaminya di Jalan Jempiring, Denpasar satu bulan sebelumnya. Meski sudah sebulan, Talita masih merasa waswas ketika berkendara membawa tas.
Hari itu, sekitar pukul 10.00 Wita, Talita datang ke SPKT Mapolresta Denpasar. Perempuan 24 tahun itu melaporkan aksi penjambretan yang dialaminya pada 11 Februari lalu.
Dalam laporannya, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Denpasar ini, pagi itu sekitar pukul 09.30 Wita ia berangkat dari rumahnya di Jalan Srikaya, Denpasar.
Saat ia berada di Jalan Jempiring, belakang pasar Kreneng, tepatnya di depan bimbingan belajar Ganesha Operation, tas yang ia bawa ditarik oleh seorang pengendara lain dari samping kiri.
"Dia datang dari belakang menggunakan sepeda motor. Lalu menarik tas yang saya bawa di samping. Untung saja tidak jatuh dari motor," ujar Talita pada petugas kepolisian saat melaporkan.
Sebelumnya, ia tidak merasa ada yang aneh. Ia tidak merasa ada yang mengikutinya. Dan jalan yang pagi itu masih sepi, menurut Talita yang mungkin menjadi kesempatan si penjambret.
Penjambret akhirnya bisa membawa tas kain warna coklat milik Talita yang berisi dompet kulit biru dengan uang tunai Rp 600 ribu, tiga buah kartu ATM, KTP, SIM A dan C, dan Handphone Samsung Galaxi S4. Setelah penjambretan Talita ternyata tidak langsung melaporkan. Baru kemarin siang ia datang ke Mapolresta untuk laporan guna mengurus lagi surat-surat dia yang hilang.
Kasus yang dilaporkan ini kemudian langsung ditindak lanjuti Polresta Denpasar. "Sudah dilaporkan kemarin. Masih diselidiki pelakunya yang katanya laki-laki itu," ujar Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo, Selasa (10/2) siang.
Bukan hanya kerugian material, meski sudah berlangsung satu bulan lamanya, namun trauma masih dialami Talita. Talita sendiri mengaku masih ada rasa takut dan waswas ketika berkendara di jalan yang sepi.
sumber : tribun
