Headlines News :
Home » » Inilah Kronologi Kerusuhan, Napi LP Kerobokan Tuntut Tiga Hal

Inilah Kronologi Kerusuhan, Napi LP Kerobokan Tuntut Tiga Hal

Rabu, 22 Februari 2012 16:59

Napi LP Kerobokan Tuntut Tiga Hal

JAKARTA -  Napi LP Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali, ricuh. Mereka sempat melempari sipir dengan batu, mengusirnya, dan mengunci lapas. Saat situasi terkendali, polisi berusaha berdialog dengan napi.

"Napi menuntut tiga hal," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2).

Tuntutan mereka itu adalah keadilan dan perlakukan sama terhadap semua napi yang ada di lapas. Kedua, mereka menuntut agar Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan diganti. Para napi menilai Kepala LP tidak adil dan menjadi penyebab timbulnya pertikaian atau kerusuhan tersebut. Ketiga, mereka meminta agar pihak berwenang memperbaiki sistem pembinaan di lapas tersebut. Para napi menilai pembinaan di sana sudah tidak relevan.

"Perlakuan khusus, disikriminasi, ini yang dituntut oleh para napi supaya sama-sama pembinaannya, jangan ada pilih kasih mungkin diberikan kesempatan untuk besuk atau keleluasaan, nanti akan didalami oleh pihak
internal lapas untuk melihat kembali bagaimana pola pembinaan di sana," kata Saud.

Kemudian, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polda Bali terkait pemroses para pelaku, khususnya yang melakukan pembakaran dan juga provokator. Menurut catatan polisi, tidak ada tahanan yang lari.

Inilah Kronologi Kerusuhan di Lapas Kerobokan

JAKARTA - Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali, rusuh sejak pukul 23.00 Wita, Selasa (21/2). Ruang kepala lapas dan stafnya pun dibakar. Para napi juga menduduki lapas setelah mengusir sipir.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution mengatakan kejadian ini bermula dari perkelahian antarnapi. Pada peristiwa itu, salah satu napi mengalami luka tusuk.

Permasalahan pribadi antara satu lawan tiga orang ini telah diproses di Polsek Denpasar Kota. Meski telah diproses, mereka belum juga puas, karena barang bukti yang digunakan untuk menusuk belum ditemukan.

Kubu korban marah ketika petugas jaga mengaku tidak mengetahui di mana pisau yang digunakan penusuk dalam kejadian itu.

"Petugas jaga mengatakan tidak mengetahui. Ini berakibat napi yang korban tidak puas. Akhirnya, memprovokasi teman-teman yang lain," ujarnya di Mabes Polri, Rabu (22/2). Menurut dia, kubu korban yakin pisau masih ada di dalam lapas. Pihak korban memprovokasi teman-temannya untuk melakukan pembakaran.

"Sehingga timbullah pertama pintu depan dijebol, kemudian membakar pertama ruang registrasi, kemudian ruang kalapas. Selain itu, mereka merangsek ke ruang gudang senjata," kata dia.

Beruntung, lanjut Saud, sipir telah mengamankan semua senjata di gudang tersebut. Kerusuhan tersebut baru bisa dikendalikan pukul 08.30 WITA.

Tak hanya itu, mereka pun mengusir petugas sipir dan melemparinya dengan batu.

Wakil Kepala Polda Bali Brigjen Ketut Untung Yoga Ana mengatakan polisi sempat kesulitan mengamankan karena listrik padam.

"Tadi malam karena kebakaran, lampu mati. Sipir juga sempat disuruh keluar. Karena mati lampu, kita tunggu sampai terang. Sekarang (sekitar pukul 07.00 WIB) kita masuk ke blok-blok dan mereka masih mengamuk," terang Yoga.

Namun, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap para napi, termasuk tiga napi yang ditembak kakinya. Saat ini, polisi masih fokus pada pengendalian situasi dan pemadaman api.

Ketiga napi itu adalah RE, 21, asal Banyuwangi, terluka tembak pada kaki kanan; S, 34, asal Jember, terluka tusuk pada tangan kanan; dan NT, 33, warga Badung, terluka lecet.


sumber : MICOM
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen