Headlines News :
Home » , , , , » Suwandhi di Atas Angin, MUDP Minta Masukan Dewan dari Golkar

Suwandhi di Atas Angin, MUDP Minta Masukan Dewan dari Golkar

Korwil Pemenangan Pemilu Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, juga membenarkan Suwandhi buat sementara berada di atas angin dalam seleksi kandidat Wakil Ketua DPRD bali 2014-2019. Suwandhi yang kini Wakil Ketua DPD I Golkar Bali menduduki ranking tertinggi. "Ya, Ketut Suwandhi paling memenuhi syarat. Tapi, ini belum final, karena nanti masih akan ada proses lanjutan di meja Ketua Umum (DPP Golkar Aburizal Bakrie)," ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode, Jumat (29/8) siang.Demer menegaskan, Suwandhi dianggap paling memenuhi syarat, karena politisi senior berjuluk ‘Jenderal Kota’ asal Denpasar tersebut menduduki jabatan tertinggi di partai di antara kandidat yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2014. Saat ini, jabatannya adalah Wakil Ketua DPD I Golkar Bali. Selain itu, Suwandhi juga pejabat incumbent selaku Wakil Ketua Dewan periode 2009-2014.
Suwandhi di Atas Angin

DENPASAR - Kandidat incumbent Ketut Suwandhi memiliki peluang terbesar dalam tarung segi tiga memperebutkan kursi Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 dari Fraksi Golkar. Buat sementara, Ketut Suwandhi (dari Dapil Denpasar) masih di atas angin karena menduduki ranking teratas dalam penilaian DPP Golkar, dengan mengungguli dua rivalnya: Wayan Gunawan (Dapil Bangli) dan Nyoman Sugawa Korry (Dapil Buleleng).

DPP Golkar telah menggelar rapat pleno untuk penentuan Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 di Jakarta, Kamis (28/8) malam. Berdasarkan hasil verivikasi dan penilaian dalam pleno DPP Golkar, Suwandhi (yang sebelumnya Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014) buat sementara menduduki rangking teratas. Sumber di lingkaran Golkar menyebutkan, Gunawan (sebelumnya menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali 2009-2014) dan Sugawa Korry (sebelumnya anggota Komisi II DPRD Bali 2009-2014) pun harus siap-siap tersingkir.

Korwil Pemenangan Pemilu Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, juga membenarkan Suwandhi buat sementara berada di atas angin dalam seleksi kandidat Wakil Ketua DPRD bali 2014-2019. Suwandhi yang kini Wakil Ketua DPD I Golkar Bali menduduki ranking tertinggi. "Ya, Ketut Suwandhi paling memenuhi syarat. Tapi, ini belum final, karena nanti masih akan ada proses lanjutan di meja Ketua Umum (DPP Golkar Aburizal Bakrie)," ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode, Jumat (29/8) siang.

Demer menegaskan, Suwandhi dianggap paling memenuhi syarat, karena politisi senior berjuluk ‘Jenderal Kota’ asal Denpasar tersebut menduduki jabatan tertinggi di partai di antara kandidat yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2014. Saat ini, jabatannya adalah Wakil Ketua DPD I Golkar Bali. Selain itu, Suwandhi juga pejabat incumbent selaku Wakil Ketua Dewan periode 2009-2014.

Sedangkan Gunawan dalam kepengurusan partai menduduki jabatan Ketua DPD II Golkar Bali, sedangkan Sugawa Korry menjabat Ketua DPD II Golkar Buleleng. Berdasarkan hasil Paileg 2014 lalu, Gunawan menjadi caleg Golkar peraih suara terbanyak se-Bali dengan mengantongi 22.472 suara darei Dapil Bangli. Sedangkan Suwandhi mendulang 21.556 suara dari Dapil Denpasar.

Suwandhi pun tampil sebagai peraih suara tertinggi dari semua caleg seluruh parpol yang bertarung di Dapil Denpasar. Sebaliknya, Sugawa Korry yang dikenal sebagai dedengkot Koperasi lolos dengan raihan 10.886 suara dari Dapil Buleleng. Demer mengatakan, kalau Suwandhi ternyata yang diloloskan DPP Golkar sebagai Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019, maka dua kandidat lainnya yakni Gunawan dan Sugawa Korry akan dipertimbangkan dapat jabatan tersendiri. Bisa saja salah satu di antara mereka dapat job sebagai Ketua Fraksi Golkar, sebagaimana yang dipegang Gunawan periode 2009-2014. "Nanti akan dikomunikasikan di partai," ujar politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga menjabat Ketua Kadin Daerah Bali ini.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Komang Purnama, Jumat kemarin sudah berada di Jakarta untuk mengikuti proses pleno DPP Golkar dalam penentuan jabatan Wakil Ketua Dewan. Wakil Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membenarkan Purnama sedang berada di Jakarta untuk mengikuti proses penentuan Wakil Ketua Dewan dio DPP Golkar.

"Pak Purnama sedang di Jakarta, konfirmasi ke dia. Kayaknya belum ada hasil final," kilah Wijaya saat dikonfirmasi terpisah di Denpasar, Jumat kemarin. Hanya saja, hingga berita ini naik cetak Purnama belum bisa dimintai konfirmasinya. Golkar sendiri berhak mendapatkan jatah jabatan Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019, karena berhasil menduduki peringkat kedua dengan meraih 11 kursi parlemen hasil Pileg 2014. Golkar berada di bawah PDIP, yang sukses mendominasi 24 kursi dari total 55 kursi parlemen hingga berhak atas jabatan Ketua DPRD Bali 2014-2019.

Selain Golkar, ada dua parpol yang juga berhak mendapat jatah jabatan Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019, yakni Demokrat (pemilik 8 kursi parlemen) dan Gerindra (pemilik 7 kursi parlemen). Sedangkan empat parpol lainnya yang juga lolos ke DPRD Bali, namun tidak berhak dapat jatah jabatan Pimpinan Dewan masing-masing NasDem (raih 2 kursi), Hanura (1 kursi), PKPI (1 kursi), dan PAN (1 kursi). DPD Demokrat Bali telah ajukan tiga anggota Dewan incumbent sebagai kandidat Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019, namun hingga kini belum diketahui siapa yang terpilih. Mereka masing-masingh IGB Alit Putra (Ketua Majelis Daerah Demokrat Bali yang Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014), Nengah Tamba (Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali yang Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014), dan Tjokorda Anom Asmara Putra Sukawati alias Cok Anom (Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali yang duduk di Komisi IV DPRD Bali 2009-2014). Dalam Pileg 2014, Cok Anom lolos ke DPRD Bali dari Dapil Gianyar dengan meraih 21.047 suara. Sedangkan IGB Alit Putra lolos dari Dapil Badung dengan 19.181 suara. Sebaliknya, Nengah Tamba lolos dari Dapil Jembrana dengan 14.969 suara.

Sebaliknya, DPD Gerindra Bali ajukan tiga new comer ke pusat sebagai kandidat Wakil Ketua DPRD bali 2014-2019. Mereka masing-masing Jro Komang Suastika (Dapil Denpasar), I Nyoman Suyasa (Dapil Karangasem), dan Bagus Suwitra Wirawan (Dapil Badung). Jro Komang Suwastika adalah Ketua DPC Gerindra Denpasar yang mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar 2009-2014. Dalam Pileg 2014, Suwastika lolos ke DPRD Bali Dapil Denpasar dengan perolehan hanya 6.672 suara.

Sedangkan Bagus Suwitra adalah Wakil Ketua DPD Gerindra Bali, yang dalam Pileg 2014 lolos ke DPRD Bali Dapil Badung dengan perolehan hanya 4.511 suara. Sebaliknya, Nyoman Suyasa adalah Ketua DPC Gerindra Karangasem, yang dalam Pileg 2014 lolos ke DPRD Bali dengan 7.031 suara. Ketiganya diajukan untuk menggantikan Ida Bagus Putu Sukarta, Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 yang baru saja lolos ke DPR RI Dapil Bali di Pileg 2014.

MUDP Minta Masukan Dewan dari Golkar

DENPASAR - Pemahaman yang berbeda-beda tentang Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa membuat Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali meminta supaya partai politik melalui fraksi mengkaji dengan hati-hati. Sebab UU Desa sudah ibarat bubur yang tidak bisa dikembalikan jadi beras.

Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Utama Desa Pakraman Bali Jro Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, di sela-sela penggemblengan anggota legislatif terpilih dari Partai Golkar se-Bali, di Hotel Sanur Paradise Denpasar Selatan, Jumat (29/8). Menurutnya, jangan sampai kalangan dewan nanti kelabakan mengantisipasi pemberlakuan UU Desa. Karena PP-nya juga sudah turun.

“Jangan sampai kasep metangkis terlambat antisipasi, undang-undang sudah jadi dan memang harus memilih. Ini tugas bapak-bapak melakukan penilaian dan kajian,” ujar Jro Suwena.

Jro Suwena menyebutkan saat ini tidak ada manfaatnya ribut-ribut, harus ada solusi. “Karena undang-undang sudah ibarat nasi jadi bubur, tidak bisa dikembalikan jadi nasi. Kami mengajak cari solusi. Kalau undang-undang ini membuat tak nyaman, kita harapkan nanti ada pemikiran,” ujar purnawirawan polisi melati tiga (Kombes) ini. “Terutama menyangkut wewenang. Kalau harus memilih kita siap dengan solusi dan segala risiko. Kalau mau judicial review bisa. Sebab pasal 6 memerintahkan harus memilih. Kami sendiri sudah putuskan dalam sabha kerta, 9 Mei 2014,” tegas Jro Suwena.

Sebanyak 75 orang anggota DPRD kabupaten/kota dan DPRD Bali ikut dalam penggemblengan. Selain MUDP, narasumber yang hadir ada dari perwakilan Polda Bali, Kejaksaan Tinggi Bali. Acara penggemblengan dihadiri Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, Wakil Ketua DPD I Gusti Putu Wijaya, Ketua Kaderisasi dan Keanggotaan Wayan Muntra sekaligus selaku ketua panitia.

Wayan Muntra secara terpisah mengatakan Fraksi Golkar DPRD kabupaten dan kota serta DPRD Bali, siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan di Bali. Termasuk dengan Majelis Utama Desa Pakraman, Kejaksaan, Polda Bali. “Kami siap mengawal tegaknya desa adat. Tidak hanya saat ini dengan pembekalan, tetapi berkesinambungan. Koordinatif sifatnya untuk pemantapan fungsi anggota fraksi,” ujarnya. Muntra menyebutkan kader Golkar yang duduk di fraksi nanti bisa kritis dan paham aturan terutama dalam penyusunan anggaran, pengawasan dan merancang peraturan daerah. “Kritis bukan berarti galak. Tetapi benar-benar sesuai dengan aturan terutama menyangkut soal fungsi-fungsi legislasi,” tegas politisi asal Desa Sawangan, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, itu. 



sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen