Headlines News :
Home » , , , » Pasangan Selingkuh Tertangkap di Hotel, Mengaku Hanya Berteman

Pasangan Selingkuh Tertangkap di Hotel, Mengaku Hanya Berteman

BUKAN PASUTRI- Pasangan bukan suami istri terjaring razia oleh sejumlah polisi di Hotel Niki Rusdi Ubung Denpasar, Kamis (5/2/2015).
DENPASAR - Fatimah (42) berjalan menunduk sambil menutupi wajahnya dengan kain pantai. Ia menuju mobil milik Dalmas di Terminal Ubung Denpasar, Kamis (5/2) kemarin. Perempuan bersuami dan beranak satu ini diciduk tim Polda Bali saat berduaan di dalam hotel Niki Rusdi Jl Pidada XIV nomor 7 bersama Andi Kuswanto (28), lelaki bukan suaminya.

Kepada petugas Fatimah mengaku hanya berteman dan tidak melakukan apa-apa dengan Andi Kuswanto. Namun polisi tak tetap menggelandangnya ke unit Reserse Polda Bali.

"Kami hanya berteman kok, Pak. Dia juga tetangga saya di Madura," jelas Fatimah kepada petugas.

Sementara itu, Andi Kuswanto enggan berkomentar saat ditanyai petugas. Laki-laki berperawakan tinggi tegap ini juga enggan mengungkapkan tempat ia bekerja di Gianyar. Andi yang berambut cepak ini malah menelepon saudaranya yang bekerja di Polres Gianyar untuk membantunya agar tidak digelandang ke Mapolda Bali.

"Ini Pak, ibu saya yang kerja di Polres Gianyar. Saya juga kerja di Gianyar, tapi kerja di mananya saya tidak bisa bilang," jelasnya saat ditanya petugas.

Penangkapan Fatimah dan Andi kemarin adalah bagian dari Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilaksanakan di Terminal Ubung Denpasar dam sekiatarnya. Petugas hanya mengamankan dua orang yang diduga sepasang kekasih. Selain itu petugas juga mendata dua calon penumpang yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Padahal dalam operasi yang digelar pukul 15.00-16.00 Wita polisi mendapati tiga pasangan yang sekamar dan tidak memiliki KTP suami istri.

Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto, operasi pekat dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Operasi pekat yang dibuka pada Kamis (4/2) kemarin diawali dengan operasi di Terminal Ubung. Di terminal teramai di Pulau Dewata ini, petugas mencurigai adanya premanisme, calo, copet, dan jambret.

"Kegiatan operasi pekat ini rencananya dilakukan selama 14 atau 21 hari. Untuk hasil dari operasi kita tidak mengetahuinya," jelas Kabid Humas saat dihubungi.

Operasi pekat di Terminal Ubung dilakukan jajaran Direktorat Reskriminal Umum bersama Satuan Sabhara tersebut dianggap tidak tepat waktu. Seorang warga yang mengaku biasa berada di terminal Ubung mengatakan, terminal akan ramai pada sore hingga malam pukul 21.00 Wita.

Aksi-aksi yang diduga premanisme dan aksi kejahatan, sering terjadi pada petang hari dan malam hari. "Operasi Ini masih terlalu siang. Belum ada apa-apa disini. Coba nanti malam pasti banyak," jelasnya



sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen