Headlines News :
Home » , , » Bertemu Manusia Kepala Babi, Cerita Mistis Warga Padang Sumbu Kaja

Bertemu Manusia Kepala Babi, Cerita Mistis Warga Padang Sumbu Kaja

Pertigaan Jalan Gunung Soputan, Jalan Gunung Salak dan Jalan Tangkuban Perahu di dekat Banjar Padang Sumbu Kaja, Denpasar
PERTIGAAN ini memiliki cerita yang banyak dikenang warga Banjar Padang Sumbu Kaja, terutama kalangan usia lanjut. Satu di antaranya Ida Ayu Rai Manis (65) warga Padang Sumbu Kaja, dahulu sebelum Gestok atau Gestapu pada 1965 silam, tepian jalan pertigaan itu dipenuhi pohon bambu dan kelapa.

Di lokasi itu berupa tanah dan di beberapa sudut jalan terdapat kumpulan sarana dan prasarana bekas upacara kematian.

Rai Manis mengungkapkan suatu malam ketika dirinya hendak pulang dari Badung (Denpasar disebut Badung) ia bersama beberapa saudaranya usai menonton film melewati pertigaan tersebut. Mereka pun melihat bangkal atau seekor babi yang memiliki badan besar dan bertaring panjang.

“Ampun ganggu tiang, ampun ganggu tiang, ampun ganggu tiang,” teriaknya mengulangi kejadian waktu itu, saat ditemui Tribun Bali, Selasa (31/3/2015).

Menurut Mangku Madri, pertigaan itu memang tempat unjuk kebolehan dalam memamerkan tingkat kesaktian. Bahkan dirinya pernah berperang di sana dan menang. Dikatakan, di pertigaan itu ia pernah bertemu dengan seekor kerbau berkaki tiga dan gegendu (manusia berkepala babi).

“Dulu sangat angker, tapi sekarang tidak pernah lagi ada begituan. Gumi be terang jani, lampu di sana-sini. Nak cenik jani nawang ne ulian cerita gen nike (anak sekarang tahunya dari cerita saja)," ucapnya sembari tertawa.

Keangkeran pertigaan tersebut juga dirasakan Ketut Rubig. Ia mengatakan setelah pukul 19.00 Wita dirinya tidak berani berada di luar rumah, apalagi melintasi pertigaan itu.

Banyak kejadian terjadi di pertigaan itu. Seperti ayam dan anak ayam berkeliaran yang sebenarnya bungsil (kepala kecil), ada mobil melintas yang sebenarnya guungan (kurungan) ayam, dan gedebong (batang pohon pisang).

Dulu ada petugas pembagi air sawah yang bekerja malam hari. Tiba-tiba ada gedebong yang menghalanginya. Gedebong itu dipindahkan, namun usai dipindahkan tiba-tiba kembali ke tempat awal.

“Tenget sajan ditu nike, nak peteng dedet pidan. Bek sajan nak bise ngeliak nyoba ilmu ditu (angker sekali di sana, gelap gulita di sana, banyak sekali yang bisa ngeliak (ilmu hitam) mencoba ilmunya di sana)," kata Rubig dengan nada serius.







sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen