Headlines News :
Home » , , , » Chatting Dulu, Mami yang Urus Pria Hidung Belang

Chatting Dulu, Mami yang Urus Pria Hidung Belang

Seorang pria membuka akun-akun di media sosial yang memuat urusan esek-esek di Bali, Jumat (17/4/2015)
Jasa Seks Online di Bali, Chatting Dulu Baru Transaksi

DENPASAR - Layanan percintaan yang ditawarkan lewat internet (online) tampaknya sudah eksis di Bali.

Indikasi-indikasinya terlihat dari keberadaan akun-akun di media sosial (medsos) seperti facebook dan twitter, yang secara terang-terangan kontennya berisi ajakan bercinta, atau tawaran servis bercinta dan jenis-jenis pemuasan seks lainnya.

Sebagian menyertakan kata “Bali” pada nama akun di medsos itu, namun ada juga yang tidak.

Ada akun yang berbentuk “grup” dan ada pula yang pribadi.

Memang tidak mudah untuk untuk langsung memastikan apakah layanan itu bersifat komersial sehingga bisa disebut sebagai prostitusi online.

Oleh karena itu, juga menjadi tidak mudah untuk menelisik prostitusi lewat online.

Namun demikian, ketika melakukan penelusuran, diketahui bahwa di antara akun-akun medsos yang ada itu, tawaran layanan percintaan dan pemuasan seks yang disodorkannya tidaklah gratis alias berbayar.

Kendati demikian, urusan bayar-membayar memang tidak disebutkan terbuka di medsos.

Itu akan terjadi ketika si penawar dan peminat berkomunikasi lebih lanjut lewat kotak chatting (obrolan) di facebook, atau saat bertemu langsung –yang biasa disebut sebagai “kopi darat” (kopdar)-- di tempat yang sudah disepakati.

Dalam penelusuran terhadap akun-akun facebook beberapa waktu lalu, mendapati beberapa akun mencurigakan, karena konten-nya mengumumkan sekaligus menawarkan layanan pemuasan seks.

Sebuah akun, misalnya, menampilkan sejumlah foto bagian intim perempuan.

Akun facebook itu secara terbuka menawarkan sejumlah paket esek-esek kepada sejumlah follower-nya pada postingan dia.

Penasaran dengan kemungkinan adanya praktik prostitusi melalui dunia maya di Bali, kemudian melakukan penelusuran.

Setelah permintaan pertemanan dengan pemilik akun diterima, komunikasi pun dimulai.

Dari beberapa kali perbincangan (chatting) melalui facebook tersebut, pemilik akun kemudian mulai membuka tawaran layanan beserta tarifnya untuk servis-servis yang disediakannya.

Kata dia, satu sekali servis berupa massage (pijatan) saja dipatok harga sekitar Rp 150 ribu.

Sedangkan jenis layanan lainnya, salah-satunya disebut hand-job, dikenai harga antara Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu.

Ada juga berupa paket yang terdiri dari massage, hand-job, dan hubungan intim yang ia banderol sebesar Rp 500 ribu.

Setelah kesepakatan diperoleh lewat facebook, si pemilik akun janji bersedia untuk menemui di tempat kerjanya (yang disebutnya sebagai salon) yang berada di daerah Mengwi, Kabupaten Badung.

Saat coba didatangi, “salon” tersebut terletak cukup berjauhan dari permukiman penduduk.

Namun demikian, lokasinya mudah dijangkau dari jalan raya.

Sesampai di tempat yang dimaksud, seorang perempuan muda menghampiri dan mengenalkan diri. Dialah pemilik akun facebook tersebut.

Ia lantas mengajak ke sebuah tempat berukuran 3x4 meter yang disebutnya sebagai “salon” tempatnya bekerja.

Di tempat tersebut, wanita asal Batu, Jawa Timur, ini mengatakan bahwa ia sudah sekitar setahun bekerja di tempat tersebut.

Ia biasa melayani tamunya dari sekitar pukul 14.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Dalam sehari sekitar lima hingga sembilan pelanggan ia layani.

Namun demikian, ia tak sembarangan melayani tamunya.

Perempuan berperawakan kecil ini hanya bertransaksi melalui facebook alias secara online.

Kata dia, transaksi melalui facebook ini dilakukan untuk menghindari terjaring aparat penegak hukum.

"Lewat facebook ini relatif lebih aman. Kita juga bisa menyembunyikan identitas pelanggan kita," kata dia lagi.

Perempuan itu juga mengatakan, pelanggannya dari berbagai kalangan.

Namun demikian, mayoritas dari mereka adalah wisatawan dan pekerja yang pulang dari kawasan Tanah Lot.

"Mereka biasa menghubungi saya melalui facebook, dan biasanya setelah ada kesepakatan langsung ke sini," kata perempuan berusia 22 tahun ini.

Ia menuturkan, di Bali tidak hanya dirinya yang menawarkan jasa pemuasan seks lewat internet.

Namun, ia menolak menyebutkan akun-akun yang menawarkan jasa seks itu dan lokasi “kopi darat”-nya.

Mami yang Urus Pria Hidung Belang untuk Angel

Pelaku prostitusi online memiliki cara yang tergolong mudah dalam menjalankan usahanya.

Terbunuhnya Deudeuh Alfi Syahrin (26) alias Empi, seorang PSK (Pekerja Seks Komersial) di Jakarta yang mencari pelanggan lewat internet, yakni media sosial (medsos) twitter, membuka mata banyak pihak bahwa prostitusi lewat online benar-benar ada dan terbukti.

Banyak istilah-istilah yang dipakai di dunia prostitusi online terutama yang menggunakan media sosial. Sebut saja Mami (32), seorang pengusaha prostitusi online, yang memiliki delapan "angel" saat ini.

Angel adalah sebutan untuk perempuan yang disiapkan melayani lelaki hidung belang yang berminat di twitter.

Mami tidak perlu repot keluar masuk diskotek untuk mempromosikan para angel-nya. Cukup duduk manis dan memegang telepon pintar (smartphone) yang selalu terkoneksi internet.

“Gue bilang, 'Ah lo ngapain sih ke klub ngabisin duit dulu. Mending lo duduk cantik di rumah. Bobo cantik di rumah, deketin HP aja sama lo, entar gue yang urus',” cerita Mami dalam suatu wawancara di kawasan Jakarta Selatan pada awal pekan ini.

Jam kerja Mami dan para angel-nya mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sebelum bekerja, biasanya para angel akan memberitahu tentang statusnya per hari.

"Jadi setiap pergi, ada yang konfirmasi,'Mi, gue avail (bisa) ya. Mi, gue lagi ada acara'. Jadi saya tahu siapa siapa yang avail. Jadi sekian banyak anak saya, enggak standby setiap hari,” kata Mami.

Avail adalah istilah yang digunakan bahwa si perempuan bisa digunakan.

Cara berkomunikasi seperti itu dilakukan Mami untuk menyesuaikan dengan kehidupan para angel-nya.

Kebanyakan dari mereka juga memiliki kehidupan pribadi masing-masing, seperti kuliah dan bahkan memiliki suami.

"Ada yang masih kuliah. Ada yang punya suami juga. Harus ngatur juga. Komunikasi sama mereka,” kata Mami.

Proses yang dilakukan oleh Mami dan kliennya cukup mudah.

Mami mengaku tak perlu bertemu langsung dengan calon pelanggannya untuk pemesanan angel-nya.

"Kalau mau booking, misalnya ada satu klien yang kenal saya, biasanya nanya gimana aturan atau rule-nya. Nah, saya kasih tahu ini rule-nya, ini rate-nya (tarifnya). Terus setuju sama rate-nya atau gak,” kata Mami.

Para angel yang diperantarai Mami tergolong bertarif menengah-atas. Harga yang diberikan Mami berkisar Rp 1,5 juta-Rp 2,7 juta.

Mami mengaku, setelah klien setuju dengan rate yang sudah ditetapkan, ia akan meminta uang muka, yakni berkisar Rp 300.000-Rp 700.000.

"Sisanya dibayar setelah eksekusi sama si angel. Terus nanti deal, DP (uang muka) masuk ke rekening saya,” ungkap Mami.

Setelah proses kesepakatan selesai, biasanya Mami akan memberikan daftar (list) para angel-nya. Kemudian, proses pemilihan pun dilakukan oleh pria hidung belang yang memesan.

“Misalnya, pelanggan memilih si X. Terus saya kontek angel saya, 'Kamu avail gak'. Kalo gak avail, aku oper ke yang lain. 'Avail oke', lalu saya beri nomor kliennya. Janjiannya jam segini, uangnya segini,” kata Mami.

Kemudian Mami mengingatkan waktu yang disediakan hanya dua jam. Untuk memastikannya, Mami pun memiliki aturan sendiri.

"Maksimal dua jam. Lewat dua jam konfirmasi ke saya. Karena saya juga harus jaga keamanan anak-anak,” ungkap Mami.

Mami biasanya meminta angel-nya untuk memberi tahu rincian hotel dan alamatnya sehingga ia bisa menjaga anak-anaknya.

Sementara itu, untuk lebih menjaga kepercayaan para lelaki hidung belang, biasanya Mami meminta para angel-nya untuk memfoto diri mereka bersama aksesori yang ada di hotel tersebut.

"Biasanya mereka kirim foto ke saya, ada kayak buku hotel, kan dalam ada catatan memo gitu. Mereka foto dan kirim ke saya, mereka tulis nama mereka, nah itu saya share ke forum atau twitter untuk membuktikan kalau anak ini beneran ada lho. Maksudnya perempuan ini memang ada dan riil lho. Saya enggak ngomong bullshit,” ungkap Mami.







sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen