Headlines News :
Home » , » Belum Diambil, e-KTP Warga Menumpuk

Belum Diambil, e-KTP Warga Menumpuk

“Kalau masalah itu (kartu E-KTP yang belum diambil di Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya, Red) saya belum tahu. Mungkin pak camat yang lebih tahu. Tapi kami tegaskan di sini dan mengimbau kepada warga agar mengurs E-KTP nya. Walaupun pindah tempat tinggal, karena sudah tercatat sebagai warga Badung, mereka punya hak untuk menerima E-KTP,” katanya. Sekedar mengingatkan, di Badung sendiri masih banyak warga yang belum melakukan perekaman E-KTP. Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (Disdukcapil) Badung mengaku mobilitas warga dan terbentur kesibukan kerja jadi penyebab utamanya. Berdasarkan data di Disdukcapil, perekaman E-KTP yang sudah selesai sebanyak 268.979 orang, artinya sudah selesai 84 persen dari total wajib E-KTP 318.140. Sementara 16 persen sisanya artinya sebanyak 49.270 orang belum melakukan perekaman. Gbr Ist
MANGUPURA - Sekitar dua tahun sudah program Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP di Badung dilaksanakan. Namun, sampai sekarang program ini belum tuntas sepenuhnya. Malah, di Badung sendiri ada puluhan bahkan seratusan lembar e-KTP milik warga yang belum diambil oleh warga, seperti Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta.

Penyebabnya, banyak warga warga yang ber-KTP di sana sudah pindah tempat tinggal. Kebanyakan dari warga ini adalah penduduk pendatang. “Di Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya, banyak E-KTP yang banyak belum diambil. Penyebabnya, banyak warga dinas yang tinggal ber KTP di Kelurahan Tuban kini tinggalnya di luar kelurahan Tuban,” kata Lurah Tuban I Gede Raka, Minggu (15/12). Sementara, puluhan bahkan seratusan e-KTP milik warga kini masih tersimpan di tempat Kaling Pesalakan dan Kaling Tuban Griya. Pihaknya pun berharap warga yang telah merekam e-KTP agar mengambilnya di kaling setempat atau berkomunikasi langsung dengan kantor kelurahan. Sehingga lebih memudahkan warga sendiri. Raka mengatakan, kebanyakan dari warga yang belum mengambil e-KTP adalah warga pendatang. Mereka yang telah lama tinggal di sana akhirnya memutuskan untuk membikin KTP di Tuban. Ini lah persoalan, lanjut Raka, saat kemudian warga kembali ke kampung halamannya atau pindah tempat tinggal ke daerah lain, tidak ada pemberitahuan ke kelurahan. “Kami sudah imbau warga untuk mengambilnya.

Tapi masalahnya kami memang cukup kesulitan menemukan alamat baru pemilik e-KTP tersebut. karena mereka kebanyakan sudah pindah tempat tinggal,” akunya. Walaupun demikian, lanjut Raka mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha mencari tahu keberadaan warga pemilik E-KTP tersebut. Salah satu cara yang dilakukan, mengingatkan setiap warga yang datang ke kantor kelurahan. “Kalau ada yang mengurus surat-surat ke kantor lurah, kami selalu ingatkan mengenai E-KTP. Dan kalau itu warga dari Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya, kami meminta warga mengambil E-KTP nya ke kaling masing-masing,” jelasnya. Lebih jauh dikatakan, kenapa di Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya yang paling banyak? Beber Raka, sebab berdasarkan catatan di kantor Kelurahan Tuban, penduduk pendatang (Duktang) yang tinggal jumlahnya 1 berbanding 4. “Artinya lebih banyak penduduk pendatang daripada penduduk asli,” jelas Raka sembari menyebut total pendudukan di Kelurahan Tuban mencapai 13 ribu penduduk.

Selain persoalan itu, lanjut Raka, banyak pula E-KTP warga yang belum terbit, padahal sudah sudah cukup lama melakukan perekaman. Angkanya malah cukup banyak. Disebutkan, kartu E-KTP warga Kelurahan Tuban yang diketahui belum keluar diperkirakan mencapai 10 persen dari total jumlah penduduk. “Yang E-KTP nya belum keluar juga cukup banyak. Kira-kira 10 persen dari jumlah penduduk di sini,” ungkap Raka. Semua persoalan ini sebenarnya sudah disampikan ke pemerintah di atasnya, dalam hal ini Kantor Camat Kuta. Baik menyangkut tumpukan kartu E-KTP karena belum diambil pemiliknya, termasuk soal kenapa masih banyak E-KTP yang belum keluar. “Nanti kami akan juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan catatan Sipil (Disdukcapil) Badung mengenai persoalan ini. kami juga meminta sarannya agar persoalan ini bisa diselesaikan,” tandasnya. Kepala Disdukcapil Kabupaten Badung, I Nyoman Soka, secara terpisah mengaku belum mengetahui perihal banyak lemabran E-KTP milik warga yang belum diambil.

Walau demikian, pihaknya menegaskan sekaligus mengimbau kepada warga untuk mengurus E-KTP nya masing-masing. “Kalau masalah itu (kartu E-KTP yang belum diambil di Lingkungan Pesalakan dan Tuban Griya, Red) saya belum tahu. Mungkin pak camat yang lebih tahu. Tapi kami tegaskan di sini dan mengimbau kepada warga agar mengurs E-KTP nya. Walaupun pindah tempat tinggal, karena sudah tercatat sebagai warga Badung, mereka punya hak untuk menerima E-KTP,” katanya. Sekedar mengingatkan, di Badung sendiri masih banyak warga yang belum melakukan perekaman E-KTP. Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (Disdukcapil) Badung mengaku mobilitas warga dan terbentur kesibukan kerja jadi penyebab utamanya. Berdasarkan data di Disdukcapil, perekaman E-KTP yang sudah selesai sebanyak 268.979 orang, artinya sudah selesai 84 persen dari total wajib E-KTP 318.140. Sementara 16 persen sisanya artinya sebanyak 49.270 orang belum melakukan perekaman.



sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen