DENPASAR - Informasi terkini, ada 5 menteri yang akan menghadiri acara syukuran penobatan I Gusti Ngurah Made Agung sebagai Pahlawan Nasional tersebut.
Penasihat Kegiatan Acara Syukuran Penobatan Pahlawan Nasional, Cokorda Ngurah Bagus Agung, menyatakan acara syukuran akan digelar Sabtu malam ini mulai pukul 19.30 Wita. Dari lima Menteri Kabinet Kerja Pimpinan Jokowi-Jusuf Kalla yang akan hadir, termasuk di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, yang terlibat langsung dalam proses pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk para tokoh bangsa.
Sedangkan empat menteri lainnya yang dijadwalkan hadir dalam acara syukuran penobatan Gelar Pahwalan Nasional untuk I Gusti Ngurah Made Agung di Puri Satria Denasar malam ini, masing-masing Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Agraria/Kepala BPN Ferry Mursydan Baldan, Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana Yambise, dan Menteri Koperasi-UMKM Anak Agung Ngurah Puspayoga yang notabene masih tergolong keturunan sang Pahlawan Nasional Raja Badung VII.
"Acara syukuran akan dihadiri lima menteri, di samping panglingsir puri dan tokoh-tokoh griya yang berkaitan dengan Puri Denpasar," jelas Tjokorda Ngurah Bagus Agung di Denpasar, Jumat (4/12).
Menurut Cok Bagus Agung, Panitia Syukuran Penobatan Pahlawan Nasional yang diketuai AA Ngurah Rai Iswara juga telah mempersiapkan tempat transit VIP bagi para menteri yang bakal hadir. Nantinya, berbagai atraksi seni dan budaya, termasuk tari-tarian, akan ditampilkan dalam acara syukuran.
Pihak Puri Denpasar juga akan mengumandangkan tembang-tembang karya sastra almarhum I Gusti Ngurah Made Agung. Selain dikenal sebagai raja, almarhum I Gusti Ngurah Made Agung yang gugur saat memimpin Perang Puputan Badung, 20 September 1906, memang juga dikenal menjadi sastrawan.
I Gusti Ngurah Made Agung sendiri secara resmi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, 4 November 2015 lalu. Penobatannya sebagai Pahlawan Nasional dituangkan melalui Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2015 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, 4 November 2015.
Berdasar Keppres tersebut, ada 5 tokoh bangsa yang dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional. Di samping I Gusti Ngurah Made Aguing, empat tokoh lainnya masing-masiong Bernard Wilhelm Lapian (tokoh dari Sulawesi Utara), Mas Isman (asal Jawa Timur), Komjen Pol Dr H Moehammad Jasin (asal Jawa Timur), dan Ki Bagus Hadikusumo (asal Jogakarta).
Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada I Gusti Ngurah Made Agung dan 4 tokoh lainnya dilaksanakan di Istana Negara Jakarta, 5 November 2015. Khusus untuk I Gusti Ngurah Made Agung, ahli waris yang menerima pemberian gelarnya dari Presiden Jokowi adalah AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, politisi sepuh PDIP dari Puri Satria Denpasar yang juga anggota DPD RI Dapil Bali.
I Gusti Ngurah Made Agung merupakan tokoh dari Bali kelima yang sandang gelar Pahlawan Nasional. Empat tokoh yang sebelumnya telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional adalah Mr I Goseti Ketut Pudja (mantan Gubernur Sunda Kecil asal Buleleng, dikukuhhkan tahun 2011), Kolonel TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai (asal Puri Carangsari, Kecamatan Petang, Badung), I Gusti Ketut Jelantik (dari Karangasem), dan Dr Anak Agung Gede Agung (asal Puri Agung Gianyar).
Ketika gugur di medan perang Puputan Badung, 20 Septe,mber 1906 silam, I Gusti Ngurah Made Agung baru berusia 30 tahun. Saat gugur, almarhum juga masih berstatus lajang alias belum menikah. Dia gugur karena pemimpin langsung pasukan Kerajaaan Ba-dung untuk menghadapi agresi militer Belanda yang saat itu mendarat di Pabean Sanur, Denpasar Selatan. I Gusti Ngurah Made Agung yang gugur melawan tentara Belanda dalam perang Puputan Badung, kemudian dijuluki sebagai Cokorda Mantuk Ring Rana.
sumber : NusaBali