Headlines News :
Home » » Nyepi, Lalu Lintas Jakarta Sepi, Umat Muslim Shalat Jumat seperti Biasa

Nyepi, Lalu Lintas Jakarta Sepi, Umat Muslim Shalat Jumat seperti Biasa

Jumat, 23 Maret 2012 16:49

Nyepi, Umat Muslim Shalat Jumat seperti Biasa

Pemandangan ini bentuk toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Bali
DENPASAR - Ada yang berbeda dalam perayaan Nyepi tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena bertepatan dengan hari Jumat (23/3/2012), ribuan umat Muslim pun berbondong-bondong ke masjid sekitar lingkungan tempat tinggal mereka untuk menunaikan ibadah shalat Jumat.

Hal ini sesuai kesepakatan forum antarumat beragama di Bali bahwa umat Muslim diizinkan untuk tetap menunaikan ibadah shalat Jumat dengan catatan menyesuaikan situasi Nyepi.

Dari pantauan Kompas.com di Jalan Diponegoro, Denpasar siang tadi, sekitar seribu warga dari Sesetan, Sanglah, hingga Sudirman datang dengan berjalan kaki menuju Masjid An Nur untuk melaksanakan shalat Jumat.

Tampak pecalang berjaga-jaga di pertigaan Pasar Sanglah, Denpasar, dan saling bertegur sapa dengan umat
Muslim yang sedang berjalan kaki sebagai bentuk kerukunan antarumat beragama di Bali.

Suara adzan pun tak terdengar lantang seperti biasanya karena sesuai kesepakatan hanya diperbolehkan menggunakan pengeras suara ke dalam masjid. "Kita sebagai umat Islam cukup toleransi, adzan tidak perlu keluar, cukup di dalam masjid," ujar Hoesin Muhtar, Imam Masjid An Nur, saat ditemui Kompas.com seusai shalat Jumat.

Shalat Jumat yang dimulai sekitar pukul 12.30 Wita dan berakhir pukul 13.00 Wita ini berlangsung dengan lancar dan tertib. Meski sempat diguyur hujan deras, umat Muslim langsung pulang ke rumah masing-masing seusai menunaikan shalat.

Nyepi, Umat Muslim di Jimbaran Solat Jumat dengan Dtemani Pecalang

Denpasar - Umat muslim di Bali Jumat (23/3/2012) siang ini mendatangi masjid dan musalla terdekat untuk melaksanakan ibadah solat Jumat. Sudah ada kesepakatan antar umat beragama, tokoh adat dan pemerintah yang memperbolehkan umat muslim untuk ke masjid.

Pantauan di kawasan Jimbaran, umat muslim sudah mulai mendatangi masjid sekitar pukul 12.00 Wita. Meski jumlahnya tidak seperti pada hari biasanya, namun masjid di kawasan ini tetap dipadati jamaah.

Namun ada yang berbeda dalam ibadah jumat saat nyepi hari ini, jamaah yang datang didata oleh pecalang (petugas keamanan desa adat) seperti nama, alamat dan tempat tinggal di Bali. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Pendataan dilakukan karena salah satu teroris yang bernama Anang yang tewas ditembak di jl Danau Poso no 99 X Sanur tinggal di kawasan Jimbaran. "Ini untuk pendataan saja pak," kata seorang pecalang kepada detikcom di depan masjid di Jimbaran jl Uluwatu Jimbaran, Bali.

Di lokasi, Petugas keamanan desa adat (pecalang) juga ikut mengamankan berjalannya solat Jumat yang berlangsung saat hari nyepi pada Jumat (23/3/2012). Petugas pecalang yang lengkap dengan baju warna hitam fariasi dengan warna putih (poleng) dengan HT ditangan setia mengawal para jamaah yang datang ke masjid-masjid di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Bali.

Mereka berjaga disetiap sudut dan gang di beberapa kawasan tempat berlangsungnya solat jumat. Para pecalang juga mengarahkan para warga menuju lokasi sembahyang terdekat.

Sekadar diketahui, seluruh forum lintas agama di Bali mengeluarkan seruan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1934 yang jatuh pada Jumat 23 Maret 2012.

Seruan bersama itu diantaranya memperbolehkan umat muslim untuk sembahyang Jumat di masjid atau musalla terdekat dengan jalan kaki, dan tidak diperboleh menggunakan pengeras suara.

Seruan bersama lintas agama ditandatangani Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, Keuskupan Denpasar, Walubi Bali, Matakin Provinsi Bali dan beberapa organisasi keagamaan lainnya.

ATM di Bali Tiga Hari tidak beroperasi

DENPASAR - Anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali berhenti beroperasi selama tiga hari terkait Hari Raya Nyepi Tahun BaruSaka 1934.

Hanya ATM yang terdapat di kantor cabang besar perbankan yang boleh beroperasi secara penuh. Sementara ATM di kantor cabang pembantu, di pusat perbelanjaan, areal perhotelan, dan tempat keramaian lainnya dimatikan mulai Kamis (22/3) pukul 10.00 Wita.

Penutupan ATM itu berlaku sampai Sabtu (24/3) pukul 10.00 Wita. "Mohon maaf Pak, sejak tadi siang ATM kami dimatikan karena Nyepi dan baru buka Sabtu lusa," kata I Kadek Sudarmawan selaku petugas keamanan Kantor BNI Cabang Pembantu Sanur kepada beberapa pria yang hendak mengambil uang melalui ATM.

Dia mengarahkan, beberapa orang yang hendak mengambil uang di ATM BNI Cabang Pembantu Sanur itu ke kantor cabang di kawasan Jalan Raya Puputan. "Semua ATM di Bali ini dimatikan. Hanya ATM di kantor cabang besar yang masih bisa digunakan," kata Putu Ardinata selaku petugas keamanan di Kantor BNI Cabang Renon di Jalan Raya Puputan Denpasar.

Penutupan ATM itu mengakibatkan antrean panjang di halaman Kantor BNI Cabang Renon. Apalagi dari lima unit mesin ATM, hanya tiga yang beroperasi. Pemandangan yang sama juga terlihat pada ATM bank-bank lainnya. Bahkan di ATM BCA di sebelah SPBU Jalan Hayam Wuruk Denpasar banyak orang yang kecele.

Demikian juga dengan ATM Bank Mandiri di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai yang menempatkan tulisan "Tutup".

"Harus ke mana lagi cari ATM, kalau semuanya tutup begini," kata seorang perempuan yang baru turun dari taksi saat hendak menuju "shelter" ATM Bersama di Jalan By Pass Ngurah Rai.

Nyepi, Pantai Kuta Pun Hening

DENPASAR - Kawasan Pantai Kuta, Bali, Jumat (23/3) pada peringatan Nyepi terasa hening karena tidak ada aktivitas wisatawan dan kendaraan yang melintas.

Pantauan Antara, di Kawasan Kuta, Jumat (23/3), keheningan kawasan tersebut

hanya diwarnai suara kicauan burung, antara lain jenis tekukur dan jenis satwa lain sejak pagi hari.

Suasana obyek wisata dunia itu yang selalu dipenuhi oleh para pengunjung dari dalam maupun luar negeri, terlihat benar-benar sepi. Bahkan hingga siang hari tidak terlihat satu orang pun pecalang atau tenaga pengamanan adat maupun polisi.

Para wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang menginap di kawasan sejak jauh-jauh hari diberikan informasi jika saat Hari Nyepi tidak diperkenankan untuk keluar dari areal hotel.

"Kami sudah memberitahukan kepada para tamu di hotel ini untuk tidak keluar saat Hari Nyepi. Mereka sama sekali tidak diperkenankan keluar dari areal hotel," kata Pejabat Eksekutif Komunikasi Pemasaran Hotel Grand Istana Rama, Bianca Rosetta, di Kuta.

Ia mengatakan pihaknya sama sekali tidak memperkenankan para tamu beranjak ke luar, hal itu sesuai dengan imbauan dari desa adat setempat.

Ada hal yang menjadi pengecualian, tambah Bianca, pihaknya mengizinkan ada tamu yang dapat ke luar hotel apabila dalam keadaan mendesak, seperti sakit sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

Dalam tapa brata penyepian ini, seluruh penghuni pulau Bali tidak diperkenankan untuk menyalakan lampu, dan berbagai alat elektronik apapun.

Saat Nyepi, umat Hindu tidak melakukan empat hal, yakni amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak keluar rumah), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Meski sehari semalam harus berada di rumah, warga Bali maupun wisatawan yang menginap di hotel tetap tidak dapat menikmati hiburan televisi, karena untuk tahun ini Komisi Penyiaran Indonesia telah mengeluarkan edaran agar siaran di daerah, maupun siaran nasional yang masuk ke Bali berhenti sementara, termasuk televisi kabel.

Keluyuran di Pantai, 2 Wisman Diperingati Pecalang

DENPASAR - Suasana Nyepi juga terasa di kawasan wisata Kuta, Badung, Bali, Jumat (23/3/2012). Semua pertokoan, tempat hiburan, restoran, dan kafe-kafe di sepanjang jalan Legian, Pantai Kuta, hingga Seminyak tidak beroperasi hari ini.

Hotel-hotel pun mengurangi aktivitasnya dan tidak ada kegiatan yang mengganggu ketenangan umat Hindu saat melakukan Catur Brata Penyepian. "Situasi di sini aman dan lancar. Orang yang Jumatan juga lancar," ujar Kepala Satgas Pantai Kuta, I gusti Ngurah Tresna, saat dihubungi pada siang tadi.

Namun, ada sedikit insiden kecil saat dua wisatawan wanita asal Australia (wisman) keluyuran ke Pantai Kuta pada pagi tadi. Petugas Satgas Pantai Kuta dan pecalang yang memergoki keduanya langsung memperingatkan untuk tidak keluar saat hari raya Nyepi.

"Mungkin karena mereka tidak tahu, sudah kita tegur dan dikasih tahu, akhirnya mereka balik ke hotel," ujar Gung Aji, sapaan akrabnya.

Kejadian wisatawan asing keluyuran di Pantai Kuta saat Nyepi bukan kali ini saja. Tahun lalu ada seorang wisatawan Malaysia yang telantar di kantor Satgas Pantai Kuta karena tidak sempat mencari hotel sebelum pelaksanaan Catur Brata Penyepian.

Sepinya Lalu Lintas Jakarta saat Nyepi

JAKARTA - Tidak biasanya lalu lintas DKI Jakarta lengang seperti hari ini, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, Jumat (23/3/2012).

Jika melihat lalu lintas Jakarta pada hari sibuk, maka yang terlihat adalah antrean mobil di hampir seluruh ruas jalan, terutama pusat kota.

"Biasanya, jam 07.00 itu sudah padat di sepanjang jalan ini, tapi sekarang sampai jam 09.00 pun jalanan lengang," ujar Asep, penjual kopi keliling yang biasa mangkal di Monas, ketika berbincang dengan Tribunnews.com di tepi Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat.

Aktivitas petugas kepolisian yang biasanya mengatur lalu lintas di pagi hari, juga tampak santai.

Biasanya, pagi hari di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Monas, terlihat dua atau tiga polisi mengatur lalu lintas.

Yang lebih unik, Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada hari Jumat. Ini tentunya menjadi pekan paling baik bagi karyawan kantor swasta maupun negeri, untuk mendapatkan libur panjang alias long weekend.

Sambil menyusuri Jalan Abdul Muis, terlihat aktivitas di kantor-kantor swasta dan kementerian santai. Pegawai yang menggunakan safari cokelat muda pun hanya sesekali terlihat lalu-lalang.

Tiba-tiba terlintas di pikiran, apakah mungkin ya Jakarta akan seperti ini ketika berganti gubernur periode 2012-2017?

Jika mendengar seluruh program keenam pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta yang bertarung dalam Pilgub 2012, hampir semua memiliki visi dan misi menyelesaikan kemacetan yang merupakan persoalan serius di setiap kota besar.

"Yah, semoga nanti yang terpilih menjadi gubernur periode mendatang bisa membuat Jakarta seperti ini," tutur Eko, Pegawai yang bekerja di salah satu perusahaan di sepanjang Jalan Abdul Muis.



sumber : kompas, detik, MICOM, tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen