Headlines News :
Home » » Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Kamis, 31 Mei 2012 08:19

DENPASAR - Peraturan Daerah (Perda) No 10 tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bakal diterapkan pada 1 Juni 2012. Direncanakan semua daerah bakal mengikuti Perda KTR yang sudah disusun oleh Pemprov Bali. Untuk di Denpasar yang sudah terlebih dulu memiliki Perwali KTR bakal menyesuaikan dengan perda tersebut.

Hal itu seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Luh Putu Sriharmini. Kota Denpasar, kata dia, nantinya akan menyesuaikan dengan perda yang sudah dibentuk oleh provinsi. “Sebenarnya sebelum ada Perda KTR, kita di Denpasar sudah ada Perwali tentang Kawasan Bebas Rokok,” katanya, Rabu (30/5).

Perwali No. 25 A Tahun 2010 tentang Kawasan Bebas Rokok ini mengatur tentang pelarangan merokok yang berada di dua tempat yakni kawasan pendidikan atau sekolah dan pusat-pusat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, serta tempat sejenis. Untuk menyesuaikan dengan perda KTR terbaru, pihaknya sudah menyusun draf mengenai perda tersebut yang akan disesuaikan dengan perwali. “Sekarang
drafnya masih di bagian Biro Hukum Pemkot untuk dibahas,” imbuhnya. Jika di perwali hanya ada dua tempat yang dilarang ada asap rokok, maka di Perda KTR ini ada sekitar tujuh lokasi yang dilarang ada asap rokok. “Ya kita sudah sesuaikan itu,” ulasnya.

Perda KTR ini akan diterapkan secara umum pada awal Juni 2012 ini. Setidaknya ada beberapa tempat yang dilarang untuk merokok seperti tempat pendidikan, fasilitas kesehatan, sarana transportasi, tempat bermain anak, tempat kerja dan tempat umum dan beberapa tempat lainnya. Bagi yang melanggar, sanksi tegas siap menanti; kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 ribu.

Sementara itu, untuk jumlah perokok usia remaja di Denpasar berdasarkan data penelitian dari Unud sekitar 34 persen. Jumlah ini lebih tinggi jika dibanding dengan angka nasional remaja yang merokok hanya sekitar 27 persen. "Survei ini kita lakukan pada bulan Desember 2011 kemarin dengan mengambil sampling para remaja di Denpasar," kata dosen pengajar ilmu kesehatan Unud, Made Duana ditemui beberapa waktu lalu.

Jumlah ini juga termasuk jumlah yang cukup tinggi jika dibanding dengan kabupaten/kota sekitarnya. "Karena remaja di Denpasar juga sangat komplek dan beragam," imbuhnya. Dalam penelitian yang dilakukan juga terlihat bahwa kecanduan remaja pada rokok melebihi kebutuhan mereka pada makanan. "Misalnya saat bangun tidur mereka lebih memilih rokok dulu sambil ke ‘belakang’ daripada sarapan," ungkapnya memaparkan hasil survei yang dilakukan selama enam bulan ini.


sumber : nusabali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen