Jumat, 2 Nopember 2012, 08:29
DENPASAR - Musibah angin puting beliung yang menerjang kawasan Jalan Seroja, Banjar Tegeh Kuri, 
Kelurahan Tonja, Denpasar, Rabu (31/10) dinihari, telah merusak sejumlah bangunan. Fasilitas umum seperti sekolah, Pura dan rumah warga, kini tampak sudah mulai diperbaiki.
Kelurahan Tonja, Denpasar, Rabu (31/10) dinihari, telah merusak sejumlah bangunan. Fasilitas umum seperti sekolah, Pura dan rumah warga, kini tampak sudah mulai diperbaiki.
“Sejumlah tempat yang rusak akibat bencana ini sudah mulai diperbaiki, khususnya fasilitas umum,” kata Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Made Sudana Satrigraha didampingi Kasubag Pemberitaan Humas Denpasar, I Dewa Gede Rai, Kamis (1/11). Dia berharap aktifitas warga maupun fasilitas di lingkup kalangan pendidikan bisa segera pulih. Rincian kerugian akibat bencana ini totalnya mencapai Rp 150 juta.
Kerusakan terparah berada di komplek sekolah yakni SMK PGRI I Denpasar. Ditempat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 30 jutaan lebih, disusul kemudian dengan Pura dan sejumlah rumah serta kampus IKIP yang lokasinya berada di sebelah utara SMK PGRI I Denpasar.
Saat ini, baik korban maupun tim dari BPBD masih melakukan pendataan dan laporan yang diperoleh dari TKP. Bantuan yang diberikan ini diutamakan perbaikan pada fasilitas umum yang diterjang angin puting beliung pada Rabu subuh lalu. Sementara untuk pemberian bantuan bagi para warga yang rumahnya menjadi korban amukan angin puting beliung, saat ini aparat desa serta kecamatan masih melakukan pendataan. “Dari DTRP (Dinas Tata Ruang dan Perumahan) juga dilibatkan. Berapa yang layak, jumlah yang harus dibantu
termasuk pendataan fasilitas umum serta Pelinggih Pura yang kemarin ikut rusak,” paparnya.
termasuk pendataan fasilitas umum serta Pelinggih Pura yang kemarin ikut rusak,” paparnya.
Sebelumnya, musibah angin puting beliung menerjang kawasan Jalan Seroja, Banjar Tegehkuri, Kelurahan Tonja, Denpasar Timur, Rabu (31/10) sekitar pukul 04.00 Wita. Akibatnya beberapa rumah warga, Pura dan kampus dan sekolah rusak parah. Kondisi ini bahkan membuat pihak sekolah meliburkan ratusan siswanya selama tiga hari. Kerusakan terjadi pada enam rumah warga, kemudian balai banjar Tegehkuri, sebuah toko, kampus IKIP PGRI dan SMK PGRI I Denpasar. Kerusakan terjadi pada semua atap bangunan ini yang porak poranda dan membuat genteng dan atap maupun plafon berjatuhan. Namun kondisi terparah terjadi di SMK PGRI I Denpasar, di sekolah ini hampir semua ruangan gentengnya berjatuhan. Tercatat ada 10 ruang kelas di SMK PGRI yang rusak dan beberapa kaca jendela juga pecah, kemudian genteng ruangan aula, kemudian 3 ruang laboratorium, sebuah ruang perpusatakaan juga rusak.
sumber : NusaBali
