Headlines News :
Home » » Tabung 3Kg Meledak, 4 Terluka Parah

Tabung 3Kg Meledak, 4 Terluka Parah

Selasa, 5 Februari 2013, 08:29

gambar ilustrasi - Kondisi keempat korban tampak masih kritis. Kedua kaki Sulastri terlihat dibalut dengan perban berwarna coklat, punggung hingga kepalanya menderita luka bakar. Sesekali Sulastri mengeluh kesakitan, sedangkan Almira tidak henti-hentinya menangis meskipun sudah ditemani sang Ibu. Terlihat wajah sebelah kanan Almira mengelupas akibat ledakan tabung gas tersebut. Dua korban lainnya tampak sedang tertidur dengan kondisi luka bakar di sekitar tangan, kaki dan beberapa luka di wajah.
DENPASAR - Sebuah tabung gas ukuran 3 kilogram meledak Minggu (3/2) sekitar pukul 21.30 wita di sebuah kos-kosan di Jalan Welirang Gang 6 nomor 4, Denpasar. Akibatnya 4 orang alami luka bakar serius, dan 4 orang lainnya mengalami luka bakar ringan.

Dari informasi yang dihimpun diketahui 4 orang yang mengalami luka bakar serius yaitu Sulastri, Almira Azalia, Suparno dan Sunaryo. Empat orang lainnya yang mengalami luka bakar ringan yaitu Siti, Salman, Farizal dan Suki yang semuanya merupakan penghuni kos-kosan tersebut.

Oleh warga setempat, empat korban yang mengalami luka bakar serius tersebut langsung dilarikan ke RS Sanglah. Keesokan harinya, Senin (4/2) kemarin, keempat korban telah mendapatkan perawatan intensif di Ruang Burns Unit, yaitu ruang khusus luka bakar. Dari keempat korban, salah satunya adalah seorang bayi usia 3 bulan yang bernama Almira. Saat kejadian Almira tengah digendong oleh Sulastri yang merupakan neneknya. Menurut Ayah Almira yang bernama Khafid Fatoni, 29, kondisi Almira sudah lebih stabil dibandingkan setelah terkena ledakan. “Kondisinya agak stabil dari sebelumnya. Kata dokter, perkiraan lukanya 28 persen, yaitu dari hidung, pipi hingga kepalanya melepuh, kemudian tangan kanannya terluka.
Yang paling parah itu neneknya, menderita luka di seluruh tubuh, mulai dari tangan, kaki hingga punggungnya,” jelasnya. Saat ditemui di ruang rawat, kemarin, balita Almira terus menangis meskipun sudah ditemani oleh Nana Trisnawati, ibu kandungnya yang kala itu tengah memberikannya ASI.

Sementara itu Sapiah, 41, istri salah satu korban, Suparno, menceritakan kronologis kejadian yang bermula dari bau gas bocor yang tercium olehnya dan suami, Suparno. “Saat itu suami saya tengah menggoreng tahu untuk dijual esok hari, namun dari tabung gas yang lagi satu tercium bau gas yang bocor, segera suami saya mematikan api, berhenti menggoreng dan membawa gas yang bocor itu ke luar. Padahal gas tersebut masih baru, belum sempat dipakai. Suami saya langsung membawanya keluar dan mengecek, setelah penutupnya dibuka malah mengeluarkan suara, ceeeessss seperti itu,” terang Sapiah yang mengatakan suaminya berusaha menghilangkan suara gas dengan menusuk-nusuk tabung dengan kayu.

Lanjut Sapiah, usaha suaminya menghilangkan suara gas dengan cara menusuk dengan kayu tidak berhasil sehingga dicoba cara lain yaitu dengan membalikkan tabung gas dan meletakkannya di sebuah panci yang berisi air di dekat sebuah sumur. “Suaranya gak mau hilang, langsung suami saya masukkan tabung itu ke panci yang berisi air, ditengkurepin dan disiram pakai air sumur oleh tetangga,” terangnya. Sementara itu, Sulastri yang kala itu tengah menggendong Almira berinisiatif mengantisipasi terjadinya kebakaran dengan cara mematikan aliran listrik, namun naas menimpa para penghuni kos-kosan. Seketika itu pula terjadi ledakan yang dahsyat hingga membuat 4 orang menderita luka bakar seirus, 4 orang menderita luka bakar ringan. “Saya kurang tahu kenapa bisa terjadi ledakan, padahal api kompor sudah mati. Apa mungkin karena konsleting listrik saya juga kurang paham,” lanjut Sapiah. Tapi untungnya ledakan hanya terjadi sekejap yang tidak sampai menghanguskan bangunan kos-kosan yang sebagian besar terbuat dari triplek yang mudah terbakar. “Ledakannya sebentar, untungnya saat terjadi kebakaran para tetangga cepat mematikan api. Jadi api tidak sampai menghanguskan rumah yang sebagian besar terbuat dari triplek,” ungkap Sapiah yang diiyakan oleh keluarga lain yang menunggu para korban di luar ruangan.

Satu lagi korban luka bakar serius dialami oleh Sunaryo yang saat kejadian, keluar dari kamarnya karena diberitahu oleh Salman, anaknya, bahwa ada suara gas di luar. “Salman mendengar suara gas, terus langsung diberitahukan ayahnya. Pas suami saya keluar langsung terjadi ledakan sehingga dia mengalami luka, saya dan Salman pun tersambar oleh api, tapi tidak separah suami,” jelas Siti, istri Sunaryo sembari menunjukkan kakinya yang masih dirasakan perih, namun tidak sampai melepuh dan sudah diolesi dengan salep.

Sementara itu, dokter yang menangani korban belum bisa dikonfirmasi tentang kondisi empat korban yang mengalami luka serius itu, karena tidak berada di ruang perawatan, kemarin. Pun saat dihubungi via ponselnya, dokter tersebut tidak mengangkat telpon.

Kondisi keempat korban tampak masih kritis. Kedua kaki Sulastri terlihat dibalut dengan perban berwarna coklat, punggung hingga kepalanya menderita luka bakar. Sesekali Sulastri mengeluh kesakitan, sedangkan Almira tidak henti-hentinya menangis meskipun sudah ditemani sang Ibu. Terlihat wajah sebelah kanan Almira mengelupas akibat ledakan tabung gas tersebut. Dua korban lainnya tampak sedang tertidur dengan kondisi luka bakar di sekitar tangan, kaki dan beberapa luka di wajah.

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen