Headlines News :
Home » , , » Di SMAN 2 Denpasar, Ortu Siswa Keluhkan Kursus Inggris Berbayar

Di SMAN 2 Denpasar, Ortu Siswa Keluhkan Kursus Inggris Berbayar

Surat tersebut pada intinya mewajibkan siswa baru kelas X untuk mengikuti program kursus bahasa Inggris di dalam areal sekolah dengan membayar Rp 350 ribu selama 1 semester. “Sekolah sudah ada dana BOS, tapi kok seperti ini. Kami menyekolahkan anak di negeri supaya biayanya murah,” ujarnya.Sebagai orang tua siswa, pihaknya khawatir di tengah jalan akan ada iuran tambahan untuk menyokong program kursus bahasa Inggris itu. "Ini baru biaya satu paket. Ya kalau paket benaran, kalau bayar buku lagi. Lalu bayar uang tes kursus lagi. Kami merasa berat," ujarnya. Gbr Ist
DENPASAR - Keterbatasan kurikulum 2013 yang memangkas jam mata pelajaran dijadikan alasan oleh SMAN 2 Denpasar atau Resman untuk mengadakan kursus Bahasa Inggris Wajib. Selain wajib diikuti, siswa barupun dipungut biaya sebesar Rp 350 ribu per semester. Hal ini membuat orangtua siswa mengeluh dan bertanya-tanya.

"Sistem PPDB saya akui sudah berjalan sangat bagus. Siswa yang benar-benar memenuhi kriteria yang bisa masuk. Tapi kok malah setelah masuk di sekolah anak-anak dipermainkan. Mengapa harus ada kursus bahasa inggris lagi di sekolah? Itupun kami diminta membayar, beginikah cara dunia pendidikan berbisnis?," keluh salah seorang orangtua siswa saat ditemui Jumat (1/8) kemarin di Sesetan, Denpasar.

Orangtua yang enggan namanya dikorankan ini hanya ingin anak-anak tidak beban. Sebab dalam benaknya, menimba ilmu di sekolah negeri tidak harus bayar mahal seperti di swasta. Surat dari SMAN 2 Denpasar disebar pada akhir Juli 2014 kepada seluruh siswa baru sebanyak 400-an.

Surat tersebut pada intinya mewajibkan siswa baru kelas X untuk mengikuti program kursus bahasa Inggris di dalam areal sekolah dengan membayar Rp 350 ribu selama 1 semester. “Sekolah sudah ada dana BOS, tapi kok seperti ini. Kami menyekolahkan anak di negeri supaya biayanya murah,” ujarnya.

Sebagai orang tua siswa, pihaknya khawatir di tengah jalan akan ada iuran tambahan untuk menyokong program kursus bahasa Inggris itu. "Ini baru biaya satu paket. Ya kalau paket benaran, kalau bayar buku lagi. Lalu bayar uang tes kursus lagi. Kami merasa berat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, IGN Edy Mulya, mengakui sudah ada beberapa orang tua yang keberatan dengan kondisi itu. Lebih mengagetkan lagi, kata Edy program kursus bahasa Inggris itu sudah berlangsung selama 5 tahun ajaran yang dilakukan oleh lembaga kursus.

"SMAN 2 Denpasar merupakan model sekolah nasional, untuk meningkatkan kualitas siswa, maka ada inisiatif kursus tambahan," ujar Edy Mulya, kemarin. Kursusnya pun dikatakan berlangsung di luar jam pelajaran sekolah. Jika siswa sekolah pagi, maka kursus dilakukan siang sepulang sekolah. Begitu pula sebaliknya, jika sekolah siang, maka kursus diadakan sebelum sekolah.

"Kursus ini diadakan bukan oleh guru sekolah, tapi dari luar. Setelah kursus mereka dapat sertifikat yang diklaim bisa dipergunakan untuk keperluan apa pun termasuk mencari kerja. Memang kelas X atau kelas 1 diwajibkan. Tapi untuk kelas 2 dan 3 bentuknya pilihan. Bisa ikut dan bisa tidak karena mereka akan persiapan Ujian Nasional," terangnya.

Jika dalam pelaksanaannya ada yang keberatan, maka orang tua siswa dianjurkan untuk datang ke sekolah dan berbicara dengan pihak sekolah. "Bagi orangtua yang tidak mampu bisa datang sekolah, akan ada penyelesaian khusus. Tapi akan tetap dipaksa ikut (kursus)," jelasnya.

Disinggung soal dana pendamping dari Pemerintah Kota, pihak Dinas Pendidikan mengaku tidak ada dana pendamping untuk peningkatan akademik semacam kursus itu. "Dana dari pemerintah tidak ada," imbuhnya. Surat yang ditandatangani pada 26 Juli 2014 oleh Kepala Sekolah Ketut Sunarta kepada para orang tua siswa berisi beberapa kalimat. Yakni, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan untuk menunjang eksistensi sekolah sebagai sekolah pelaksana SKM, PBKL dan PSB, maka untuk kelas X (1) diwajibkan mengikuti kursus 2 paket bahasa Inggris yang diselenggarakan di sekolah.

Sedangkan untuk kelas XI diharapkan mengikuti program lanjutan dari yang sudah diikuti di kelas X. Di samping alasan di atas, jam belajar bahasa Inggris pada kurikulum 2013 berkurang, sedangkan kami menganggap materi ini mutlak harus dicapai dengan baik oleh masing-masing peserta didik, demi bekal hidupnya di masa depan. Adapun biaya per paketnya Rp 350 ribu per semester.




sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen