 |
| Sementara itu, Kepala Sekolah Ketut Ruta mengatakan, berdasarkan pada petunjuk yang didapatkannya dari "orang pintar", Angeline saat ini masih dalam kondisi hidup dan gembira."Ia masih dalam kondisi baik, dia menggunakan pakaian seadanya tapi bahagia," jelas dia.Ia juga menjelaskan bahwa dalam kacamata spiritual Bali, Angeline merupakan anak yang disayangi makhluk astral. |
DENPASAR – Selasa (9/6/2015) siang kemarin, guru-guru SD Negeri 12 Sanur melakukan persembahyangan bersama di depan rumah ibu angkat Angeline.
Para guru termasuk Kepala SDN 12 Sanur, Ketut Ruta, merasa sangat prihatin dengan nasib Angeline yang hilang sejak 16 Mei lalu dan hingga kemarin belum ditemukan.
Usai persembahyangan, tiba-tiba terdengar suara anak kecil memanggil ibunya. Secara spontan, seorang guru kemudian memanggil-manggil nama Angeline.
"Mama.. mama... !" Suara itu menggema dari balik pohon besar yang berada di depan rumah ibu angkat Angeline di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali.
Sontak, sejumlah guru yang baru saja selesai menggelar persembahyangan segera mencari asal suara tersebut.
"Angeline.. Angeline... di mana kamu? Pulang nak.. kami merindukanmu," ujar seorang guru sembari mencari asal suara dari balik pohon besar tersebut.
Putu Sri Wijayanti (44) seorang guru yang berada di lokasi tersebut mengaku mendengar secara jelas suara tersebut.
Kata dia, suara itu mirip suara seorang perempuan yang memanggil nama ibunya.
"Iya saya sempat mendengar, jadi saya langsung mencari asal suaranya," katanya.
Waktu itu, ia berharap suara tersebut merupakan suara Angeline.
Karena itu sempat terbersit di dalam pikirannya bahwa suara tersebut merupakan suara Angeline.
"Saya berharap itu suara Angeline. Kami berharap dia cepat pulang," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ketut Ruta mengatakan, berdasarkan pada petunjuk yang didapatkannya dari "orang pintar", Angeline saat ini masih dalam kondisi hidup dan gembira.
"Ia masih dalam kondisi baik, dia menggunakan pakaian seadanya tapi bahagia," jelas dia.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam kacamata spiritual Bali, Angeline merupakan anak yang disayangi makhluk astral.
Kata dia, saat ini ia sedang dibawa oleh Ratu Niang Datu, yang diyakini berada di seluruh tempat.
"Dia dibawa oleh beliau dan sangat menyayangi Angeline," terangnya.
Ia menambahkan, alasan Ratu Niang Datu membawa Angeline karena merasa iba dengan nasib bocah perempuan berusia 8 tahun itu yang seperti ditelantarkan oleh keluarganya.
"Ibunya memang sedikit keras merawat Angeline sehingga hal inilah yang membuatnya iba," jelas dia.
Ruta juga sempat kerauhan saat sembahyang di Pura Batu Bolong, yang letaknya di dekat rumah Angeline.
Saat itu, ia mencoba berkomunimasi dengan para leluhur untuk mencari keberadaan Angeline yang sudah menghilang selama 24 hari.
"Mencoba untuk mencari petunjuk agar anak didik kami segera ditemukan," ungkapnya.
Dari komunikasi tersebut ia memperoleh perintah agar memberikan sesaji berupa letesan, ketela yang diiris-iris dan kopi pahit.
"Semua kami sajikan dan kami berharap setelah ini dapat ditemukan keberadaan anak didik kami ini," katanya.
Terkait keberadaan Pura Batu Bolong, warga setempat mempercayai pura ini memang sangat pingit.
"Ndak ada pengemponnya. Mangku ada," kata seorang warga.
Semua orang bebas untuk bersembahyang di pura tersebut.
Baik warga banjar di sekitar wilayah pura maupun orang yang berada di luar wilayah banjar.
"Semua bisa sembahyang di sini. Orang lewat bisa," katanya.
Warga tersebut juga menjelaskan seputar cerita mengenai keberadaan pura tersebut.
Kata dia, pura itu sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu.
Namun mitos yang berkembang adalah para bebotoh yang ingin berjudi dan melewati pura tersebut pasti akan kalah.
"Ini cerita yang berkembang di kalangan warga," ungkapnya.
Sebelumnya, Jero Kerek --balian yang didatangkan pihak kepolisian, juga melakukan ritual di Pura Batu Bolong untuk menemukan Angeline.
Namun sejauh ini belum ada petunjuk terkait keberadaan Angeline.
