Headlines News :
Home » , » Purnama Copot dari Sekretaris Golkar

Purnama Copot dari Sekretaris Golkar

Badai kembali menerpa kepengurusan DPD I Golkar Bali. Tiga setengah tahun pasca gonjang-ganjing penggusuran Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali, kini giliran Komang Purnama yang dilengserkan dari jabatan strategis tersebut. Berbeda dengan kasus pelengseran Sri Wigunawati sebelumnya, Komang Purnama diberangus dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali dengan berbagai alasan, salah satunya karena dianggap tidak cakap dan bau money politics.
DENPASAR - Badai kembali menerpa kepengurusan DPD I Golkar Bali. Tiga setengah tahun pasca gonjang-ganjing penggusuran Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali, kini giliran Komang Purnama yang dilengserkan dari jabatan strategis tersebut. Berbeda dengan kasus pelengseran Sri Wigunawati sebelumnya, Komang Purnama diberangus dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali dengan berbagai alasan, salah satunya karena dianggap tidak cakap dan bau money politics.

Rumor soal penggusuran Komang Purnama dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali pro Aburizal Bakrie (Ketua Umum DPP Golkar Munas Nusa Dua) ini merebak di internal Partai Beringin, sejak Kamis (3/9). Informasinya, Putu Yuda Suparsana yang kini Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga DPD I Golkar Bali ditunjuk menggantikan Komang Purnama sebagai sekretaris. Seorang kader militan Beringin menyebutkan, salah satu alasan pokok pemecatan Komang Purnama adalah karena dianggap tidak cakap ketika melaksanakan tugas-tugas strategis sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali. “Dia itu (Komang Purnama) banyak bikin blunder dan tidak cakap. Saya dikasitahu oleh salah satu pengurus DPD I Golkar Bali terkait masalah ini. Tanya saja langsung ke Aji Wijaya (Wakil Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, Red),” ujar sumber tersebut. Alasan kedua, lanjut dia, Komang Purnama dilengserkan dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali karena urusan rekomendasi berbau money politics. Ada salah satu kandidat yang berproses di Koalisi Bali Mandara KBM (Golkar-Demokrat-Gerindra) untuk Pilkada 2015 yang merasa dipermainkan urusan rekoemdasi tiket calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah ini. Bahkan, kata sumber tadi, sebanyak 40 orang sempat berniat mendatangi rumah Komang Purnama untuk menagih janji, karena rekomendasi yang dijanjikan tidak diberikan. “Padahal, mereka sudah menyerahkan ‘mahar’ politik untuk dapat rekomendasi,” katanya.

Alasan ketiga, Komang Purnama dilengserkan karena sempat membelot ke kubu Agung Laksono (Ketua Umum DPP Golkar Munas Ancol) saat sengkitnya konflik dualisme kepengurusan, beberapa bulan lalu. “Itu tiga alasan pokok yang saya dengar terkait pelengseran Komang Purnama. Silakan tanya ke Aji Wijaya,” saran politisi Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini. Betulkah?

Dikonfirmasi secara terpisah, Kamis malam, Wakil Ketua DPD I Golkar Bali IGP Wijaya menyatakan Komang Purnama bukannya dipecat, tapi memilih mundur dari jabatannya. Purnama telah mengajukan surat pengunduran diri dari posisi strategis Sekretaris DPD I Golkar Bali, dengan dalih sibuk di bisnis. “Dia sudah mengajukan undur diri dari jabatan di partai, karena alasan ada kesibukan di bisnis. Ya, saya bilang supaya disampaikan dulu ke teman-teman pengurus. Kita akan proses selanjutnya ke partai,” jelas IGP Wijaya. Wijaya membantah adanya pelengseran Purnama karena masalah bau money politics rekomendasi kandidat KBM. “Dia (Purnama) resmi mundur, bukan dilengserkan karena urusan money politics. Sudah dua bulan lalu kok itu dia minta mundur dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali. Tadi sudah dia sampaikan ke teman-teman di partai,” ungkap Wijaya.

Paparan senada juga disampaikan Komang Purnama saat dikonfirmasi malam itu. Menurut politisi Golkar asal Gianyar ini, dirinya mengundurkan diri, bukannya dicopot. “Saya mengajukan pengunduran diri. Saya tidak enak sama teman-teman di partai. Saya sibuk bisnis, tidak mau menganggu partai. Dalam kondisi perekonomian seperti sekarang, saya harus concern di bisnis,” kilah Purnama. Purnama pun membantah masalah rekomendasi kandidat calon untuk Pilkada Tabanan 2015 yang gagal dan berbau money politics. ‘Nggak ada itu,” tegas Purnama sembari menyebut pengunduran dirinya baru disampaikan secara lisan dan nanti akan diajukan tertulis kepada Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta. Sementara itu, Putu Yuda Suparsana kabarnya telah ditunjuk menggantikan Purnama sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali. Yuda Suparsana saat ini masih pegang jabatan Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga DPD I Golkar Bali. Namun, saat dikonfirmasi, Jumat (4/9), Yuda Suparsana mengatakan hingga kini dirinya belum jadi Sekretaris DPD I Golkar Bali. Soalnya, belum ada SK dari DPD I Golkar Bali untuk menduduki jabatan sekretaris. “Kalau soal pengganti jabatan sekretaris, saya belum ada SK-nya. Tanya ke Pak Wijaya saja. Saya masih di kampung ini,” papar politisi muda Golkar asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem ini.

Nama Komang Purnama sendiri sebelumnya tiba-tiba mencuat dan diberi kepercayaan menggantikan Dewa Ayu Sri Wigunawati sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali, melalui reshuffle yang dilekukan 7 Februari 2012 silam. Ketika itu, Sri Wigunawati dialihkan ke Bappilu DPD I Golkar Bali. Berbeda kasus dengan Purnama, kala itu Sri Wigunawati dilengserkan dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali setelah sempat berseteru dengan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer yang waktu itu menjabat Wakil Sekjen DPP Golkar Hasil Munas Riau 2009---di bawah pimpinan Aburizal Bakrie. Purnama yang dipromosikan menggantikan Swi Wigunawati kala itu merupakan gerbongnya Demer. Pencopotan mendadak Sri Wigunawati---yang notabene kader militan dfn berkeringat---kala itu, kontan menuai protes sejumlah kader elite Golkar. Masalahnya, penggantian Sekretaris DPD I Golkar Bali tidak ada unsur yang terpenuhi sesuai dengan AD/ART partainya. “Kalau mau mengganti pengurus atau PAW, seharusnya atas dasar adanya usulan dari DPD I Golkar,” ujar seorang kader elite Golkar.

“Tapi, ini tidak pernah ada usulan dari DPD I Golkar Bali untuk mengganti sekretaris, lha kenapa ada pergantian seperti ini?” protesnya. SK DPP Golkar yang mencopot posisi Wigunawati dari jabatan strategis ini nantinya akan ditanyakan ke pusat. Bahkan, sejumlah elite Golkar mengusulkan agar SK DPP Golkar ini ditinjau kembali. Mereka yang protes dan meminta SK DPP Golkar agar ditinjau ulang itu, antara lain, Anak Agung Adi Mahendra, Ida Bagus Gede Udiyana, dan Nyoman Sugawa Korry (Ketua DPD II Golkar Buleleng).

Sri Wigunawati adalah Srikandi Golkar asal Jembrana yang juga Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali. Kemampuan mantan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana---pendamping Made Naya Sudjana---di Pilkada 2005 ini sudah teruji. Kini, tiga setengah tahun pasca pelengseran Sri Wigunawati, giliran Komang Purnama yang lengser dari jabatan strategis Sekretaris DPD I Golkar Bali. Saat dikonfirmasi, Kamis malam, Sri Wigunawati tidak mau berkomentar terkait badai susulan berupa peklengseran Purnama dari kursi Sekretaris DPD I Golkar Bali. Masalahnya, dia sudah lama tidak jadi pengurus struktural Golkar, sejak jelas Pilpres 2014 lalu. “Yang jelas, siapa yang menebar angin, dia menuai badai. Saya ini tetap kader Golkar, bukan kader kelas kacang,” ujar Sri Wigunawati.









sumber : nusabali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen