Seorang bule Amerika Serikat, Eli Gattenio, 50, ancam bakar diri bersama keempat anaknya di sebuah vila 
kawasan wisata Seminyak, Kuta, Badung. Aksi nekat itu dicetuskan Eli, karena tak terima dideportasi ke negaranya tanpa disertai keempat anak hasil pernikahannya dengan Sari Soraya Ruka. Eli sendiri telah bercerai dengan istrinya, Sari Soraya, Mei 2010 lalu. Sejak perceraian itu, Eli tinggal di sebuah vila di Jalan Dewi Kunti Seminyak bersama empat anaknya yang masih kecil-kecil: Indigo Gattenio, 11, Hope, 9, dan Joy, 9, dan Nadia, 3.
Eli merasa stres karena paspornya dibawa sang mantan istri. Hartabendanya pun sudah dibaliknamakan. Sudah begitu, warga Amerika ini terancam dideporasi ke negaranya tanpa bisa membawa keempat anaknya. Rasa frustrasinya pun memuncak, Selasa (1/3) lalu, ketika Eli nekat berusaha melompat dari lantai atas vilanya. Beruntung, aksi nekatnya digagalkan pihak keamanan vila.
Eli juga mengancam akan melakukan aksi bakar diri bersama keempat anaknya, jika tetap dideportasi tanpa sang buah hati. “Buat kami, lebih baik mati bersama membakar diri daripada kami dipisahkan. Saat ini hanya ayah kami satu-satunya yang melindungi kami dan peduli sama kami sejak ditinggal pergi ibu kami dengan tidak bertanggung jawab telah menelantarkan kami,” tutur putri sulung Eli, Indigo Gattenio
Sementara, Eli mengaku sudah berusaha mengurus masalahnya ke pihak imigrasi, Polda Bali, Polresta Denpasar, bahkan sampai bersurat kepada Presiden SBY. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil. “Kami sudah lapor ke kepolisian, Konsulat Amerika, KPAID Bali, dan wartawan-wartawan dari dalam dan luar negeri. Saya sudah kirim surat kepada Presiden, surat permohonan bantuan lewat cara ini 2 bulan yang lalu, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut untuk bantuan kami,” keluhnya pada beritabali.com. Hingga Rabu (2/3), Eli masih mengurung diri bersama empat anaknya di vila kawasan Seminyak. Bahkan, Eli mengancam akan meledakkan vila jika tetap dideportasi paksa tanpa disertai keempat anaknya. Dia melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam vilanya. Pintu masuk vila pun ditutup dengan dua lemari ukuran besar, sementara semua jendela ditutup papan dan seng yang dipaku.
Bukan hanya itu. Di dalam vilanya, Eli juga menyimpan bensin dan solar, yang rencananya akan digunakan untuk membakar diri bersama keempat anak, serta vila beserta isinya. "Di dalam vila ada solar dan bensin serta tabung gas. Itu akan digunakan jika Pak Eli tetap dideportasi tanpa anak-anaknya," jelas Hermanto, salah satu orang kepercayaan Eli. 7
kawasan wisata Seminyak, Kuta, Badung. Aksi nekat itu dicetuskan Eli, karena tak terima dideportasi ke negaranya tanpa disertai keempat anak hasil pernikahannya dengan Sari Soraya Ruka. Eli sendiri telah bercerai dengan istrinya, Sari Soraya, Mei 2010 lalu. Sejak perceraian itu, Eli tinggal di sebuah vila di Jalan Dewi Kunti Seminyak bersama empat anaknya yang masih kecil-kecil: Indigo Gattenio, 11, Hope, 9, dan Joy, 9, dan Nadia, 3. Eli merasa stres karena paspornya dibawa sang mantan istri. Hartabendanya pun sudah dibaliknamakan. Sudah begitu, warga Amerika ini terancam dideporasi ke negaranya tanpa bisa membawa keempat anaknya. Rasa frustrasinya pun memuncak, Selasa (1/3) lalu, ketika Eli nekat berusaha melompat dari lantai atas vilanya. Beruntung, aksi nekatnya digagalkan pihak keamanan vila.
Eli juga mengancam akan melakukan aksi bakar diri bersama keempat anaknya, jika tetap dideportasi tanpa sang buah hati. “Buat kami, lebih baik mati bersama membakar diri daripada kami dipisahkan. Saat ini hanya ayah kami satu-satunya yang melindungi kami dan peduli sama kami sejak ditinggal pergi ibu kami dengan tidak bertanggung jawab telah menelantarkan kami,” tutur putri sulung Eli, Indigo Gattenio
Sementara, Eli mengaku sudah berusaha mengurus masalahnya ke pihak imigrasi, Polda Bali, Polresta Denpasar, bahkan sampai bersurat kepada Presiden SBY. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil. “Kami sudah lapor ke kepolisian, Konsulat Amerika, KPAID Bali, dan wartawan-wartawan dari dalam dan luar negeri. Saya sudah kirim surat kepada Presiden, surat permohonan bantuan lewat cara ini 2 bulan yang lalu, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut untuk bantuan kami,” keluhnya pada beritabali.com. Hingga Rabu (2/3), Eli masih mengurung diri bersama empat anaknya di vila kawasan Seminyak. Bahkan, Eli mengancam akan meledakkan vila jika tetap dideportasi paksa tanpa disertai keempat anaknya. Dia melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam vilanya. Pintu masuk vila pun ditutup dengan dua lemari ukuran besar, sementara semua jendela ditutup papan dan seng yang dipaku.
Bukan hanya itu. Di dalam vilanya, Eli juga menyimpan bensin dan solar, yang rencananya akan digunakan untuk membakar diri bersama keempat anak, serta vila beserta isinya. "Di dalam vila ada solar dan bensin serta tabung gas. Itu akan digunakan jika Pak Eli tetap dideportasi tanpa anak-anaknya," jelas Hermanto, salah satu orang kepercayaan Eli. 7
sumber : NusaBali
