Headlines News :
Home » , , » Berkedok Rumah Kos, Tempat ‘Esek-esek’

Berkedok Rumah Kos, Tempat ‘Esek-esek’

"Penghuni juga sudah mengakui bahwa tempat ini dijadikan tempat prostitusi," ujarnya. Selain itu, penertiban ini dilakukan sebab pemilik rumah kos tidak mengantongi izin dan melanggar Perda Nomor 6 tahun 2001 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) karena membangun di sempadan sungai. “Kami segel untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemilik rumah kos juga melanggar perda karena membangun di sempadan sungai," kata Wiradana. Gbr Ist
DENPASAR - Tempat ‘esek-esek’ alias lokasi berkembangnya bisnis prostitusi berkedok rumah kos di bawah Jembatan Bypass Ngurah Rai, Banjar Kertapura, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur disegel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Rabu (20/5) pagi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, disela-sela penyegelan mengatakan, tindakan tegas tersebut dilakukan menindaklanjuti keluhan warga banjar setempat yang geram wilayahnya dijadikan ajang bisnis prostitusi. "Penghuni juga sudah mengakui bahwa tempat ini dijadikan tempat prostitusi," ujarnya. Selain itu, penertiban ini dilakukan sebab pemilik rumah kos tidak mengantongi izin dan melanggar Perda Nomor 6 tahun 2001 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) karena membangun di sempadan sungai. “Kami segel untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemilik rumah kos juga melanggar perda karena membangun di sempadan sungai," kata Wiradana.

Sebelum penyegelan ini dilakukan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah preventif dengan memanggil pemilik rumah kos. Namun tetap saja pemilik kos melakukan bisnis prostitusi. “Saat ini kita memberikan tanda segel, artinya tidak boleh ada aktifitas lagi. Langkah berikutnya kami akan terus melakukan pemantauan dan koordinasikan bersama Tim Yustisi apakah bangunan ini akan dibongkar atau yang bersangkutan membongkar sendiri bangunannya. Yang jelas jika berani beraktifitas (prostitusi,-red) lagi, akan kami pidanakan," tegas Wiradana.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kesiman Kertalangu, IB Bima Putra, mengatakan tempat prostitusi berkedok rumah kos ini sudah dipantau sejak lama. Berdasarkan laporan warga, prostitusi berkedok rumah kost ini sangat meresahkan. Pihaknya pun mengaku telah melakukan pembahasan bersama warga Banjar Kertapura dan hasilnya warga banjarpun mengeluhkan dan meminta agar tempat prostitusi tersebut segera ditutup. “Terkait dengan tempat esek-esek ini kita sudah pantau sejak lama. Kita sudah bahas di banjar dan banjar juga mengeluhkan. Banjar memutuskan melarang tempat esek esek di wilayah ini,” terang Bima Putra.

Menurut Bima Putra, tempat prostitusi berkedok rumah kos tersebut selalu ramai dikunjungi, mulai dari pukul 21.00 wita hingga pukul 05.00 wita. Parahnya, kebanyakan pengunjung merupakan pria muda. “Malam hari ramai sekali, yang datang anak-anak muda yang usianya sekitar 19 tahun. Saat kami melakukan penindakan beberapa waktu lalu, ada sekitar 12 orang yang berhasil ditangkap dan semuanya beroprasi di sini,” terangnya. Bima Putra pun mengakui masih ada satu lokasi yang diduga dijadikan bisnis serupa, namun demikian pihaknya belum berani memastikan. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemantauan, dan apabila terbukti pihaknya akan segera melakukan penyegelan. “Pantauan kami dan laporan warga masih ada satu tempat lagi yang kami duga dijadikan ajang yang sama. Tetapi, kami belum pastikan. Kami sedang koordinasi dengan banjar. Jika nantinya terbukti, kami akan segel. Terlebih, berdasarkan informasi dari KPA, di wilayah Desa Kesiman kertalangu sudah ada empat WTS yang terjangkit HIV. Ini sangat meresahkan masyarakat,” katanya.

Sementara pemilik rumah kos, Nyoman Sunami, awalnya sempat mengelak jika rumah kos miliknya dikatakan sebagai tempat prostitusi. Namun saat pihak Satpol PP menemukan sejumlah kondom yang berserakan di rumah kos tersebut, Sunami akhirnya tidak bisa mengelak lagi. “Ya saya mengikuti peraturan saja sekarang,” katanya lemas. Menurut, Sunami, pihaknya sudah memulai bisnis tersebut sejak tahun 2007 lalu. "Sekarang tempat tempat ini sudah kosong karena sebelumnya sudah diberi peringatan. Kami pasrah saja," ucapnya.







sumber : nusabali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen