DENPASAR - Kecelakaan yang merenggut nyawa pengendara sepeda motor kembali terjadi, Sabtu (24/10) siang di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar. Pengendara motor Honda Vario nopol DK 3547 FO, I Nyoman Suwitra, yang tinggal di Jalan Lembusura Nomor 12 Banjar Pemalukan, Peguyangan, Denpasar Utara, ini tewas mengenaskan setelah dilindas bus yang dikemudikan oleh Gede Anugrah Sastrawan.
Sopir bus yang tinggal di Jalan Kresna Banjar Rening Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, ini tanpa sengaja melindas korban yang mengakibatkan korban Nyoman Suwitra yang berstatus PNS di bagian Lantas Polresta Denpasar, ini tewas di tempat kejadian perkara. Pasalnya, sebelum digilas bus itu, korban menabrak pohon perindang di sisi kiri jalan yang menyebabkan korban terpental ke tengah jalan dan dilindas bus yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Dugaan sementara, korban menabrak pohon perindang karena menahan kantuk.
Komang Juni, 31, kerabat korban saat ditemui di rumah duka Jalan Lembusura, Denpasar Utara, Sabtu malam, menuturkan, peristiwa itu terjadi ketika korban dalam perjalanan pulang kerja di Polresta Denpasar. Korban, Nyoman Suwitra, dan istrinya, Ni Ketut Ekayanti, 29, sama-sama bekerja di Polresta Denpasar. Korban Nyoman Suwitra sudah berstatus PNS di bagian Lantas Polresta Denpasar sejak Desember 2014. Sedangkan istrinya, Ni Ketut Ekayanti masih berstatus honorer. Sabtu siang kemarin, Ni Ketut Ekayanti pulang kerja lebih dulu karena akan belanja ke Pasar Badung. Suami istri ini pulang dengan kendaraan masing-masing.
Menurut Komang Juni, korban dan istrinya baru sepekan lalu pulang dari Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan Polri (Pusdikmin Lemdikpol) di Bandung, Jawa Barat. Pasangan suami istri ini mengikuti pendidikan di Pusdikmin selama 10 hari.
Korban meninggalkan dua orang anak. Anak pertama, Wayan Safa, 7, kelas 1 SDN 1 Peguyangan. Anak kedua, Made Adika, 4, masih di TK.
“Saya dapat kabar dari kerabat yang bekerja di RS, mengenai kecelakaan tersebut. Kemudian saya memberi tahu istri korban (Ni Ketut Ekayanti). Namun saya hanya mengatakan bahwa suaminya di rumah sakit. Saya tidak kasih tahu kalau suaminya sudah meninggal, takut dia shock,” kata Komang Juni.
Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Nuryana menuturkan kecelakaan maut itu bermula ketika motor Honda Vario nopol DK 3547 FO yang dikendarai I Nyoman Suwitra, 34, yang tinggal di Jalan Lembusura Nomor 12 Banjar Pemalukan, Peguyangan, Denpasar Utara, melaju dari arah Dalung (barat) menuju Ubung (timur). Begitu pula dengan bus Hino bernopol DK 9199 AB yang dikemudikan Gede Anugrah Sastrawan, 35, warga yang tinggal di Jalan Kresna Banjar Rening Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana. “Keduanya sama-sama dari arah barat menuju ke timur,” ucap Kompol Nuryana.
Menurut dia, sesaat sebelum terjadinya musibah itu, pengendara motor yang juga PNS di bagian Lantas Polresta Denpasar ini melaju dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di TKP, pengendara motor hilang keseimbangan dan menabrak pohon perindang di pinggir jalan. Akibat dari tabrakan yang sangat kuat, pengendara motor tersebut langsung terpental masuk ke tengah Jalan Gatot Subroto Barat. Secara bersamaan, mobil bus melaju dengan kecepatan tinggi dan menggilasnya. “Keduanya sama-sama kecepatan tinggi. Pas korban tabrakan dengan pohon perindang di sisi kiri median jalan itu, kemudian terpental ke tengah jalan dan seketika langsung digilas pengemudi bus,” bebernya.
Pengemudi bus yang melaju dengan kencang itu tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Korban pun berada di kolong bus dan tewas terlindas. Pengendara motor tersebut meregang nyawa lantaran mengalami cedera kepala berat. Sedangkan pengemudi bus tidak mengalami luka sedikit pun.
“Korban tewas di TKP dalam keadaan cedera kepala berat. Pengemudi bus langsung menyelamatkan diri di kantor polisi untuk menghindari amuk massa,” ungkapnya.
Korban selanjutnya langsung dievakuasi ke RS. Sementara, pengemudi bus langsung diamankan di Mapolresta untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif. Sampai sore kemarin, Kompol Nuryana mengaku pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap pengemudi bus dan beberapa saksi. Terkait statusnya saat ini, perwira dengan melati satu di pundak ini masih menunggu hasil pemeriksaan. “Kami masih periksa sang sopir. Terkait statusnya, masih dalam pemeriksaan. Kami akan sinkronkan dengan keterangan saksi-saksi di TKP terlebih dahulu,” tuturnya.
sumber : NusaBali