Rapat intern DPRD Badung untuk membahas pengganti Nyoman Giri Prasta selaku ketua dewan, tidak kuorum. Disebut-sebut masih ada persoalan di internal partai. |
MANGUPURA - Rapat paripurna intern DPRD Badung pada Kamis (29/10), tak berjalan mulus. Agenda rapat untuk mengumumkan pengganti I Nyoman Giri Prasta selaku mantan pimpinan dewan urung terlaksana. Bahkan rapat dinyatakan tak kuorum.
Berdasarkan informasi, dari 37 anggota dewan aktif hanya 16 anggota yang hadir. Sedangkan sisanya absen dengan berbagai alasan. Sesuai daftar hadir yang dihimpun, Fraksi Demokrat dari 6 anggota hadir hanya 4 orang. Fraksi PDIP dari 16 orang anggota, yang menandatangani absensi hanya 5 orang. Sedangkan Golkar dari 9 anggota yang hadir hanya 5 orang, dan Fraksi Gerindra dari 6 orang, hadir 2 orang.
Karena tak kuorum akhirnya rapat kembali dijadwalkan pada Senin (2/11) mendatang. Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta berharap rapat kedua nanti akan banyak yang hadir sehingga bisa kuorum.
Ironisnya, pada saat rapat Badan Musyawarah (Banmus) berjalan mulus dan lancar. Padahal rapat Banmus yang digelar dua jam sebelum rapat paripurna berhasil merampungkan kalender kerja dewan selama sebulan ke depan. Karena rapat paripurna tak kunjung kuorum, Sunarta yang memimpin rapat bahkan sampai dua kali melakukan penundaan lantaran anggotanya yang hadir tak memenuhi syarat 50 persen plus satu, artinya lebih dari setengah jumlah anggota dewan saat ini.
Sejatinya paripurna pertama dibuka pukul 12.00 Wita. Namun karena peserta minim, Sunarta menunda setengah jam. Begitu setengah jam anggota tetap minim, Sunarta kembali menunda satu jam. Setelah penundaan kedua, tetap saja jumlah anggota dewan yang hadir belum kuorum. Sehingga rapat terpaksa ditunda.
Kabar yang beredar, dewan melakukan aksi ‘boikot’ ini lantaran masalah di dapur internal PDI Perjuangan maupun Golkar. Di internal PDI Perjuangan berhembus kabar riak-riak penunjukan Putu Parwata menjadi ketua dewan, menggantikan I Nyoman Giri Prasta. Sementara di internal Golkar belum memutuskan siapa pengganti I Ketut Suiasa. Suiasa mengundurkan diri karena menjadi calon wakil bupati, mendampingi Giri Prasta dalam Pilkada Badung 2015.
Beberapa anggota DPRD Badung menyesalkan gagalnya rapat paripurna intern tersebut. Anggota Fraksi Gerindra I Nyoman Sentana, mengatakan, jika ada urusan ‘rumah tangga’ di internal partai jangan dibawa ke lembaga dewan. “Kami kecewa. Kok urusan dapur rumah tangga dibawa ke lembaga dewan,” ucapnya.
Menurutnya kalau memang ada kepentingan-kepentingan anggota dewan yang tidak terakomodir di partainya hendaknya diselesaikan di tingkat partai.
Politisi asal Blahkiuh ini curiga gagalnya rapat paripurna ini karena ada unsur kesengajaan dari sebagian anggota dewan. Ia bahkan menuding sudah ada setting-an agar pimpinan dewan lama kosong. ”Kalau alasannya manusiawi kami hargai, misalnya karena sakit. Tapi yang sekarang ini kan tanpa alasan. Kami yakin karena ada unsur politik,” ujar Sentana.
Sedangkan I Wayan Regep, anggota Fraksi PDI Perjuangan, mengharapkan agar penggantian pimpinan dewan dilakukan secara bersama-sama. Maksudnya, posisi pengganti Wakil Ketua DPRD Badung I Ketut Suiasa saat ini juga kosong. Sehingga lebih baik menunggu.
Ketua Fraksi Golkar IGN Shaskara mengakui belum ada rekomendasi kepada siapa pengganti Suiasa. “Sampai saat ini belum ada rekomendasi siapa pengganti Suiasa,” ujarnya.
Wakil Ketua II DPRD Badung I Made Sunarta, setelah penundaan rapat paripurna intern langsung meninggalkan ruangan. Ia tak memberikan komentar apapun. Bahkan hingga petang kemarin belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui sambungan telepon tidak diangkat. Dan dikirimi pesan singkat juga belum mendapat balasan.
Secara terpisah, Sekwan I Made Wira Darmajaya menjelaskan sebenarnya paripurna penggantian pimpinan dewan diagendakan setelah pelaksanaan Banmus. Namun setelah rapat Banmus, agenda rapat berikutnya tak bisa terlaksana.
“Hari ini tanggal 29 Oktober (kemarin) agendanya dilaksanakan paripurna pembahasan pergantian pimpinan dewan, tapi sekiranya ada perkembangan lain, penjadwalan kami serahkan kepada pimpinan,” katanya.
Putu Parwata, yang disebut bakal menggantikan posisi Giri Prasta, enggan memberikan komentar terkait penundaan rapat paripurna intern. Sebagai kandidat ketua yang direkomendasikan oleh PDI Perjuangan, Parwata mengaku dapat memaklumi sejumlah anggota dewan absen lantaran banyaknya kegiatan agama dan adat. “Ya, ditunda sampai Senin. Yang pasti semua masih berproses. Dari konfirmasi teman-teman yang tidak hadir kebanyakan ada upacara adat,” katanya.
sumber : NusaBali