Headlines News :
Home » , » Panik! Dicurigai Kena Virus Corona

Panik! Dicurigai Kena Virus Corona

Virus Corona yang menjadi buah bibir ini, adalah MERS–CoV, singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai ringan sampai yang berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas hingga yang bersifat akut. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi.
DENPASAR - Meninggalnya ANJ, 71, seorang warga negara asing asal Arab Saudi sempat membuat heboh RSUP Sanglah, Denpasar. Pasalnya diberitakan pasien meninggal karena flu burung. Terkait kasus tersebut, Sekretaris Tim Penanganan Flu Burung RS Sanglah, dr Ken Wirasandi Senin (27/1), menjelaskan bahwa dari pemeriksaan terhadap pasien tersebut hasilnya negatif H5N1 alias negatif flu burung. Namun muncul dugaan pasien itu meninggal karena virus Corona (MERS–CoV) yang kini menyerang Arab Saudi.

"Memang benar Sabtu (25/1) RS Sanglah menerima rujukan pasien dari salah satu RS Swasta yang ada di Bali, dengan situasi kegagalan pernafasan akut. Yang kemudian setelah diadakan satu pemeriksaan penunjang diagnosa yang dapat kita lakukan saat itu ternyata tergambar kegagalan pernafasan akut itu karena virus," jelas dr Ken. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, lanjut dr Ken, pihak rumah sakit cenderung melakukan suatu penelusuran lebih jauh lagi. Dengan menghidupkan sistem kewaspadaan dini terhadap flu burung ataupun suatu informasi baru yang saat ini sedang hangat terjadi di Timur Tengah dan di Vietnam yaitu Virus Corona. "Untuk memastikan pasien yang sempat dirawat kemudian meninggal tersebut (ANJ, red) apakah kena kasus flu burung atau MERS-CoV maka kita lakukan pemeriksaan penunjang diagnosa dengan pemeriksaan laboratorium. Dan kemarin sudah dapat hasil untuk H5N1 adalah negatif.

Namun yang masih kita lakukan adalah pemeriksaan varian dari virus flu burung itu sendiri, karena ada beberapa variannya merupakan suatu keganasan atau cukup berbahaya. Mudah-mudahan besok hasilnya keluar dan negatif varian lain H5N1," jelasnya. Sementara untuk pemeriksaan MERS-CoV sendiri, pihak RS Sanglah, diakui dr Ken, belum mampu melakukan karena belum mempunyai primernya. "SDM dan fasilitasnya kami ada, namun primernya belum sehingga konfirmnya kita kirim ke Litbangkes Kemenkes RI. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar," harapnya. Namun jika pemeriksaan MERS-CoV hasilnya positif sesuai bidang keilmuwan maka hanya pasien yang beresiko yang diperlakukan khusus yaitu dirawat di ruang isolasi. Pasien yang beresiko, kata dr Ken, adalah pasien yang riwayatnya atau sedang mengalami sakit jantung, paru-paru, ibu hamil, penderita kencing manis dan beberapa penyakit lain.

"Kalau memang tidak ada riwayat sakit jantung, paru-paru maupun yang lainnya, maka pasien bisa dirawat jalan," jelasnya. Saat ini langkah yang diambil RS Sanglah adalah mengevaluasi orang-orang yang sempat kontak dengan pasien ANJ. Termasuk salah satu staf RS Sanglah yang yang mengalami flu setelah sempat kontak dengan pasien. "Memang saat ini ada salah satu staf kita sakit flu. Bentuk evaluasi kita pada staf ini sesuai protap penanganan flu burung. Jika saja tidak ada kasus ini, kemungkinan ditangani seperti pasien flu pada umumnya. Kami anggap sementara staf ini beresiko untuk org lain maka kami isolasi di ruang Nusa Indah," tegasnya. Ditambahkan dr Ken, indikasi ANJ terkena virus tidaklah di Bali. "Berdasarkan informasi, beliau adalah WNA yang datang ke Bali tanggal 15 Januari lalu.

Kalau lihat perjalanan masa inkubasi, virusnya tidak didapatkan di Bali. Mungkin masuk Bali sudah dalam kondisi sakit. Kalau flu burung sifatnya progresif sekali. Sangat cepat, sekarang kena, jika dalam 24 jam tidak dapat anti viral resikonya bisa meninggal. Tapi ini kan tidak, makanya kami curiga WNA ini kena virus MERS-CoV yang bisa menular dari manusia ke manusia lewat udara. Dan virus MERS-CoV ini sebelumnya tidak pernah ada di Bali, jadi WNA ini pasti tidak terkena virus di Bali," ujar dr Ken. Untuk informasi, Virus Corona yang menjadi buah bibir ini, adalah MERS–CoV, singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai ringan sampai yang berat.

Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas hingga yang bersifat akut. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi.


sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen