Jumat, 9 Desember 2011, 08:29
ilustrasi dermaga |
Bahkan pada tahun anggaran 2012 baik melalui APBN maupuan APBNP 2012 nanti terancam tidak memperoleh dana tersebut. Pasalnya, Badung hingga sekarang belum menyiapkan Detail Engineering Design (DED) dari proyek Dermaga Kedonganan ini. “Memang belum pasti seperti itu. Tetapi bukan dibatalkan mungkin tertunda. Kita tetap berusaha agar bisa mendapatkan dana dari pusat ini,” ujar Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Badung, I Made Badra, Kamis (8/12).
Menurutnya tim survei pusat sudah mengecek lokasi yang akan dibangun Dermaga Kedonganan ini beberapa waktu lalu. Dari pengecekan tersebut tim tidak mempermasalahkan dan sudah menyetujui pembangunan
dermaga yang digadang-gadangkan mampu menjadikan Kedonganan sebagai Minapolitan ini.
dermaga yang digadang-gadangkan mampu menjadikan Kedonganan sebagai Minapolitan ini.
Dijelaskan pemerintah pusat sebenarnya sudah akan menggelontorkan, yaitu pada September lalu. Namun ditolak, lantaran waktu pengerjaan sangat mepet. Belum lagi pembuatan DED yang membutuhkan waktu paling tidak tiga bulan, karena proses tender dan pelelangan.
Pada bulan September, kata dia sesuai dengan perencanaan DED sudah dan studi perencanaan sudah dilaksanakan oleh rekanan pemenang tender. Dari alokasi anggaran tersebut direncanakan untuk kegiataan pembuatan DED dan pembuatan fisik tahap awal. “Untuk tahun 2012 nanti kemungkinan kecil bisa terlaksana. Perubahan juga tidak mungkin karena waktu mepet sekali. Tetapi kita akan berusaha agar bisa terwujud perencanaan ini,” kata Badra.
Sebagai alternatif, pihaknya sudah mengajukan usulan alokasi anggaran pembuatan DED di APBD Induk 2012 ini. Menurutnya, pembuatan DED ini sebagai upaya menyakinkan pemerintah pusat. Menurutnya DED yang ada dibuat ini seperti pada perencanaan awal. Bangunan nantinya akan berbentuk letter T dengan bangunan menjorok ke tengah tidak kurang dari 30 meter.
Dari bentuk itu, dermaga bisa menampung kapal ikan dengan muatan tidak kurang dari 30 ton. Dermaga ini juga tidak diperuntukkan Kedonganan namun juga menyatukan kawasan pesisir pantai Desa Kelan Tuban. Fungsi dermaga juga akan akan menjadi obyek wisata, di kawasan pesisir pantai Kedonganan dan Kelan.
Untuk diketahui, tidak adanya dermaga di Kedonganan, selama ini membuat para nelayan kewalahan ketika membawa hasil tangkapannya ke darat. Terutama bila ombak atau gelombang sedang tidak bersahabat, para nelayan harus merelakan hasil tangkapannya tercebur ke laut. Sehingga meski telah mendapat banyak ikan usai melaut, para nelayan masih waswas bila harus mendarat di pantai. “Banyak nelayan yang ikannya kecebur lagi, padahal jaraknya sudah sangat dekat,” keluh salah seorang nelayan. Selain itu, karena terlalu lama di laut lantaran kesulitan merapat, kualitas ikan tangkapan juga menjadi jelek akibat terkena sinar matahari. Dalam kondisi seperti itu, para pembeli menawarnya dengan sangat murah, sehingga kerugian ratusan ribu rupiah bisa dialami para nelayan
sumber : NusaBali