Kamis, 12 April 2012, 05:49
ilustrasi |
Tiga anggota dewan yaitu Ketua Komisi B I Made Sumertha, anggota Komisi B I Nyoman Satria dan anggota Komisi D I Made Retha langsung turun ke lokasi melakukan pengecekan. Ketiga anggota dewan ini melihat kondisi dan mengecek puing-puing atap konsol yang sudah dibersihkan. Beberapa patahan besi dan kayu masih terlihat di dinding dengan kondisi rusak.
“Kami sudah cek dan memang ini murni bahan-bahan yang digunakan konstruksi seperti kayu dan besi, tidak layak. Jelas ini sangat mengganggu pasien, apalagi lokasi tidak jauh dari ruang bersalin. Ini bahaya. Kami sangat sayangkan, karena selama ini manajemen RSUD sedang gencar-gencarnya pencitraan pelayanan baik,
tetapi justru bangunan fisik kok bisa runtuh,” kata Sumertha.
tetapi justru bangunan fisik kok bisa runtuh,” kata Sumertha.
Dikatakannya, bangunan gedung RSUD harus ditinjau ulang. Dia pun mendesak instansi terkait agar segera melakukan pengecekan ulang. Hal ini untuk menghindari terjadinya peristiwa serupa yang membahayakan pengunjung maupun pasien rumah sakit. “Bangunan ini sudah seharusnya dievaluasi total, apakah gedung masih layak huni atau tidak. Lihat saja, kayu-kayu yang digunakan penyangga rapuh ini tidak berkualitas, dan besi sambungan juga tidak kuat,” kata Sumertha.
Anggota Komisi B I Nyoman Satria juga menyatakan hal yang senada. Dia sangat menyayangkan kejadian runtuhnya atap konsol RSUD Badung ini. Dia mendesak Dinas Cipta Karya (DCK) Badung sesegera mungkin mengevaluasi bangunan secara total. Menurutnya, runtuhnya bangunan atap konsol ini lebih disebabkan konstruksi buruk. Dikatakan meskipun baru sebagian atap yang runtuh, namun melihat kondisi sekitarnya juga sangat mengkhawatirkan. Bahkan bukan tidak mungkin, bangunan yang lain juga akan mengalami kerusakan yang sama.
“Bisa dilihat dengan mata telanjang, gedung sudah mengkhawatirkan dan bisa jadi sudah tidak layak ditempati pasien. Tentu ini membahayakan kalau dilihat seperti kondisi sekarang. Jadi harus ada evaluasi total, jangan sampai masyarakat yang ingin berobat malah bertambah sakit,” kata Satria.
Direktur RSUD Badung dr Agus Bintang Suryadi saat dikonfirmasi mengakui adanya kejadian atap konsol runtuh. Dijelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita dan pasien yang berada di sekitar sempat terkejut. Pihaknya langsung membersihkan material yang runtuh, seperti kayu dan besi.
sumber : NusaBali