Senin, 22 Oktober 2012, 03:09
Sudikerta menyalami Ketua DPRD Giri-Prasta usai Paripurna |
Informasi yang dihimpun, rombongan berjumlah 31 anggota dewan dan tiga orang staf Sekretariat DPRD Badung, sehingga total 34 orang. Rombongan ini bertolak dari Bali ke Jepang, Minggu (21/10), dan kembali ke Bali, Minggu (28/10) nanti atau delapan hari. Selama di Jepang, rombongan anggota dewan ini akan mengikuti workshop pelatihan tiga bidang, yakni pendidikan, pariwisata, dan lingkungan. Rombongan ini selama di Jepang tidak hanya berada di satu kota melainkan tiga kota sekaligus, Tokyo, Fukuoka, dan Sendai. Rombongan ini dipimpin Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta.
“Jadi (berangkat), Minggu berangkat,” ujar salah satu anggota DPRD Badung, kemarin. Sekretaris DPRD (Sekwan) Badung I Made Wira Dharmajaya, saat dikonfirmasi secara terpisah mengakui perjalanan dinas para anggota dewan tersebut. Tujuan para anggota dewan ke Jepang ini mengikuti pelatihan di tiga bidang tersebut. Rombongan ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan bidang masing-masing. Instruktur yang akan ‘mengajar’ para anggota dewan ini dari tenaga profesional yang ada di Jepang. Disebutkan keberangkatan ini berdasarkan undangan. “Ini kami (Badung) diundang, dan Badung memang sendiri. Mengikuti pelatihan, yang pokok terkait pariwisata, lingkungan, dan pendidikan. Ada beberapa anggota (dewan) yang tidak ikut karena ada kegiatan lain di sini (Badung),” kata mantan Asisten III Pemkab Badung, ini. Apakah Wira Dharmajaya ikut atau termasuk dalam rombongan anggota dewan ke Jepangi? Dia menyatakan tidak ikut dalam rombongan ini. Menurutnya, sekarang dirinya sedang ada tugas yang harus
diselesaikan.
diselesaikan.
Disinggung mengenai anggaran yang dihabiskan untuk perjalanan dinas ke Jepang ini, dia mengatakan dana yang dialokasikan sebesar Rp 1,7 miliar. Ditegaskannya, kegiatan perjalanan dinas ke luar negeri ini sudah sesuai dengan aturan yang ada. Di antaranya berdasarkan ketentuan Peraturan Bupati (Perbup) dan aturan tentang dokumen anggaran. “Tentunya sudah sesuai dengan aturan yang ada. Tidak berani kalau tidak sesuai, dan mudah-mudahan,” tambah Wira Dharmajaya.
Dia membantah keberangkatan perjalanan dinas dewan ke Jepang ini molor dari jadwal yang sudah diagendakan, seperti yang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Menurutnya, permasalahan ini hanya terkait pengurusan administrasi perizinan. Dalam mengurus administrasi harus melalui beberapa instansi, pemerintah provinsi (pemprov), dan beberapa instansi pemerintah pusat seperti seperti Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg). “Ya mengurus seperti itu tidak bisa seketika, kan harus bertahap. Jadi bukan tertunda,” tandas Wira Dharmajaya.
sumber : NusaBali