Ester Kondo (tengah) teman korban diperiksa polisi di IRD RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (21/7/2015) |
DENPASAR - Darah masih tercecer di sebuah gang sempit dan tembok lokasi penusukan Oktavianus Katoda (22) di Jalan Pulau Ayu, Gang 1, Denpasar, Bali, Selasa (21/7/2015).
Sejumlah warga tampak berkerumun, sebagian dari mereka menutupi ceceran darah tersebut dengan pasir.
Arya (30), pemilik rumah di sekitar lokasi kejadian mengatakan, saat itu ia melihat korban sudah tergeletak di depan rumahnya.
Kata dia, darah keluar sangat deras dari lehernya yang kena tusukan pisau milik rekan satu pekerjaan yakni Dominggus (26).
"Sudah tergeletak tak berdaya. Saya waktu kejadian tidak berada di lokasi. Tapi waktu saya datang, saya lihat korban sudah tergeletak," ujar Arya saat ditemui di lokasi kejadian.
Meski tak melihat secara langsung kejadian tersebut.
Namun, berdasarkan penuturan istrinya yang waktu kejadian berada di tempat tersebut, ia mengatakan kronologi seputar kejadian itu.
Waktu itu sekitar pukul 15.00 Wita korban melintas di gang yang menghubungkan Jalan Palau Ayu dan Pulau Adi tersebut.
Saat itu korban akan pulang ke kosannya.
Sesampainya di gang tersebut, sekitar enam orang, termasuk satu orang berpakaian security datang menghadang korban.
Korban merasa terjepit dan pelaku segera menyerang korban.
"Katanya sempat terjadi perkelahian di sini," ujarnya.
Namun korban tak berdaya setelah pelaku menusukkan pisaunya ke leher Oktavianus.
Mendapat tusukan di bagian lehernya, korban pun tumbang.
Darahnya berceceran di sekitar lokasi kejadian.
"Darahnya banyak, tuh sudah ditutup pakai pasir," jelasnya.
Melihat korban sudah tak berdaya, ia bersama dengan warga lainnya kemudian segera membawa korban ke RSUP Sanglah.
"Dibawa oleh teman-temannya ke RSUP Sanglah. Setelah ditolong oleh warga," ujarnya.
Ia sendiri heran, sebab menurut keterangan dari sejumlah teman korban, korban dan pelaku sama-sama bekerja di perusahaan outsourcing yang sama.
Mereka ditugaskan sebagai petugas cleaning service di sebuah toko roti yang berada di Jalan Teuku Umar Denpasar.
"Satu daerah, satu tempat kerja kenapa bisa begitu," imbuhnya heran.
Sementara itu, Oktavianto (27) perwakilan manajemen tempat keduanya bekerja mengatakan, dari keterangan beberapa karyawan yang kebetulan sempat melihat perilaku keduanya sebelum kejadian, diketahui korban dan pelaku sebelumnya terlibat pertengkaran.
Kata dia, penyebab keributan waktu itu berawal dari kata-kata Dominggus ke Ester, karyawan yang juga bekerja di sana.
Merasa diperlakukan tidak baik oleh pelaku, Ester marah.
Tapi kemarahan perempuan tersebut justru direspon oleh Dominggus dengan mencekik leher perempuan tersebut.
Melihat rekannya diperlakukan begitu, Oktavianus merasa tidak terima.
Akibatnya terjadi perkelahian antara korban dengan pelaku.
Baku pukul pun terjadi.
Namun perkelahian tak berlangsung lama.
Beberapa rekan kerja keduanya langsung memisahkan mereka.
"Perkelahian berhenti, tapi masalah belum selesai," jelas pria asal Yogyakarta ini.
Buntut perkelahian itu kemudian terjadi di Jalan Pulau Ayu Gang 1 tersebut.
Pelaku mengadang Oktavianus dan menusukkan pisau ke leher.
"Akibatnya Oktavianus tumbang. Pelaku katanya melarikan diri. Saya menyesal, mereka kok nggak bilang ke manajemen kalau ada perkelahian," ujarnya.
Selain karena masalah perkelahian di tempat kerja, sempat muncul desas-desus mengenai adanya cinta segitiga anatra Oktavanus, Dominggus, dan Ester.
Namun hal ini segera dibantah oleh Ester.
Saat ditemui seusai bekerja, ia mengatakan akar permasalahan berawal dari kesalahpahaman saja.
"Tidak ada cinta segitiga, adanya cuma omongan yang berujung kesalahpahaman saja," ujarnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan kepada sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
"Pelaku masih dalam pengerjaran. Kami sudah turunkan tim kami," jelasnya.
Mengenai dugaan awal penyebab penusukan itu, mantan Kasatserse Polres Badung ini mengatakan, dugaan awalnya adalah perkelahian di tempat kerja.
"Meski demikian saat ini kami masih melakukan lidik terhadap kasus ini," jelasnya.
sumber : tribun