Bocah AA Prana Jaya semasih hidup - Sebelum jatuh dan terlindas hingga tewas, motor ibu korban lebih dulu salip Truk yang sama di Simpang Dewa Ruci Kuta. |
DENPASAR - Lakalantas maut terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, Badung, Minggu (18/10) pagi. Seorang bocah 11 tahun, AA Prana Jaya, tewas dilindas Truk nopol DK 9556 KO setelah jatuh dari boncengan motor ibundanya, Ni Nengah Asih alias Jero Sunia, 32, pasca terjadi saling sanggol dua kendaraan yang melaju searah.
Sebelum musibah maut terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai tepatnya di Traffic Light Sim-pang Dewa Ruci Kuta, Minggu pagi sekitar pukul 08.45 Wita, korban AA Prana Jaya dibonceng ibundanya, Jero Sunia, dengan motor Honda Vario nopol DK 8566 DZ. Ibu dan anak asal Banjar Sangsana, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem yang tinggal di Jalan Pulau Kawe Nomor 92 Denpasar ini melaju dari arah timur (Sanur, Denpasar Selatan) menuju rute Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Demikian pula Truk nopol DK 9556 KO bermuatan metarial bangunan, sama-sama melaju ke arah barat. Truk maut yang dikemudikan I Wayan Arjana Yasa, 37, sopir asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung ini hendak mengantar material bangunan ke Desa Jimbaran. Truk DK 9556 KO ini melaju di depan motor Vario DK 8566 DZ yang ditunggangi Jero Sunia dan anaknya, korban AA Prana Jaya.
Begitu memasuki lokasi TKP, motor Vario DK 8566 DZ yang ditunggangi Jero Sunia sambil membonceng putranya, korban AA Prana Jaya, berusaha salip Truk DK 9556 KO dari arah kiri. Sayangnya, saat berupaya menyalip, motor Vario yang ditungganginya menyenggol badan Truk, hingga Jero Sunia dan korban Prana Jaya terjatuh ke aspal.
Sang ibu, Jero Sunia, berhasil selamat dari maut karena terpental ke sisi kiri median jalan. Tapi, putra keduanya, korban Prana Jaya, justru terpental ke arah kanan hingga masuk kolong Truk DK 9556 KO.
Tak pelak, bocah lelaki berusia 11 tahun yang masih duduk di bangku Kelas V SDN 2 Pedungan, Denpasar Barat ini pun langsung terseret dan dilindas Truk DK 9556 KO, hingga tewas mengenaskan di lokasi TKP. Menurut Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Nuryana, korban Prana Jaya tewas mengenaskan dalam kondisi kepala pecah dan luka berat di sekujur tubuh.
"Kalau ibundanya yang pengendara motor Vario (Jero Sunia), tidak mengalami luka, meskipun terpental pasca senggolan dengan Truk. Tapi, anaknya yang dibonceng langsung tewas di lokasi TKP dengan kondisi mengenaskan," jelas Nyoman Nuryana.
Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi termasuk pengemudi Truk DK 9556 KO, Wayan Arjana Yasa, sebetulnya si sopir Truk berusah menghindar. "Tapi, sopir Truk ini terlambat mengerem, karena saat berusaha menghentikan laju kendaraannya, korban sudah sudah keburu terlindas," imbuh Nyoman Nuryana.
Sang pengemudi Truk DK 9556 KO, Wayan Arjana Yasa, selamat dari maut tanpa terluka sedikit pun. Sopir asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi ini kemarin pagi langsung menyelamatkan diri ke kantor polisi terdekat, untuk menghindari amuk massa di TKP. Selanjutnya, sopir Truk ini dibawa ke Mapolres Badung untuk dimintai keterangannya lebih lanjut.
Hingga Minggu siang, belum ada penetapan tersangka dalam kasus lakalantas maut di Simpang Dewa Ruci Kuta ini. Menurut Kompol Nuryana, keduabelah pihak, baik keluarga korban maupun pengemudi Truk Wayan Arjana yasa, masih berupaya menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
Sopir Wayan Arjana Yasa sendiri bekerja di UD Toko Bangunan yang berlokasi di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Saat musibah kemarin pagi, Truk DK 9556 KO hendak kirim material bangunan berupa pasir ke Ady Karya di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
Bos UD Roko Bangunan di mana sopir Wayan Arjana Yasa bekerja, Ni Nyoman Su-kanadi, 43, Minggu sore sempat datang ke rumah korban AA Prana Jaya di Jalan Pulau Kawe 92 Denpasar. Maksud kedatangannya, selain untuk mengucapkan belasungkawa, juga mengupayakan penyelesaian damai. "Kita ingin upaya penyelesaian secara kekeluargaan," ujar perempuan berusia 43 tahun ini.
Sementara itu, saat berkunjung ke rumah korban di Jalan Pulau Kawe Nomor 92 Denpasar, Minggu sore, suasana duka ter4asa begitu kental. Ibunda korban, Jero Sunia, tidak ada di rumahnya karena kemarin sore menggelar upacara ritual ngulapin bersama keluarga lainnya ke lokasi TKP di Simpang Dewa Ruci Kuta.
Yang ada di rumahnya sore itu, antara lain, ayah korban, AA Putu Puja, 40, didampingi sejumlah kerabat. AA Putu Puja sempat menceritakan kronologis musibah maut yang merenggut nyawa putranya, AA Prana Jaya. Pagi itu, sang istri, Jero Sunia, minta izin kepadanya untuk berwisata ke Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Awalnya, AA Putu Puja sempat keberatan istrinya berwisata ke Pantai Pandawa. Namun, setelah tahu sang istri tercinta berangkat bersama rekan-rekan kerjannya di Bakwan Surabaya, maka Gung Puja pun mengizinkannya. Kemudian, sang istri, Jero Sunia, berangkat sambil membonceng putranya, AA Prana Jaya.
“Ternyata, terjadi musibah seperti ini. Kami sama sekali tidak menyangkanya. Kami juga tidak ada firasat buruk sebelumnya. Mungkin ini sudah jalan yang digariskan-Nya. Kita hanya bisa menerima," tutur Gung Puja.
sumber : NusaBali