DENPASAR - Hal tersebut diungkapkannya saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar pada, Kamis (10/12). Bahkan teman istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana ini mengungkap Engeline hanya diberi makan satu kali sehari yang dimasak berbarengan dengan makanan untuk kucingnya.
Awalnya Calista menceritakan awal mula dirinya bertemu dengan Margriet yang biasa dipanggilnya Bu Tely di bus jurusan Denpasar-Jakarta pada Februari tahun 2012 lalu. Saat itu, keduanya duduk berdampingan dan berbincang cukup lama. “Lalu saya ditawarkan tinggal di rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar,” jelas Calista yang diperiksa mulai pukul 11.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita.
Saat tiba di Jakarta, wanita asal Solo ini sempat mendatangi Margriet di rumahnya di Pondok Gede, Bekasi. Bahkan Calista sempat menginap selama 5 hari dan tidur bersama Engeline dan Margriet di kamar di lantai II. Selama menginap di rumah tersebut, Calista mengatakan sering melihat Margriet keluar kamar pada tengah malam.
Awalnya dia tidak mengetahui apa yang dilakukan Margriet. Lalu pada malam selanjutnya, Calista mengintip Margriet dari atas. “Saya melihat Bu Tely lagi ngomong sama kucingnya di bawah sambil meluk-meluk kucing,” jelas Calista yang menyebut ada sekitar 20 kucing di rumah tersebut.
Keganjilan tingkah laku Margriet juga diungkap saat melihat Engeline makan makanan kucing kalengan. Bahkan, Calista dan Engeline juga diberi minuman Coca Cola yang sudah kadaluwarsa. “Saya sempat tanya ini kan Coca Cola sudah expired. Tapi Bu Tely bilang tidak apa-apa. Kan kalengnya masih bagus,” jelasnya menceritakan saat menginap di rumah Margriet di Jakarta.
Setelah kembali ke Bali, ibu satu anak ini mengatakan tinggal di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam sejak Februari hingga November 2012. Selama 9 bulan tinggal di rumah di Jalan Sedap Malam, Engeline yang berusia 4,5 tahun kala itu hanya diberi jatah makan satu kali. “Engeline biasa makan mie instant atau telur saja. Tapi di kulkas selalu ada susu yang bisa diminum Engeline kapan saja,” jelasnya.
Dijelaskannya, makanan untuk Engeline dimasak berbarengan dengan makanan untuk kucing Margriet yang jumlahnya mencapai 15 ekor. Margriet sendiri biasa membelanjakan uang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta di pasar ikan Kedonganan, Kuta, Badung untuk membeli ikan kucing-kucingnya. “Biasanya Bu Tely masak nasi di panci dan goreng ikan. Untuk kucing biasanya nasi itu diremes dengan ikan dan ditaruh di tempat makan kucing. Kalau Engeline diberi nasi itu juga dan kadang diberi ikan itu juga,” jelasnya.
Selama tinggal di rumah tersebut, Calista juga beberapa kali melihat Engeline dipukul Margriet dengan tangan dan sapu. Salah satunya saat Engeline tidak menyapu rumah hingga Margriet marah dan memukul pantatnya dengan kayu sapu. “Saya pernah lihat Engeline dipukul sapu dua kali. Selain itu Bu Tely lebih sering marah sambil teriak-teriak,” terangnya sambil mengatakan pernah memandikan Engeline dan melihat bekas cubitan Margriet di beberapa tubuhnya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Subekhan dkk sempat menanyakan kepada Calista tentang perlakuan Margriet ke Engeline. “Apakah perlakuan Margriet ke kucingnya lebih baik ketimbang perlakuan Margriet ke Engeline?,” tanya JPU. Calista lalu mengiyakan dan mengatakan perlakuan Margriet ke kucingnya lebih baik ketimbang perlakuannya ke Engeline.
Ini bisa dilihat saat Margriet memberikan makan ke kucing dan Engeline. “Kalau untuk kucing Margriet bisa beli ikan sampai Rp 1 juta. Apalagi kalau kucingnya sakit langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi kalau Engeline sakit tidak pernah dibawa ke dokter dan hanya dibelikan obat di warung,” lanjutnya.
Calista lalu ditanya kapan ia pertama kali mengetahui Engeline hilang hingga ditemukan tewas terkubur di rumahnya. Ia mengatakan pertama kali mengetahui Engeline hilang saat ditelepon kakaknya yang berada di Jembrana yang mengatakan Engeline hilang diculik waktu main di luar rumah. “Waktu ditelepon saya kaget dan bilang tidak mungkin Engeline hilang diculik karena dia tidak pernah main di luar rumah. Cari saja di kamar Bu Tely,” terang Calista.
Setelah itu sekitar 11 Juni, Calista mendapat telpon dari Pak Gepeng yang juga pernah kos di rumah Margriet yang mengabarkan Engeline sudah tewas dan dikuburkan di belakang rumah tempat Calista dulu biasa jemur pakaian dan tanam singkong dengan Margriet. Mendengar kabar tersebut, Calista mengaku depresi dan sempat tidak makan selama 8 hari hingga harus dibawa ke dokter. “Waktu dapat kabar itu saya sedang menghadiri kawinan anak Presiden Jokowi karena saya teman istrinya Jokowi. Setelah itu saya depresi,” jelasnya sambil menangis sesenggukan.
Calista juga sempat mengenang kebersamaannya bersama Engeline. Selain sering memandikan Engeline dan memberinya makan, Calista juga pernah menanyakan cita-cita Engeline. “Waktu itu dia bilang mau jadi boneka barbie. Tapi saya bilang kok mau jadi boneka barbie, lalu Engeline bilang kalau dia sudah besar mau jadi bintang film,” terangnya yang juga menerangkan kalau Engeline tidak pernah marah dan selalu sayang dan minta dimanja oleh Margriet.
Sementara itu, Margriet yang diberi kesempatan menanggapi keterangan Calista langsung mengatakan banyak keterangan yang tidak benar. Selain Calista juga dihadirkan Kepala Lingkungan Sedap Malam, Ketut Sutapa dan security I Dewa Ketut Raka.
sumber : NusaBali