 |
| Semakain terkuaklah siapa figur non kader yang disebut-sebut sebagai kuda hitam untuk menggantikan Ketut Sudikerta jadi Wakil Bupati Badung dengan status pergantian antarwaktu (PAW). Kuda hitam itu adalah I Wayan Adi Arnawa, birokrat yang kini menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Badung. |
Sumber di lingkaran Golkar menyebutkan, Adi Arnawa sejak awal dilirik menggantikan Ketut Sudikerta (Wakil Bupati Badung yang terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali melalui Pilgub 2013), karena merupakan pejabat ‘anak emas’ Bupati Badung AA Gde Agung. Selaku Bupati Badung, Gde Agung pastinya akan dimintai pertimbangan oleh Golkar soal figur yang pas menggantikan Sudikerta. “Karena sejak awal Adi Arnawa sudah dilirik Gde Agung, maka kemungkinan besar Bupati nanti akan merekomendasinya sebagai pengganti Sudikerta selaku Wakil Bupati,” ujar sumber tersebut, Minggu (30/6). Selain jadi pejabat keseyangan Bupati Gde Agung, lanjut sumber tadi, Adi Arnawa juga memiliki kedekatan dengan Golkar, sehingga sangat berpeluang menggantikan Sudikerta (Wakil Bupati Badung yang notabene Ketua DPD I Golkar Bali). Pertimbangan lainnya lagi, Adi Arnawa yang dikenal sebagai birokrat andal berasal dari Kuta Selatan.
“Jadi, Adi Arnawa yang pernah menjadi Camat Kuta Utara dan kepala Satpol PP Badung, bisa menjadi representasi kekuatan Badung Selatan. Sedangkan Bupati Gde Agung kan representasi Badung Utara, karena berasal dari Puri Agung Mengwi,” katanya. Menurut sumber tersebut, Adi Arnawa kini bersaing dengan 6 kader elite Golkar dalam memperebutkan posisi Wakil Bupati Badung pengganti Sudikerta. Berdasarkan wacana yang berkembang, dari 6 kader elite yang masuk bursa kandidat Wakil Bupati Badung itu, 2 orang di antaranya anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Badung. Mereka masing-masing Ida Bagus Pada Kesuma dan Wayan Rawan Atmaja. Sedangkan 4 kader Beringin lainnya yang juga masuk bursa PAW Sudikerta adalah Ketut Suiasa (Ketua DPD II Golkar Badung yang kini Wakil Ketua DPRD Badung), Made Sudiana (anggota Fraksi Golkar DPRD Badung), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (fungsionaris DPD I Golkar Bali yang notabene anak dari anggota Fraksi Golkar DPR I Gusti Ketut Adhiputra) dan AA Citra Umbara (Ketua Tim Putra Mahottama menyokong Pasti-Kerta di Pilgub Bali 2013 yang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung).
Nama Adi Arnawa disebut-sebut masuk daftar yang ‘ditambahkan’ sebagai kandidat di luar 6 nama unsur kader Golkar ini. Informasinya, nama-nama 7 kandidat PAW Sudikerta ini sudah berhembus ke DPP Golkar di Jakarta. Hanya saja, DPP Golkar masih mempertimbangkan masak-masak nama Adi Arnawa, karena ada rekam jejaknya mau maju di Pilkada Badung 2015 mendatang dengan naik kendaraan PDIP. Dikonfirmasi secara terpisah, Minggu kemarin, Adi Arnawa menolak bicara soal namanya yang masuk bursa pengganti Sudikerta sebagai Wakil Bupati Badung. Adi Arnawa mengaku tidak tahu menahu urusan PAW Sudikerta. "Saya no comment masalah itu. Saya sekarang fokus dengan tugas di Dispenda Badung," elak Adi Arnawa. Adi Arnawa juga membantah pernah ambil ancang-ancang mau nyalon Bupati Badung dengan kendaraan PDIP menuju Pilkada 2015 mendatang. "Sebagai birokrat, saya tidak ada kaitannya dengan semua isu itu. Saya juga nggak ada urusan dengan PAW Pak Sudikerta. Itu hanya gosip," tegas Adi Arnawa.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, menyatakan kandidat non kader boleh saja maju sebagai calon pengganti Sudikerta. Syaratnya, nama non kader seperti Adi Arnawa masuk status ‘ditambahkan’ oleh DPD I Golkar Bali atau DPP Golkar, berdasarkan berbagai kajian. "Tidak ada masalah, non kader bisa juga diajukan. Peluangnya sama dengan kader," ujar IGP Wijaya ketika dihubungi per telepon di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu kemarin. Namun, Wijaya membantah sudah ada hasil penggodokan DPD I Golkar Bali soal kandidat pengganti Sudikerta yang dibawanya ke DPP Golkar. "Nama-nama kandidat masih dihimpun. DPD I Golkar Bali dan DPP Golkar bisa menambahkan. Kader maupun non kader semua punya peluang. Usernya kan ada di Bupati Badung dan DPD I Golkar,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan yang sempat menjadi wakil rakyat Bali di DPR ini. Sebelumnya, sesepuh Golkar Ida Tjokorda Pemecutan XI teriak agar kater diprioritaskan dalam penetapan pengganti Sudikerta sebagai Wakil Bupati Badung. “DPD I Golkar Bali harus berani memperjuangkan kader sendiri, kader yang betul-betul telah teruji kekaderannya.
Saya lihat dan amati, kader yang layak jadi Wakil Bupati Badung ya Ketua Suiasa itu,” teriak Ketua Dewan Penasihat Golkar Bali ini, Kamis (27/6) lalu. Kalau sampai non kader yang gantikan Sudikerta jadi Wakil Bupati Badung, Tjok Pemecutan khawatir ini akan menimbulkan bola panas. Muncul kekecewaan kader, yang ujungnya berdampak pada soliditas partai. “DPD I Golkar lebih ketatlah menerapkan aturan penjaringan,” katanya mengingatkan. Sekadar dicatat, pasangan Gde Agung-Sudikerta sudah dua kali periode memimpin Gumi Keris sejak memenangkan Pilkada Badung 2005. Periode kedua masa jabatannya (2010-2015) saat ini baru berjalan 3 tahun. Namun, Sudikerta (nakhoda Golkar Bali asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung) harus meninggalkan kursi Wakil Bupati Badung per 28 Agustus 2013 mendatang, karena terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali. Dalam Pilgub Bali, 15 Mei 2013 lalu, Sudikerta maju sebagai Cawagub pendamping Made Magku Pastika. Pasangan Pastika-Sudikerta diusung Koalisi Bali Mandara yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra. Mereka sukses memenangkan tarung head to head melawan pasangan AA Puspayoga-Dewa Sukrawan (diusung PDIP) dengan 50,02 persen suara atau keunggulan selisih hanya 996 suara.
sumber : NusaBali
