Headlines News :
Home » , » Aruochhh .... Fraksi PDIP ‘Blunder’ di Sidang Paripurna

Aruochhh .... Fraksi PDIP ‘Blunder’ di Sidang Paripurna

Saat Pastika memberikan penjelasan itu tiba-tiba anggota Fraksi PDIP Made Budastra memotong. Di sinilah awal mulanya ‘blunder’ dari ‘permainan’ oposisi yang mulai digarap fraksi terbesar di DPRD Bali ini. Budastra yang notabene anggota dewan dari dapil Gianyar juga meminta sidang ditutup. Padahal pembicaraan masih alot. “Interupsi pimpinan sidang, soal jawaban gubernur terkait dengan pemandangan umum fraksi kalau ini dilanjutkan terus, maka sidang paripurna ini tidak akan selesai- selesai. Sebaiknya sidang paripurna ini ditutup saja,” pinta Budastra.
DENPASAR - Niat Fraksi PDIP DPRD Bali untuk beroposisi dalam pemerintahan Gubernur Made Mangku Pastika tidak selalu mulus. Oposisi yang semakin menjadi-jadi pasca kekalahan di Pilgub Bali menemui ‘blunder’.Saat interupsi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Nyoman Parta di hadapan sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Kamis (27/6), malah dihentikan sesama anggota Fraksi PDIP.

Sidang paripurna, kemarin, mengagendakan penyampaian jawaban Gubernur Made Mangku Pastika terhadap pandangan umum fraksi-fraksi. Sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bali (Demokrat), Gusti Bagus Alit Putra didampingi Wakil Ketua DPRD Bali (Golkar). Sidang diawali dengan pembacaan jawaban gubernur. Sidang paripurna, kemarin, juga direcoki listrik padam, sehingga sidang berjalan dalam suasana remang-remang. Sound system juga tidak terdengar jelas. Gubernur Pastika pun harus baca ‘gelap-gelapan’ dan tanpa pengeras suara. Meski demikian, Gubernur tetap menyampaikan jawaban secara utuh sesuai dengan pemandangan umum fraksi.

Namun saat paripurna hendak ditutup, anggota Fraksi PDIP Nyoman Parta tiba-tiba interupsi dan langsung ‘menyerang’ seperti ketika menyampaikan pemandangan umum beberapa waktu lalu. Politisi asal Desa Guwang Kecamatan, Sukawati Kabupaten Gianyar ini, menilai Gubernur Pastika tidak menjawab beberapa hal yang disampaikan sebelumnya. Seperti soal usulan lelang jabatan secara terbuka, soal X-ray yang belum ada kejelasan di Polda Bali. “Banyak hal yang belum dijawab saudara gubernur. Soal lelang jabatan yang kami sampaikan di pemandangan umum banyak mendapatkan tanggapan, tolong supaya lelang jabatan ini dilakukan terbuka, hilangkan faktor suka dan tidak suka dan faktor kedekatan,” ujar Parta. Mangku Pastika pun kemudian menjawab satu persatu interupsi Parta. Soal x-Ray, Pastika mengatakan akan mengecek ke Polda kembali. Semuanya masih dicek terkait dengan personil yang dilibatkan.

“Kebetulan Wakapoldanya mantan Densus 88, saya akan tanya dulu, karena barang itu memang sudah diserahkan, bukan ada pada kita,” ujarnya. Saat Pastika memberikan penjelasan itu tiba-tiba anggota Fraksi PDIP Made Budastra memotong. Di sinilah awal mulanya ‘blunder’ dari ‘permainan’ oposisi yang mulai digarap fraksi terbesar di DPRD Bali ini. Budastra yang notabene anggota dewan dari dapil Gianyar juga meminta sidang ditutup. Padahal pembicaraan masih alot. “Interupsi pimpinan sidang, soal jawaban gubernur terkait dengan pemandangan umum fraksi kalau ini dilanjutkan terus, maka sidang paripurna ini tidak akan selesai- selesai. Sebaiknya sidang paripurna ini ditutup saja,” pinta Budastra.

Beberapa saat kemudian anggota Fraksi PDIP Made Supartha yang angkat bicara. Dia meminta supaya jawaban- jawaban yang disampaikan gubernur supaya terinci. Bagaimana soal lelang jabatan, pandangan dan langkah gubernur harus jelas. Namun interupsi Suparta malah terpatahkan lagi oleh anggota Fraksi PDIP lainnya, Made Arjaya. Kondisi ini membuat kekompakan internal Fraksi PDIP yang dikabarkan diperintahkan oposisi usai Pilgub Bali ini terkesan rapuh. Arjaya meminta dilakukan rapat khusus antara eksekutif dan dewan kalau ada hal yang belum tercover. Bahkan politisi PDIP dapil Denpasar minta paripurna disudahi saja. “Interupsi pimpinan. Menyambung penyampaian rekan kami, sebaiknya sidang paripurna memang dicukupkan sampai di sini. Yang belum terjawab sebaiknya dibuatkan sebuah rapat khusus dan akan tercover dihearing nanti, kami minta sidang paripurna dicukupkan sampai di sini,” ujar Arjaya. Akhirnya pimpinan sidang Gusti Bagus Alit Putra mengambil tindakan dengan menutup sidang paripurna.


sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen