Jumat, 11 Maret 2011 | 19:23 WIB
Disneyland Banjir, Separuh Tokyo Gelap
TOKYO - Meski gempa dahsyat berkekuatan 8,9, Jumat (11/3/2011) siang tadi telah tujuh jam berlalu, sampai saat ini gempa susulan masih terus berlangsung. Selain mengalami kerusakan parah, beberapa wilayah di Kota Tokyo juga mati lampu dan terendam banjir.
Demikian kesaksian warga negara Indonesia, Helza Melany (29), kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2011), pukul 21.10 waktu Tokyo. Helza mengaku masih khawatir karena sampai saat ini gempa masih menggetarkan Tokyo dan sekitarnya.
”Jembatan beton di sini ada yang putus. Kawasan Disneyland juga sudah terendam banjir parah, setinggi atap rumah. Posisi adik saya di Ibaraki juga dilanda banjir,” kata Helza.
Kondisi mencekam pun tidak terelakkan. Helza mengisahkan, meskipun gempa terus menerjang, masyarakat Tokyo saat ini justru lebih banyak tinggal di dalam rumah. Khususnya yang tinggal di rumah tidak bertingkat ataupun apartemen, penduduk lebih merasa nyaman berada di dalam rumah.
”Sebagian lampu di Gunma mati. Masyarakat sini yang sudah terbiasa gempa, kini lebih merasa takut, mungkin karena yang ini lebih dan tidak berhenti bergetar,” ujar Helza.
Seperti diberitakan, gempa bumi berkekuatan 8,9 terjadi di lepas pantai timur Jepang, Jumat (11/3/2011), pukul 2.45 waktu Jepang. Gempa tersebut menguncang bangunan-bangunan di ibu kota Tokyo, 32 tewas, serta memicu peringatan tsunami hingga ketinggian 10 meter.
Jepang Pastikan Tak Ada Kebocoran Nuklir
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memastikan tidak ada kebocoran nuklir dari sejumlah reaktor nuklir pascagempa dan tsunami, Jumat (11/3/2011) siang. Namun, semua reaktor yang dekat pusat gempa untuk sementara dimatikan demi keamanan.
”Saya meminta semua warga untuk tenang, namun tetap memantau terus informasi lewat radio dan televisi,” ujar Naoto Kan seperti dilansir kantor berita AFP.
Meski tidak ada kebocoran, pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada salah satu reaktor nuklir di Fukushima. Reaktor nomor satu tersebut mengalami masalah teknis sehingga sistem pendinginnya tidak berfungsi setelah terjadi gempa. Ini merupakan keputusan kondisi darurat nuklir untuk pertama kalinya yang dilakukan Jepang.
”Kami telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Kami mengerahkan segala upaya untuk menghadapi situasi seperti ini,” kata Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano.
Fukushima merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah terdampak bencana paling parah di Miyagi. Di Miyagi, kebakaran terjadi di turbin sebuah reaktor nuklir Onagawa. Sebuah reaktor nuklir lain di Onagawa juga mengalami kebocoran di fasilitas penampung air.
"Sekarang, Orang Jepang Takut Gempa!"
Sebagai ”negeri gempa”, masyarakat Jepang terkenal terbiasa menghadapi gempa. Namun, baru kali ini gempa dahsyat 8,9 itu membuat mereka ketakutan, seperti yang diceritakan Helza Melany (29), WNI yang bermukim di wilayah Gunma, Tokyo, Jepang.
”Masyarakat di sini yang sudah terbiasa gempa kini lebih merasa takut, mungkin karena yang ini lebih besar dan tidak ada henti-hentinya bergetar,” ujar Helza kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2011), pukul 21.30 waktu Tokyo.
Helza mengisahkan, meskipun sudah tujuh jam lebih gempa dahsyat berkekuatan 8,9 pada Jumat (11/3/2011) siang berlalu, gempa susulan sampai saat ini masih terus berlangsung. Selain mengalami kerusakan parah, beberapa wilayah Kota Tokyo listriknya padam dan terendam banjir.
Ia mengakui, dirinya dan penduduk Gunma masih dirundung rasa khawatir sebab sampai saat ini gempa masih menggetarkan Tokyo dan sekitarnya. Tujuh wilayah Tokyo dipastikan mengalami getaran dan kerusakan sama, yaitu Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa.
Kondisi mencekam pun tidak terelakkan. Helza mengisahkan, meskipun gempa terus menerjang, masyarakat Tokyo saat ini justru lebih banyak tinggal di dalam rumah. Khususnya yang tinggal di rumah tidak bertingkat ataupun apartemen, penduduk lebih merasa nyaman berada di dalam rumah.
”Sebagian lampu di Gunma mati. Tadi sore saya ke supermarket dan lihat banyak orang belanja. Mungkin mereka belanja buat simpanan kalau ada apa-apa,” tuturnya.
”Jembatan beton di sini ada yang putus. Kawasan Disneyland juga terendam banjir parah setinggi atap rumah. Posisi adik saya di Ibaraki, juga dilanda banjir,” ujar Helza.
Seperti diberitakan, gempa bumi berkekuatan 8,9 terjadi di lepas pantai timur Jepang, Jumat (11/3/2011), pukul 02.45 waktu Jepang. Gempa tersebut menguncang bangunan-bangunan di ibu kota Tokyo. Sebanyak 32 tewas serta memicu tsunami hingga ketinggian 10 meter.
Yen Tetap Tegar Meski Jepang Kena Gempa
Yen mantap setelah turun tajam segera setelah gempa besar di Jepang pada Jumat (11/3/2011) sementara euro rebound (berbalik naik) terhadap dolar AS, yang jatuh setelah penurunan peringkat Spanyol.
Yen jatuh ke 83,30 terhadap dolar karena para dealer bergegas menjauh dari risiko gempa bumi, tetapi pulih pada sore hari menjadi 82,89 terhadap greenback, dibandingkan dengan 82,91 yen di New York pada akhir Kamis.
Euro diambil pada 1,3807 dolar, dibandingkan dengan 1,3794 dolar di New York pada akhir Kamis. Unit tunggal Eropa naik menjadi 114,47 yen dari 114,31.
Yen langsung mengalami tekanan jual segera setelah gempa bumi di Jepang, yang diukur pada 8,9 oleh ahli geologi AS, menyebabkan kerusakan yang luas dan mengeluarkan peringatan tsunami di seluruh balutan Pasifik.
Negara-negara lain dianggap berisiko juga menderita tekanan jual mata uangnya, termasuk Taiwan dan Indonesia.
"Saat ini, pasar berada dalam reaksi spontan," Dow Jones Newswires mengutip seorang pedagang di sebuah bank Singapura yang mengatakan, mencatat bahwa yen mungkin stabil sementara pedagang menunggu penilaian yang tepat dari kerusakan gempa.
Euro rebound setelah investor berbondong-bondong ke safe haven dolar pada Kamis, ketika Spanyol dilanda penurunan peringkat, kekerasan melonjak di Libya, dan China melaporkan defisit perdagangan yang langka untuk Februari.
Moody’s mengatakan telah menurunkan peringkat utang Spanyol satu tingkat dari Aa1 menjadi AA2 dengan pandangan negatif, mengutip ketidakpastian atas kemampuan negara itu untuk meningkatkan keuangannya.
Berita itu merupakan pukulan tambahan untuk euro, di tengah zona berlanjutnya kekhawatiran utang zona euro menyusul penurunan peringkat Yunani oleh Moody’s minggu ini.
Dolar menguat terhadap mata uang Asia lainnya. Unit ini naik menjadi 1,2737 dolar Singapura dari 1,2708 pada Kamis, menjadi 1.126,6 won Korea dari 1.121,10 dan menjadi 29,57 dolar Taiwan dari 29,46.
Dolar juga naik menjadi 8.790,00 rupiah Indonesia dari 8.777,50, menjadi 30,42 baht Thailand dari 30,30 dan menjadi 43,51 peso Filipina dari 43,62.
Ini Nomor KBRI di Jepang!
Kementerian Luar Negeri RI membuka layanan telepon bagi warga negara Indonesia di Jepang yang kini tengah dilanda gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter. Melalui layanan telepon ini, Kemlu meminta WNI senantiasa berkomunikasi dengan perwakilan tetap RI di Jepang.
Bagi WNI di Tokyo, mereka dapat menghubungi KBRI di nomor +819031324994. Sementara itu, bagi WNI yang berada di Osaka dapat menghubungi +81662529827.
Warga Indonesia yang ingin mencari informasi terkait keberadaan sanak keluarga mereka di Jepang dapat menghubungi Ruang Situasi Kemlu di +62 21 351 0409, Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia di +62 899 8449342, dan Direktorat Asia Timur dan Pasifik di +62 821 2446 9694.
sumber : KOMPAS