Headlines News :
Home » » Bentrok Dua Banjar, 6 Bangunan Hancur

Bentrok Dua Banjar, 6 Bangunan Hancur

DENPASAR, Senin 14 Maret 2011

Ketegangan dua banjar bertetangga di Kesiman, Denpasar Timur, yakni Banjar Bhuana Anyar dan Banjar Kebon Kori, kembali meledak, Sabtu (12/3) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Massa dari Banjar Kebon Kori serang Banjar Bhuana Anyar, hingga menyebabkan 6 bangunan hancur dan 4 kendaraan rusak. Ini merupakan kelanjutan ketegangan dua banjar bertetangga saat prosesi pengarakan ogoh-ohon pada malam pangrupukan Nyepi Sakja 1933 di Jalan Sedap Malam Kesiman, Jumat (4/3) lalu.

Bangunan yang dirusak massa, antara lain, Mini Market Rajawali di Jalan Sedap Malam Denpasar Timur, Bale Banjar Bhuana Anyar, sejumlah rumah penduduk. Bahkan, Sedangkan kendaraan yang dirusak, meliputi satu unit mobil dan tiga sepeda motor.

Tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam aksi penyerangan ini, karena warga di Banjar Bhuana Anyar pilih menahan diri, tidak terpancing keluar rumah. Apalagi, pasukan kepolisian malam itu langsung terjun ke lokasi kejadian untuk mencegah terjadinya bentrok fisik antara massa dua banjar bertetangga. Kerusuhan ini dipicu oleh ketegangan antara kedua banjar saat prosesi pengarakan ogoh-ogoh di malam pangrupukan Nyepi, 4 Maret 2011 lalu.

Informasi yang dihimpun NusaBali di lokasi kejadian seputar Jalan Sedap Malam Denpasar Timur, Minggu (13/3) dinihari, aksi penyerangan ke Banjar Bhuana Anyar ini bermula dari adanya paruman (rapat) di Bale Banjar Kebon Kori, Sabtu (12/3) petang pukul 18.00 Wita. Paruman tersebut diikuti pula krama Banjar Kebon Kori Kelod, Banjar Kebon Kori Tengah, Banjar Kebon Kori Mangku, dan Banjar Kebon Kori Lukkluk.

Paruman tersebut dilaksanakan untuk mencarikan solusi atas ketegangan antara Banjar Bhuana Anyar vs Banjar Kebon Kori yang meledak sebelumnya saat prosesi pawai ogoh-ogoh di malam pangrupukan Nyepi, sepekan lalu. Sayangnya, di tengah-tengah berlangsungnya paruman, ada krama yang menunjukkan print out dari facebook (FB) salah seorang warga Banjar Bhuana Anyar, Dedik, yang notabene anak dari Danuwangsa, pemilik mini market Rajawali di Jalan Sedap Malam No.135 A Denpasar Timur.

Print out facebook itu kemudian dibagi-bagikan kepada peserta paruman. Isi facebook yang kabarnya ditulis Denik saat Nyepi Saka 1933 itu, intinya dianggap menghina Banjar Kebon Kori. “Memang ini jalan (Jalan Sedap Malam) milik nenek moyang lo, bikin aja banjar kebon binatang,” bunyi tulisan dalam facebook tersebut.

Diduga, nada emosional dalam facebook itu karena sebelumnya warga Banjar Bhuana Anyar dilarang lewat oleh warga Banjar Kebon Kori saat prosesi pengrupukan ogoh-ogoh. “Informasinya, kemarin (Sabtu) ada yang print out facebook itu, kemudian ditunjukkan kepada anak-anak muda di sana (Banjar Kebon Kori),” ungkap petugas kepolisian yang ditemui NusaBali di lokasi TKP, dinihari kemarin.

Menyusul adanya facebook yang di-print out dan dibagi-baikan itu, 100-an warga di Banjar Kebon Kori berang. Lalu mereka melakukan penyerangan di rumah Dedik, anak pemilik mini market Rajawali Jalan Sedap Malam No.135 A Denpasar Timur, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 Wita. Sebelum melakukan penyerangan, mereka sempat mencari Dedik dan ayahnya, Danuwangsa. Namun, bapak dan anak pemilik mini market itu tidak ditemukan.

Mereka pun menghancurkan kaca-kaca dan melempari genteng rumah keluarga Danuwangsa di Banjar Bhuana Anyar. Setelah merusak rumah pemilik mini market, konsentrasi massa beralih ke Bale Banjar Buana Anyar. Tak pelak, bale banjar seluas 1 are itu pun diobrak-abrik massa. Pantauan di lokasi TKP, Minggu dinihari, pagar bale banjar tampak rusak. Selain itu, meja dan beberapa perabotan di Bale Banjar Bhuana Anyar juga ikut dirusak.

Tak puas merusak bale banjar dan rumah keluarga pemilik mini market, massa dari Banjar Kebon Kori lanjut menyerang beberapa rumah di Banjar Bhuana Anyar. “Saat penyerangan terjadi, jalan diblokade, tidak boleh ada kendaraan yang masuk,” terang seorang petugas.

Saah satu rumah yang diserang massa malam itu adalah milik keluarga Ida Bagus Alit di Jalan Sedap Malam Gang Pakis Nomor 3 Denpasar Timur, tepatnya di Banjar Bhuana Anyar. Akibat penyerangan itu, kaca jendela, pintu gerbang, dan beberapa pot tanaman di rumah Ida Bagus Alit hancur.

Bahkan, tiga unit sepeda motor di rumah ini juga tak luput diamuk massa, masing-masing Jupiter MX nopol DK 8294 DP, Honda Prima nopol DK 5887 AR, dan Suzuki Thunder bernopol DK 2220 KD. “Saya tidak tahu apa-apa, kok tiba-tiba kaca jendela rumah kami dilempari,” tutur Ida Bagus Alit saat ditemui di rumahnya, kemarin pagi.

Menurut IB Alit, pria asal Gianyar yang sudah tinggal menetap di banjar Bhuana Anyar-Kesiman sejak tahun 1990, beruntung tidak ada anggota keluarganya yang terluka dalam penyerangan itu. Pasalnya, ketika rumahnya diserang, mereka lari menyelamatkan diri ke belakang.

Selain rumah keluarga IB Alit, rumah Kelian Banjar Adat Bhuana Anyar, I Nyoman Masdana, juga diserang massa malam itu. Akibatnya, rumah kelian banjar adat yang berlokasi di Jalan Sedap Malam Gang Purnama No 110 D Denpasar Timur ini mengalami kerusakan di bagian jendela. Bahkan, kaca belakang mobil milik Nyoman Masdana yakni Carry nopol DK 883 XQ juga pecah. Saat dirusak, mobil tersebut sedang parkir di halaman rumahnya.

Rumah lainnya di Banjar Bhuana Anyar yang juga diamuk massa hingga mengalami kerusakan malam itu adalah rumah milik keluarga Gusti Bagus dan rumah keluarga I Wayan Sutapa alias Pak Ferry. Kedua rumah yang berada di Gang Rampai Jalan Sedap Malam ini mengalami kerusakan di bagian jendela. Hingga Minggu pagi, batu-batu masih terlihat berserakan di kedua rumah ini. Pantauan NusaBali pasca penyerangan hingga Minggu dinihari, suasana di kedua banjar yang bersitegang ini cukup mencekam. Di Banjar Kebon Kori, tokoh-tokoh masyarakat setempat berkumpul untuk membahas kejadian tersebut. Sementara, di sudut-sudut jalan, tampak warga duduk-duduk berkerumum.

Di sepanjang Jalan Sedap Malam Denpasar Timur, hampir semua pecalang keluar dan terlihat mondar-mandir. Petugas kepolisian juga siaga di lapangan untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termask menyiagakan satu truk Samapta Polda Bali di depan Bale Banjar Kebon Kori.

Sebaliknya, di Banjar Bhuana Anyar, nyaris tidak terlihat ada warga yang keluar rumah, pasca penyerangan hingga dinihari kemarin. Bahkan, listrik di kawasan itu padam. Yang ada di lapangan kala itu petugas kepolisian dan sesejumlah intel dari Kodam IX/Udayana yang melakukan penjagaan. Sedangkan Bale Banjar Bhuana Anyar yang dirusak massa tampak telah dipasangan police line, demikian juga mini market Rajawali.

Menyusul ledakan ketegangan ini, Minggu malam sekitar pukul 19.00 Wita rencananya digelar pertemuan antara keduabelah pihak. Menurut Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Gusti Nyoman Wiantara, pertemuan mencarai solusi tadi malam dimediasi Muspika Kecamatan Denpasar Timur.

“Perwakilan dari masing-masing tokoh banjar yang bersitegang (Banjar Bhuana Anyar dan Banjar Kebon Kori) dipertemukan malam ini (tadimalam). Para kepala dusun, kepala keamanan, dan Lurah Kesiman juga dihadirkan dalam pertemuan tersebut,” terang Wiantara kepada NusaBali kemarin.

Camat Denpasar Timur, Ida Bagus Alit, sangat menyayangkan peristiwa anarkis di Kesiman ini, yang diawali ketegangan saat prosesi pengarakan ogoh-ogoh di malam pangrupungan Nyepi. Padahal, pasca ketegangan malam pangrupukan Nyepi, situasi sempat reda dan keduabelah pihak sepakat untuk menahan diri dan tidak saling menyerang.

“Sebelumnya, sudah diambil kesekapatan untuk tidak melakukan aksi anarkis. Masing-masing banjar pun sudah sepakat melakukan patuman di mana hasilnya dibawa ke Muspika Denpasar Timur,” sesal Ida Bagus Alit. “Tapi, karena dipicu ejekan melalui facebook, pemuda (dari Banjar Kebon Kori) tidak bisa menahan diri,” imbuhnya di sela-sela meninjau lokasi kejadian, Minggu kemarin. Sementara itu, jajaran kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih jauh atas ketegangan dua banjar bertetangga yang disertai perusakan 6 bangunan dan 4 kendaraan di Banjar Bhuana Anyar, Kesiman ini. Polisi sudah kantongi identitas provokator di balik insiden malam itu, namun belum dilakukan penangkapan. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes I Gde Sugianyar, proses hukum atas kasus perusakan di Banjar Bhuana Anyar ini tetap berjalan dan kini ditangani Polsek Denpasar Timur. Hingga Minggu kemarin, sejumlah saksi sudah diperiksa, demikian pula beberapa korban yang rumahnya diamuk massa.

Kepolisian, kata Sugianyar, telah mengantongi nama-nama orang yang diduga sebagai provokator (penggerak massa) dalam penyerangan ini. “Pelakunya sedang kita kejar. Supremasi hukum harus ditegakkan, walaupun sudah ada mediasi,” tegas Sugianyar.

Dikatakan Sugianyar, pihaknya sangat menyayangkan aksi anarkis di Kesiman ini. “Padahal, masyarakat Bali punya kearifan lokal untuk menyelesaikan masalah. Kepana harus ada perusakan?” jelas Sugianyar di sela-sela acara meninjau lokasi kejadian bersama Camat Denpasar Timur, Ida Bagus Alit, Minggu kemarin. Terkuak, masalah yang membelit dua banjar bertetangga di Kesiman ini sejatinya sudah sudah terjadi bertahun-tahun silam. Awalnya, Banjar Bhuana Anyar dan Banjar Kebon Kori jadi satu. Kemudian, terjadi pemekaran hingga terbentuk dua banjar berbeda. Kebetulan, Banjar Bhuana Anyar dihuni sebagian besar penduduk Bali dari luar Denpasar.

Perseteruan dua banjar bertetangga di Kesiman itu sendiri telah diselesaikan melalui pertemuan yang dimediasi Muspika Denpasar Timur yang dihadiri Kesbanglinmas Kota Denpasar dan Bendesa Adat Denpasar, tadi malam. Dari pertemuan semalam, diambil beberapa poin kesepakatan. Di antaranya, masalah komentar ‘penghina di facebook dianggap selesai, setelah Dedik meminta maaf di forum. Lihat boks. Kesepakatan itu ditandatangani pihak Banjar Kebon Kori Kelod yang diwakili I Ketut Mendra, pihak Banjar Bhuana Anyar yang diwakili I Nyoman Masdana, Bendesa Adat Kesiman I Made Karim, dan Camat Denpasar Ida Bagus Alit. Penandatanganan kesepakatan damai disaksikan Kapolsek Dentim AKP I Gusti Nyoman Wiantara.

“Kami akan memantau sejauh mana kesepakatan itu bisa dilakasanakan. Mengenai pengurusan administrasi pemekaran wilayah, akan secepatnya dikoordinasikan ke Sekkot Denpasar,” ujar Camat Denpasar Timur, Ida Bagus Alit, seusai pertemuan tadi malam. 7 hu,cr43 

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen