Jumat, 28 Oktober 2011 12:09
DENPASAR - Dalam kondisi musim pancaroba hingga akhir November mendatang, Bali rawan dilanda 
angin puting beliung.
angin puting beliung."Dalam rentang waktu hingga akhir November mendatang, di wilayah Bali masih rawan terjadi angin puting beliung," ujar Kepala Bidang Informasi dan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Endro Cahyono, saat dihubungi, Jumat (28/10).
Munculnya angin puting beliung ini, menurut Cahyono, lebih disebabkan pengaruh angin lokal yang dipicu masa pancaroba. Biasanya radius lokasi terjadinya angin puting beliung berkisar pada luasan 5-10 km2 dan berlangsungnya berkisar 3-5 menit.
Dalam catatan sepekan terakhir di Bali sudah terjadi dua kali angin puting beliung. Pertama di Banjar Tegal Pamesan Desa Nyitdah Kabupaten Tabanan, dan yang kedua di Desa Sambangan Kecamatan Sukasada,
Kabupaten Buleleng.
Kabupaten Buleleng.
Dari dua peristiwa itu, tak ada korban jiwa, tetapi hanya terjadi kerusakan ringan bangunan seperti gentengnya berjatuhan.
Selain ancaman angin puting beliung, kata Cahyono, juga rawan terjadinya petir yang biasanya diawali mendung.
Terkait hal itu, Cahyono mengingatkan kepada masyarakat Bali agar pada masa peralihan itu lebih berhati-hati terutama dalam penggunaan alat-alat elektronik yang terhubung langsung dengan gelombang atau frekuensi, seperti internet. Sebab, dari pengalaman tahun lalu cukup banyak kejadian yang tersambar petir.
"Terjadinya petir biasanya diawali dengan munculnya mendung, saat itu warga hendaknya lebih berhati-hati," ujarnya.
Dalam musim peralihan yang diperkirakan berlangsung dua bulan, sejak Oktober hinngga November, akan terjadi hujan di sebagian wilayah Bali hingga akhir Oktober. Dan sampai akhir November curah hujan sudah mencapai hampir 80 persen di wilayah Bali, serta puncaknya pada pertengahan Desember di seluruh Bali sudah turun hujan.
"Daerah yang terakhir terkena hujan pada pertengahan Desember seperti Nusa Penida di wilayah Klungkung, dan Bali timur seperti Karangasem," jelas Cahyono.
sumber : MICOM
