Kamis, 17 Mei 2012 14:39
 |
| Edward Norman Myatt |
Jaksa Agung Atmaja menjeratnya dengan pasal berlapis dan terancam hukuman mati. Kendati demikian, ia tidak mengajukan eksepsi atas dakwaan tersebut.
Pasal yang digunakan menjerat terdakwa adalah Pasal 113 ayat 2 dan Pasal 111 ayat 2 Undang-Undang (UU) Narkotika dan Pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. "Berdasarkan pasal 113 ayat 2 UU Narkotika, terdakwa terancam hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup," kata Agung.
Edward ditangkap pada 28 lalu sekitar pukul 02.00 Wita sesaat setelah tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Lelaki berprofesi sebagai pekerja bangunan itu tiba dari Bangkok, Thailand, dengan menumpang pesawat Thailand Airways dengan nomor penerbangan TG431. "Ia datang sendirian dengan beberapa tas,"
kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai Made Wijaya, kala itu.
kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai Made Wijaya, kala itu.
Saat masuk ke dalam bandara, beberapa petugas langsung mencurigai Edward yang terlihat gugup. Bahkan ia berusaha menghindari alat pemindai tubuh yang ada ditderminal kedatangan international. Kecurigaan petugas terbukti, karena saat melewati alat pemindai di dalam perut pria kelahiran 25 Desember 1957 terlihat beberapa benda mencurigakan.
Setelah dites lebih mendalam, dipastikan benda yang ada di dalam perutnya positif narkotika. Dalam perut Edward terdapat sekitar 72 kapsul yang terdiri 71 kapsul berisi hasis seberat 113 gram dan satu kapsul berisi bubuk sabu seberat tujuh gram.
sumber : MICOM
