Headlines News :
Home » » Penderita Mayoritas di Kawasan Pariwisata

Penderita Mayoritas di Kawasan Pariwisata

Senin, 19 Nopember 2012, 08:09

Gubernur Pastika : Penderita Diabetes Harus Hidup Optimis
DENPASAR - Ketua Persatuan Endokrinologi (Perkeni) Cabang Bali Prof Ketut Swastika menyatakan, mayoritas penderita diabetes di Bali merupakan masyarakat yang tinggal di kawasan pariwisata.

"Dari hasil penelitian kami secara acak pada tujuh desa di kawasan Legian, Kuta, ternyata tertinggi di Bali jumlah penderita diabetes," katanya di sela-sela perayaan Hari Diabetes Sedunia di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (18/11).

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu, tingginya jumlah penderita diabetes di daerah pariwisata tidak terlepas dari gaya hidup dan pola makan masyarakat setempat. "Tampaknya telah terjadi relevansi antara tingkat penghasilan dengan pola makan. Selain di Legian, tingginya penderita diabetes juga ditemukan di kawasan Petulu, Gianyar, yang juga merupakan kawasan wisata," katanya pada acara yang digelar atas kerja sama Sanofi Group Indonesia dengan Unud dan Perkeni serta Pemprov Bali.

Penelitian dilakukan pada tujuh desa di Bali sejak 2000 hingga 2010 dengan menyasar desa dengan karakteristik berbeda-beda, yakni di Sangsit dan Pedawa(Kabupaten Buleleng), Legian (Kabupaten Badung), Petulu (Kabupaten Gianyar), Tenganan (Kabupaten arangsem), Penglipuran (Kabupaten Bangli), dan Nusa Ceningan (Kabupaten Klungkung).

Pemilihan sampel secara acak dengan menggunakan 2.000 sampel. "Prevalensi penderita diabetes untuk desa di kawasan pegunungan seperti Pedawa, sangat kecil karena masyarakatnya banyak melakukan aktivitas. Desa Penglipuran walaupun masuk kawasan wisata tetapi jumlah penderitanya sedikit karena
kehidupan masyarakatnya masih tradisional," ucapnya.

Ia memprediksi jika penelitian lebih banyak menyasar daerah perkotaan, jumlah penderita akan lebih tinggi. Bahkan saat ini di Bali sudah ada penderita diabetes yang berusia 13 tahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya juga sepandangan bahwa gaya hidup sangat memengaruhi timbulnya diabetes. "Makan makanan berkalori tinggi ditambah dengan kurangnya gerak rentan terkena diabetes," ucapnya.

Walaupun penyakit diabetes dipengaruhi juga faktor genetik, kata dia, dengan pola hidup sehat dapat menekan munculnya penyakit tersebut. Jumlah kasus penderita diabetes pada 2011 di Bali tercatat 2.210 orang yang tersebar pada semua kabupaten/kota di Pulau Dewata. "Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, kasus yang menonjol terjadi di Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak para penderita penyakit diabetes agar tetap optimistis dalam menjalani hidup. "Tidak ada alasan untuk tidak optimis karena sekarang obat-obatan dan edukasi sudah banyak. Mudah-mudahan kita bisa menanggulangi sebanyak-banyaknya," katanya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Diabetes Sedunia di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

Pastika mengajak para penderita diabetes untuk bersyukur kepada Tuhan karena sesungguhnya dengan penyakit ini para penderita diperingatkan untuk hidup lebih baik di masa depan. Ia meminta masyarakat Bali untuk mencegah diabetes, paling tidak dengan menjaga makanan yang sehat dan mengontrol aktivitas dengan berolahraga.

Mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan diabetes dikenal sebagai ‘silent killer’ karena penyakit ini secara progresif berjalan terus sehingga baru disadari apabila sudah berdampak pada komplikasi. "Memang tidak perlu takut, tetapi harus dikasih tahu ini, kalau ngggak dikasih tahu nanti kelupaan, kebablasan sesukanya hidup dengan enak, malas bergerak, makan berlebihan sikap hidup tidak baik sehingga terkena diabetes,” katanya.

Dikatakannya Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap 14 November 2012 sebagai sebuah penghargaan terhadap tanggal kelahiran Frederick Banting atas keberhasilannya menemukan insulin yang berguna untuk mengendalikan diabetes. Acara Peringatan Hari Diabetes Sedunia di Bali diikuti oleh ratusan peserta yang diawali dengan kegiatan jalan santai yang dibuka oleh Ayu Pastika dan Presiden Direktur Sanofi Group Indonesia Eric Ng didampingi Ketua Panitia Prof Dr Ketut Swastika.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, Direktur RSUP Sanglah, Kepala Askes Regional Denpasar dr Bimantoro, Ketua IDI Bali, Ketua Persadia Cabang Bali dr Wira Gotera.

Dre@ming Post______
sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen