 |
| Saat mengeluarkan cutter, Asra masih saja menodongkan Guntingnya. Beralasan melindungi diri, Majuri menyabetkan cutternya. "Saya gak tahu kena apanya. Yang saya tahu kena tangannya saja," ujarnya sambil menunjuk lengannya sebagai contoh. Gbr Ist |
Dipicu Dendam Lama, Dua Laki-laki Saling Tikam
DENPASAR - Pagi itu, di Jalan Nusakambangan, Gang Dahlia No 71, seperti biasa, Majuri (44) ngobrol bersama temannya. Di gang kecil yang lebarnya sekitar 80 cm itu, Majuri mengobrol dari luar, melalui sebuah jendela. Sementara temannya di dalam kamar.
Tepat di belakang Majuri, terpisah jalan gang yang tak sampai satu meter itu, ada rumah (kamar) Asra (49). Saat asyik ngobrol, tiba-tiba Asra menusukkan gunting ke punggung kiri atas Majuri. Majuri sontak kaget dan berlari. Luka akibat tusukan gunting tersebut terlihat dari balik bajunya yang robek kebawah hingga pinggang.
"Saya tidak tahu ada masalah apa, tiba-tiba saya ditusuk dari belakang, ujar Majuri saat ditemui di tempat kejadian Minggu siang.
Berlari sekitar 10 meter saja, Majuri terbentur jalan buntu. Untung dia ingat jika membawa cutter di sakunya. Ia pun mencabut cutter dan mengeluarkan bagianya yang tajam. "Setiap hari saya memang bawa cutter, buat kerja sebagai buruh bangunan," ujar pria asli Jember, Jawa Timur itu.
Saat mengeluarkan cutter, Asra masih saja menodongkan Guntingnya. Beralasan melindungi diri, Majuri menyabetkan cutternya. "Saya gak tahu kena apanya. Yang saya tahu kena tangannya saja," ujarnya sambil menunjuk lengannya sebagai contoh.
Begitu Asra kesakitan, Majuri segera berlari lagi meninggalkan pelaku penusukan dan melaporkan ke pihak berwajib. Sementara Asra dibawa ke RS Sanglah untuk pertolongan medis.
"Saya gak tahu kenapa. Gak pernah ada masalah. Katanya masalah main kartu, tapi wong saya gak pernah main sama dia," ujar Majuri yang juga mengaku lebih 10 tahun tidak tegur sapa dengan Asra.
Terakhir mereka bertemu di sebuah pertigaan tak jauh dari gang rumah. "Itu saya juga lihat saja," tambah Majuri.
Majuri mengaku sedang melakukan proses mediasi dengan keluarga Asra. "Tadi keluarganya minta maaf, mau damai. Saya terserah. Kalau baik-baik saya cabut laporannya. Kalau mau terus ya silakan," ucapnya.
Tikaman Gunting Dibalas Sayatan Cutter
Menurut Tuti, tetangga Asra yang mengantar ke RSUP Sanglah, sebelum terlibat aksi saling tusuk keduanya sempat bertengkar. Ketika itu Asra membawa sebuah gunting. Sedangkan, Majuri yang hendak berangkat kerja membawa sebuah cutter. Saat berpapasan di gang mereka langsung bentrok.
"Saya dengar ada keributan di gang. Saat saya samperin, keduanya sudah bersimbah darah," ujar Tuti.
Melihat kedua tetangganya terlibat aksi saling tusuk, Tuti kemudian langsung memberikan pertolongan dengan membawa kedua korban ke RSUP Sanglah. Akibat kejadian tersebut, Asra mengalami luka tusuk pada lengan kanan. Sedangkan Majuri mengalami luka tusuk pada bagian punggung kiri.
"Waktu saya lihat keduanya sudah dalam kondisi terluka. Karena darah yang keluar cukup banyak, Asra menutup lukanya menggunakan handuk dan Majuri menutup lukanya menggunakan baju," terangnya.
Seorang petugas medis yang turut menangani kedua korban, menuturkan, luka yang dialami keduanya tidak fatal sehingga keduanya sudah diperbolehkan pulang.
"Lukanya sudah ditangani dan sudah bisa langsung pulang hari ini (kemarin - red)," terang petugas rumah sakit yang enggan disebutkan namanya.
Majuri pulang sesaat setelah ditangani. Setelah berbincang sebentar dengan pihak kepolisian, ia langsung pulang. Sedangkan Asra pulang sekitar pukul 13.30 Wita bersama keluarga dan beberapa kerabatnya. Saat coba ditanya kedua enggan berkomentar.
sumber : tribun
