Sabtu, 15 Oktober 2011, 08:49
MANGUPURA - Tim International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) dari UNESCO, melakukan evaluasi terakhir tiga objek yang diusulkan sebagai warisan dunia atau World Heritage. Jumat (14/11) tim ini baru mendatangi dua objek yaitu Tukad Pakerisan Gianyar dan Taman Ayun, Mengwi. Sedangkan Subak Jati Luwih Tabanan baru akan dievaluasi hari ini (Sabtu, 15/10).
Dari pantauan di Taman Ayun, Mengwi kemarin, tim langsung melihat kondisi dari Taman Ayun, dan melihat proyek restorasi wantilan di Nesta Mandala. Kemudian dilanjutkan mengecek Madya Mandala dan Utama Mandala. Tim ICOMOS ini terdiri dari 5 orang yang dipimpin Mr Augusto dari Philipina, juga mengelilingi rute lingkungan di Pura Taman Ayun.
Kemudian, dilanjutkan tim mengadakan pertemuan dengan panitia lokal di Madya Mandala. Dari pertemuan tersebut tim menyatakan dari segi teknis Taman Ayun sudah tidak ada masalah. Tim ini juga tidak banyak komentar terhadap pengecekan, dan mengapresiasi, terutama proyek restorasi wantilan.
Pada rombongan ICOMOS ini juga diikuti dari beberapa unsur lembaga lain diantaranya Pemerintah Pusat Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar) sebanyak 3 orang, Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala (BP3) Bali 2 orang, Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali 4 orang, dan Badan Pengelola Warisan Budaya Bali. 4 orang. Selain itu, akademisi ahli Persubakan dari Universitas Udayana (UNUD) Prof Wayan Windia, konsultan Dr Wayan Sutawan, dan keluarga Puri Taman Ayun AA Gde Alit serta sejumlah
pejabat Pemkab Badung.
pejabat Pemkab Badung.
“Pada saat melihat dan sesudah melihat tim tidak banyak komentar karena sudah tidak ada masalah. Tim memberikan apresiasi terhadap kondisi Taman Ayun. Sudah bagus, sesuai dengan harapan, dan secara teknis sudah tidak masalah lagi. Data yang dibawa sama-sama dengan kondisi di lapangan. Besok (hari ini) tim ke Jati Luwih,” kata Kepala Disbud Badung, IB Anom Bhasma kemarin.
Dijelaskan tim melihat kondisi lingkungan Taman Ayun, memastikan terhadap kemungkinan terjadinya alih fungsi. Ia pun menegaskan sekeliling pura tidak akan beralih fungsi karena areal tersebut statusnya milik puri. Selain itu, tim juga diperlihatkan peta mengenai fungsi dan keterkaitan objek dalam melestarikan subak di Bali.
Dicontohkan aliran sungai di Taman Ayun mengalir dari tukad untuk dua subak yaitu Subak Bukti Batan Badung dan Subak Beringkit. Setelah pengecekan ke tiga objek ini selesai maka tim ICOMOS akan membawa laporannya ke Sidang UNESCO yang dimungkinkan akan digelar Mei 2012 mendatang di Paris, Perancis. “Peta ini untuk memperjelas fungsi dari masing-masing tukad. Tim ini juga melihat data sejauh mana keterkaitan atau hubungan dari Taman Ayun, Jati Luwih dan Tukad Pakerisan dengan subak. Kita juga jelaskan proyek perbaikan atau restorasi wantilan untuk minta petunjuk. Ternyata setelah melihat tim sangat mengapresiasi ketelitian dan cara kerja kita. Selanjutnya tim ini akan melaporkan ke UNESCO,” jelas Anom Bhasma.
sumber : NusaBali