Kamis, 3 Mei 2012, 08:29
DENPASAR - Pihak keluarga Made Ariyasa, 39, narapidana di Lembaga Permasyarakatan Kelas II-A Denpasar, di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, yang tewas misterius, hanya bisa pasrah.
"Pihak keluarga hanya bisa pasrah, padahal ada dugaan yang bersangkutan meninggal tidak wajar akibat diduga dipaksa mengonsumsi narkoba oleh napi lain," kata Sudarma, teman korban, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Denpasar, Rabu (2/5).
Dia menjelaskan, pihak keluarga tidak akan melakukan upaya apapun, karena tidak tahu harus mengadu kepada siapa tentang hal tersebut.
Seperti diketahui, setelah sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Ariayasa akhirnya meninggal dunia.
"Di LP Kerobokan, korban adalah seorang bandar besar dan memiliki banyak anak buah. Kami menduga
jika yang bersangkutan sengaja dihilangkan agar masuk bandar besar lainnya," ujarnya.
jika yang bersangkutan sengaja dihilangkan agar masuk bandar besar lainnya," ujarnya.
Sudarma menegaskan, pihak keluarga tidak yakin, jika Ariayas meninggal karena penyakit Jantung, tetapi diduga overdosis.
Sebelumnya Kepala Lapas Kelas II-A Denpasar I Gusti Ngurah Wiratna memastikan, jika napi tersebut meninggal dunia karena sakit jantung.
sumber : MICOM