Headlines News :
Home » , , » Pembunuhan Sadis, Jasad Budiarta Akan Diupacarai ‘Mekingsan Ring Geni’

Pembunuhan Sadis, Jasad Budiarta Akan Diupacarai ‘Mekingsan Ring Geni’

I Komang Budi semasa hidup
Ini Kronologi Komang Budiarta Tewas Ditusuk Mantan Sekuritinya

DENPASAR - Yuni Ambarwati (30) masih syok saat bercerita ihwal kejadian penusukan yang mengakibatkan meninggalnya I Komang Budiarta (53), Direktur Operasional Royal Palace Karaoke & Spa di Kompleks Ruko Arta Kencana Luhur, Jalan Diponegoro, Denpasar, Bali, Rabu (23/9/2015) malam.

Perempuan yang bekerja di karaoke itu mengatakan, kejadian itu berawal saat bosnya sedang duduk bersama dengan tiga orang di lantai satu karaoke tersebut.

Pembicaraan mereka cukup serius.

"Saya sendiri melihatnya mereka duduk di kursi. Awalnya tidak curiga karena mereka juga saling sapa di ruangan tersebut," ujar Yuni saat ditemui di lokasi kejadian.

Obrolan santai tiba-tiba berubah menjadi serius.

Bosnya sendiri duduk diapit oleh ketiga orang yang diketahui sebagai mantan petugas keamanan di karaoke tersebut.

Keempatnya juga terlibat saling pandang.

"Saya melihat mereka saling pandang. Kayaknya ada keributan di antara mereka," jelasnya.

Keributan terjadi, saling pandang ini kemudian berubah keributan.

Tiba-tiba dari arah belakang, seorang dari tiga orang tersebut mengarahkan senjata tajam ke punggung bosnya.

"Dari belakang, seorang dari mereka menusukkan senjata tajam ke punggung bos saya. Bos saya langsung kesakitan," terangnya.

Tak sampai di situ, rekannya yang lain juga turut melakukan penusukan terhadap Budiarta.

Mendapat tusukan bertubi-tubi, Budiarta tumbang.

Sejumlah pekerja karaoke yang mengetahui kejadian tersebut awalnya tak berani mendekat.

Bahkan ada pula yang berhamburan ke luar ruangan.

"Ya gimana mau mendekat. Mereka membawa senjata sejenis belati. Kami takut kalau menolong malah menjadi korban," jelas dia.

Jesica (30) yang juga melihat peristiwa pembunuhan tersebut hanya bisa terpaku.

Kata dia, setelah melakukan pembunuhan, para pelaku kemudian keluar dari ruangan dan langsung meninggalkan lokasi kejadian.

"Mereka langsung pergi. Darah banyak berceceran di sekitar tempat duduk bos saya," katanya.

Komang Budiarta langsung dilarikan ke RSUP Sanglah.

Selang beberapa waktu kemudian, polisi datang ke lokasi kejadian.

Mereka langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Tangis Histeris Sang Putri, ‘Pa Pulang, Papa Belum Lihat Adik Wisuda’

DENPASAR - Dua orang wanita berpakaian putih tiba di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (23/9/2015) pukul 22.30 Wita.

Dua wanita yang diketahui sebagai istri dan putri I Komang Budiarta tersebut mendadak lemas dan menangis histeris di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah.

Bahkan, istri dari I Komang Budiarta berkali-kali terjatuh pingsan mendapati suaminya meninggal dengan cara yang teragis.

Demikian pula putrinya, ia berkali-kali menangis histeris dan memanggil ayahnya agar pulang.

"Pa..pulang pa... Adik baru yudisium jumat lalu pa... papa belum sempat lihat adik wisuda," tangis histeris putri Komang Budiarta memilukan hati.

Kedua anggota keluarga dari Komang Budiarta tersebut masih sangat shock dengan kejadian yang menimpa kepala keluarga mereka.

Hingga saat ini mereka masih shock sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak keluarga masih melakukan perundingan dengan pihak desa adat Bongan, Tabanan untuk memastikan rencana jenazah I Nyoman Budiarta akan diabenkan atau dikremasi.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Operasional Royal Palace Karaoke & Spa ini, tewas menggenaskan dengan sejumlah luka tebasan di tubuhnya, Rabu (23/9/2015) malam.

"Iya kejadiannya sekitar pukul setengah delapan malam tadi. Kejadiannya begitu cepat, saya lihat Pak Budi sudah tersungkur berlumuran darah," ujar Albert yang merupakan Manajer Operasional Royal Palace Karaoke & Spa sekaligus rekan kerja Budi di RSUP Sanglah.

Ia menceritakan, saat itu korban ditemui oleh pelaku yang berjumlah tiga orang di Cafetaria Royal Palace Karaoke & Spa yang terletak di Kompleks Ruko Arta Kencana Luhur, Jalan Diponegoro, Denpasar.

Sempat menyapa korban, tiba-tiba pelaku dengan membabi buta menebas korban dengan senjata tajam sejenis pedang hingga korban tersungkur dan bersimbah darah.

"Sama sekali saya tidak ada kecurigaan karena kita kenal dengan pelaku. Saat Pak Budi bertemu pelaku, saya tinggal Pak Budi ke atas (lantai 2). Saat itu saya balik dan lihat Pak Budi sudah tersungkur bersimbah darah. Saat itu saya lihat tiga pelaku keluar begitu saja dari Royal Palace," terang Albert yang masih tampak panik dengan kejadian yang ia alami.

Albert dan karyawan Royal Palace Karaoke & Spa lainnya langsung membawa Budi ke RSUP Sanglah dan tidak sempat mengejar pelaku.

Setibanya di IRD RSUP Sanglah, Budi sudah dinyatakan meninggal dunia.

Polisi Tetapkan dan Tahan 3 Pelaku Pembunuhan Sadis Direktur Karaoke

DENPASAR - Albert yang menjadi saksi dari kejadian tragis yang menimpa Budiarta menceritakan, pembunuhan terhadap direktur operasionalnya tersebut terjadi di Cafetaria Royal Palace Karaoke & Spa yang terletak di Kompleks Ruko Arta Kencana Luhur, Jalan Diponegoro No 180, Denpasar, Bali, Rabu sekitar pukul 19.45 Wita.

Saat itu korban ditemui oleh pelaku yang berjumlah tiga orang. Sempat menyapa korban, tiba-tiba pelaku dengan membabi buta menusuk korban dengan senjata tajam hingga korban tersungkur dan bersimbah darah.

Albert dan karyawan Royal Palace Karaoke & Spa lainnya langsung membawa Budiarta ke RSUP Sanglah dan tidak sempat mengejar pelaku.

Setibanya di IRD RSUP Sanglah, Budiarta sudah dinyatakan meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan mengatakan, saat ini pihaknya telah menetapkan ketiga pelaku yaitu Made Budiarta, Tri Yulianto, Wayan Slamet sebagai tersangka.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menahan ketiganya.

"Ya konsekuensi hukum tetap berjalan. Siapa pun yang punya salah di mata hukum harus siap menghadapi sanksinya," kata dia kemarin.

Kata dia, sejauh ini motif yang membuat ketiga pelaku nekat membunuh korban karena sakit hati.

Made Budiarta dan Tri Yulianto merupakan petugas keamanan di Bali Royal Palace yang diberhentikan dua pekan lalu dari pekerjaannya.

Tidak terima diberhentikan, Made Budiarta dan Tri Yulianto dengan dibantu rekannya, Slamet, mendatangi Bali Royal Palace untuk bertemu sang direktur operasional.

Setelah sempat berbicara, keributan pun terjadi hingga penusukan itu dilakukan ketiga pelaku secara bertubi-tubi ke tubuh Komang Budiarta.

Soal apakah pembunuhan itu direncanakan, Reinhard menyatakan masih melakukan penyelidikan.

"Masih kami selidiki. Ada dan tidaknya tunggu perkembangannya. Saat ini mereka resmi kami tahan," katanya.

Jasad Budiarta Akan Diupacarai ‘Mekingsan Ring Geni’

DENPASAR – Delapan orang berpakaian adat madya dengan warna dominan hitam mendatangi Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Selasa (29/9/2015) siang. Mereka adalah kerabat dari I Nyoman Budiarta, Direktur Operasional Bali Royal Palace Karaoke dan Spa yang tewas akibat penebasan yang dilakukan mantan sekuriti ditempatnya bekerja, Rabu (23/9/2015) lalu.

“Jenazah memang dipastikan akan pulang hari ini ke kampung halamannya. Dan besok (Rabu) akan kami laksanakan upacara mekingsan ring geni terhadap jenazah," ujar salah satu kerabat dari I Nyoman Budiarta dan langsung bergegas masuk ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Selasa (29/9/2015).

Jenazah I Nyoman Budiarta pada pukul 12.30 Wita akhirnya dikeluarkan dari Instalasi Forensik RSUP Sanglah menuju ambulans yang akan mengantar jenazah ke kampung halamannya di Desa Bongan, Tabanan untuk dilakukan upacara mekingsan ring geni.

Diberitakan sebelumnya, Budiarta menjadi korban pembunuhan, Rabu (23/9/2015) malam lalu di Bali Royal Palace Karaoke dan Spa, Jalan Diponogoro, Nomor 180 Denpasar.

Dari hasil otopsi, ditemukan korban mengalami delapan buah luka tusuk yakni dari arah depan lima buah dan belakang tiga buah.

Hasil otopsi menyimpulkan luka tusuk di dada kanan menyebabkan kematian korban karena menembus organ paru korban.





sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Badung - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen