DENPASAR - Musibah ini menyebabkan Nengah Armawan dan istrinya, Ni Nengah Warni, 41, terluka bakar hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Sanglah.
Peristiwa ledaklan taubung gas 12 kg yang menyebabkan pasangan suami istri (pasutri) Nengah Armawan dan Nengah Warni terluka bakar ini, terjadi Minggu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Musibah bermula ketika kedua korban sedang berada di dapur rumahnya. Kala itu, sang istri, Nengah Warni, hendak memasak menggunakan kompor gas.
Awalnya, tidak terjadi apa-apa. Namun, beberapa menit setelah kompor menyala, tiba-tiba batu yang menahan selang gas terjatuh. Gas pun menyembur keluar.
Ternyata, jauh sebelum musibah terjadi, regulator gasnya sudah dalam keadaan rusak.
Diduga untuk menyiasati regulator yang rusak, korban coba menahan selang menggunakan batu. “Kemungkinan karena tersenggol korban, makanya batu penahan selang jatuh," ungkap Kapolsek Denpasar Barat, AKP Wisnu Wardana.
Nah, api yang masih menyalah di tungku pun langsung menyambar tabung elpiji 12 kg yang gasnya bocor. Seketika itu pula, langsung terbakar, disusul ledakan tabung gas. Apes bagi pasutri Nengah Armawan-Nengah Warni, karena tak sempat menyelamatkan diri, hingga mengalami luka bakar serius.
Selain menyebabkan dua korban pasutri terluka bakar, musibah tabung gas meledak ini juga meluluhlantahkan seisi dapur, plafon, dan bagian atap bagunan dapur. Bahkan, bagian atap bangunan dapur sampai roboh menimpah kedua korban yang sudah terkapar di lantai. Bukan hanya itu, genteng rumah korban dan rumah milik tetangga, I Wayan Diarsa, 40, juga berjatuhan.
"Kejadiannya memang sangat cepat. Begitu batu penahan selang jatuh, api langsung menyambar gas yang menyebur hingga terjadi ledakan," jelas Kapolsek Wisnu wardana. Mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini menyebutkan, kedua korban pasutri langsung dievakuasi warga ke RS Sanglah. Sang suami, Nengah Armawan, mengalami luka bakar di bagian tangan, kepala, dan luka lecet akibat tertimpah atap bangunan roboh. Sedangkan istrinya, Nengah Warni, menderita luka serius di bagian wajah, kepala, tangan, dan kaki.
Sementara, saksi mata Wayan Diarsa yang notabene tetangga korban, mengatakan tak tahu persis bagaimana awal kejadian. Tiba-tiba, dirinya mendengar ledakan keras dari arah dapur korban, Minggu pagi pukul 08.00 Wita. Wayan Diarsa pun langsung berlari ke rumah korban, bersama warga lainnya. “Saya juga yang mematikan meteran listrik di rumah korban, supaya tidak terjadi korsleting,” kata Diarsa kepada petugas kepolisian.
Saat Diarsa dan warga lainnya datang, korban pasutri Nengah Armawan-Nengah Warni ditemukan dalam keadaan terkapar di lantai dapur rumahnya yang terbakar. Korban pun dievakuasi. "Kami menghubungi peutugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Denpasar untuk kirim ambulans buat membawa kedua korban ke RS Sanglah," katanya.
sumber : NusaBali